HELLO, MY PAST | OSPEK

93 16 10
                                    

Suara riuh teriakan para panitia terdengar dari koridor fakultas. Para Mahasiswa baru berhamburan berlari menuju Aula. Hari ini adalah hari terakhir para mahasiswa baru menjalani ospek kampus.

"Cepat, Penutupan udah mau dimulai!" teriak salah satu panitia.

"Itu yang di belakang jangan santai-santai jalannya!"

Para mahasiswa baru yang merasa diteriakkan langsung berjalan dengan cepat ke arah Aula.

"Sha, jalannya yang cepet, udah dimarahin panitia," Ujar salah satu Mahasiswa Baru.

"Lo sih pake ke kamar mandi dulu." Lanjutnya.

"Ya kan gue kebelet." Jawab Mahasiswa baru yang ber-NameTag Latisha Azzahra.

Latisha dan Cyra, sahabatnya, telah berada di Aula fakultas, mereka melihat sekeliling untuk mencari tempat duduk. Ruangan Aula telah dipenuhi oleh mahasiswa baru sehingga Latisha dan Cyra tidak mendapatkan bangku di barisan depan. Mereka mendapat tempat duduk di barisan belakang.

"Sha, liat deh, yang ngomong di depan ganteng banget." Ujar Cyra pada Latisha.

"Aduh Ra, gue gak bawa kacamata jadi ga keliatan muka tuh orang." Jawab Latisha. Mata Latisha memang rabun jauh, jadi ia tidak bisa melihat dengan jelas dari jarak jauh.

"Gue denger katanya dia dosen lho."

"Iya, tapi belum tentu dia ngajar di fakultas kita kan."

"Sayangnya, dia ngajar di fakultas kita beb," ucap Cyra.

"Tapi katanya dia galak lho." Lanjutnya.

"Hhhh. Ya ya ya. But, i dont care." Jawab Latisha tidak peduli dan kembali memfokuskan pandangannya ke depan walaupun tidak terlalu jelas penglihatannya.

'Kok suaranya kaya ga asing ya?' batin Latisha saat mendengar suara penanggung jawab acara ini yang sedang berpidato di depan.

Detik demi detik berlalu, hingga saat ini berada diujung acara penutupan ospek.

"Kami akan memanggil 1 nama mahasiswa baru yang akan menampilkan bakatnya sebagai persembahan terakhir, berdasarkan hasil pengumpulan suara dari para Maba," ujar Ardi, selaku MC penutupan acara.

"Atas nama Latisha Azzahra silahkan maju ke depan." Lanjutnya.

"Ra, kok gue?" tanya Latisha pada Cyra dengan raut wajah bingung.

"Udah sana maju, nyanyi gih, gue yakin lo pasti bisa." ucap Cyra sambil terkikik.

"Siapa sih yang milih gue?" Latisha mengerucutkan bibirnya sebal. Sudah lama ia tidak menunjukkan bakatnya di depan banyak orang.

"Udah maju aja sana." ucap seorang pria di belakang Latisha.

Latisha menghela nafas panjang, lalu berdiri dan memberanikan diri maju ke depan tanpa menengok pada pria yang berbicara dengannya.

Ia menghampiri panitia yang berada di sisi ruangan.

"Saya harus apa kak?" tanya Latisha pada panitia. Ia tidak tahu harus apa di panggung karena ia tidak dibriefing sebelumnya.

"Bakat kamu nyanyi kan? Silahkan." Jawab Panitia tersebut, Latisha menganggukan kepalanya. Bernyanyi di depan banyak orang bukanlah hal yang sulit baginya.

Setelah berbicara dengan operator acara tentang lagu yang akan dinyanyikannya, ia mengambil mic yang diberikan oleh panitia.

Ia menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya.

Aku tlah tahu kita memang tak mungkin

Tapi mengapa kita selalu bertemu

Aku tlah tahu hati ini harus menghindar

Hello, My PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang