Chapter 6

157 38 19
                                        




"Kau sudah pulang?" tanya Areum saat membuka pintu dan didepan sudah berdiri Dara dengan celana yang basah hingga lutut.

"iya" jawab Dara lemah dan masuk kedalam rumah dengan melewati Ibunya.

"tumben dan kenapa celanamu basah?" tanya Areum dengan kening yang berkerut.

"tadi aku bantu mengambil boneka anak kecil yang jatuh kekolam" jawab Dara dengan membuka lemari es dan meneguk minuman dingin.

"memang kau dari mana" Areum duduk dimeja makan dan diikuti oleh Dara.

"aku dari taman"

"wae? kau sedang ada masalah" Areum sangat tau kalau anaknya sedang ada maslah pasti pergi ketaman ketempat mereka biasa pergi.

"aku dipecat" jawab Dara dan menundukkan kepalanya.

Areum menatap anaknya dengan raut wajah khawatir "kenapa? kau melakukan kesalahan?"

Dara menggelengkan kepalanya "aku difitnah menjual data tender ke perusahaan lawan" Dara mengangkat kepalanya dan menatap ibunya dengan mata yang berkaca-kaca "aku tidak pernah melakukan itu Eomma tapi kenapa mereka tidak percaya padaku" kini tangis Dara sudah pecah.

Areum berdiri dan langsung memeluk Dara "Eomma tau kau tidak mungkin melakukan itu"Areum mengusap lengan Dara "menangislah kalau itu bisa membuatmu lega...kamu harus ingat kebenaran pasti akan terungkap"

Dara memeluk ibunya erat "maafkan aku Eomma  karena mendapatkan masalah seperti ini" isak Dara dalam pelukan ibunya.

"Eomma yang harus minta maaf karena tidak bisa membahagiakanmu dan membuatmu harus bekerja keras dari dulu...mianhae uri adeul" Kini Areum juga ikut menangis bersama Dara. Dia merasa menjadi orangtua yang gagal.

"Sekarang kau istirahat ya" pinta Areum dan melepas pelukannya.

Dara menganggukkan kepalanya patuh karena dia merasa harus memejamkan matanya sejenak untuk memperbaiki moodnya yang berantakan "aku ke kamar dulu" ujar Dara dengan menahan sesegukannya.

Areum mengangukkan kepalanya dan melihat anaknya yang masuk ke kamar. Dia merasakan sakit diulu hatinya melihat anaknya harus menderita seperti itu.

Dara merebahkan badannya dikasur dan membenamkan mukanya dibantal. Dia menangis sejadi-jadinya karena dia tidak terima difitnah seperti ini. Kata-kata yang keluar dari mulut Jiyong terngian-ngiang dikepalanya dan membekas dihatinya. Dara bersumpah dia akan membenci laki-laki itu seumur hidupnya "awas saja kau Jiyong jika kau tau kebenarannya dan minta maaf padaku, aku tidak akan memaafkanmu!" ujar Dara disela isak tangisnya.





----

"Helmoni Dara Aunty sangat cantik ya" ujar Jennie saat Hana menyisir rambut cucunya.

"iya sayang" jawab Hana

"dia baik kayak peri...kapan Jennie bisa bertemu dengan Dara Aunty lagi?"

"Jennie mau ketemu sama Aunty lagi?"

Jennie menganggukkan kepalanya semangat "mau Helmoni"

"besok kita ketaman ya, mudah-mudahan ada Dara Aunty disana"

"jeongmalyo? yeeeee" Jennie bersorak senang dan membuat Hana tersenyum.





-----

Saat ini Jiyong sedang berada disebuah bar yang terkenal di Itewon karena dia harus menghilangkan stress dikepalanya. Dia masih belum terima kalah dari SM group dengan cara yang curang dan yang lebih membuat dia marah lagi orang yang dia sudah beri kepercayaan malah menghianatinya.

YOU'D BE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang