"Darong" teriak Bom girang diseberang telepon
Dara menjauhkan ponsel dari telinganya "Yak! kau mau membuat gendang telingaku hancur" ujar Dara saat kembali menempelkan ponselnya ditelinga.
"mian hehehe aku ingin memberikanmu berita besar"
"Mwoga?" tanya Dara
"kami semua sudah tau siapa yang memfitnahmu dan sekarang pelakunya sudah dipecat dengan cara memalukan" cerita Bom dengan semangat.
Dara membelalakan matanya "Jinjja? nugu?" tanya Dara penasaran.
"kau jangan kaget ya...pelakunya nenek lampir"
"Jeongmal?" ujar Dara sedikit keras karena kaget dan membuat pelanggan dicafe menatap kearahnya tapi kemudian Dara tersenyum canggung dan menundukkan badannya untuk minta maaf kepada pelanggan.
"kami semua disini juga kaget saat mengetahui dia pelakunya dan lebih parahnya lagi dia mau melecehkan Sajangnim semalam saat Sajangnim mabuk...aku tidak menyangka dia benar-benar seorang wanita gila...tadi dikantor benar-benar seru saat Chaerin melabraknya dan semua kelakuan busuknya terbongkar sekaligus" Bom menghembuskan nafasnya lega "aku benar-benar lega Darong-a karena namamu sudah bersih"
Dara juga mengeluarkan nafas leganya karena dia terbukti tidak bersalah "tapi kenapa bisa semua itu terbongkar?" tanya Dara
"itu semua berkat Mino dia mencari tau semuanya dia sampai harus mengakui identitasnya sebagai anak petinggi dikantor" cerita Bom
Dara menutup mulut dengan tangannya "Ommo Mino sampai melakukan hal itu...boleh aku bicara dengannya?"
"mmm tentu...sebentar"
"Nunna" Tidak lama terdengar suara girang Mino
"Minoya gomawo" ujar Dara "aku ingin sekali memelukmu saat ini"
"Nado aku juga ingin memelukmu" jawab Mino manja
"aku tidak tau harus mengatakan apa padamu untuk berterimakasih" ujar Dara merasa tidak enak
"traktir aku saja" jawab Mino
"arraseo aku akan mentraktirmu...kapan kau bisa?" tanya Dara semangat
"mmmm nanti aku kabari Nunna hehehe"
"baiklah beri tahu aku nanti ya aku ingin mentraktir kau dan Bom juga" ujar Dara
"Arraseo...tapi Nunna tidak ingin balik lagi kerja disini?" tanya Mino
"mmmm sepertinya tidak aku akan cari pekerjaan diperusahaan lain...kau tau hatiku masih sakit mengingat ucapan Sajangnim"
"sayang sekali padahal kami ingin kau kembali...tapi kalau itu keputusanmu kami akan tetap mendukung asalkan kita jangan sampai putus komunikasi karena aku sangat menyayangi Nunna~~~" ujar Mino dengan manja
"aku juga menyayangimu dan Bom...ah Mino aku tutup dulu ya karena ada pelanggan sekali lagi terimakasih ya sampaikan pada Bom juga aku sayang kalian"
"ah nae Nunna bye bye" jawab Mino sebelum menutup panggilannya.
-----
Sore
"Helmoni kenapa Dara Aunty belum datang?" tanya Jennie saat mereka sudah duduk dibangku taman.
"sabar ya sayang" Hana mengelus rambut cucunya sambil matanya mlihat sekeliling tapi dia tidak melihat gadis yang dicarinya. Dia tidak tau harus mencari Dara kemana selain ketempat ini "harusnya Aku menanyakan alamat atau nomor ponselnya kemaren" sesal Hana dengan berbicara sendiri. Hana melihat jam tangannya dan sekarang sudah menunjukkan pukul 5.30 sore.
"Jennie sayang kita pulang saja karena sebentar lagi gelap" ujar Hana