HELLO, MY PAST | MENOLAK INGAT

62 12 6
                                    

"Hari ini MK siapa?" tanya Latisha pada Cyra. Mereka sudah sampai di kelasnya dan sedang menunggu dosennya masuk kelas.

"Lo lupa atau pura pura lupa, Sha?" tanya Cyra.

"Menolak ingat sih lebih tepatnya." Jawab Latisha dengan santai.

"MK doi lo lah." Ucap Salma enteng.

"Siapa doi gue?" tanya Latisha.

"Ya Pak Abyan lah, hahahaha." Jawab Salma sambil tertawa.

"Idihh, mit amit." Latisha mengetukkan tangannya ke kepala lalu ke meja.

"Eh jangan kaya gitu, jodoh tau rasa lo." Ucap Cyra menggoda latisha.
 
"Jangan benci-benci, Sha. Dinding antara benci dan cinta itu tipis banget." Salma menimpali sambil menyenggol lengan Latisha.

"Duhh, jangan sampe dehh."

Latisha sangat malas bertemu dengan Abyan. Bosan katanya. Malas bertemu dengan dosen yang kerjaannya nyinyir terus, sok-sokan galak. Padahal aslinya lembut dan penyayang. Eh? Kok Latisha bisa tahu kalau Abyan orang yang lembut?

"Tapi tumben deh doi telat gini," ucap Salma menatap ke arah pintu

"Iya nih, udah sejam lho." Balas Cyra.

"Yas, Pak Abyan masuk gak?" tanya Cyra pada Ilyas, penanggung jawab mata kuliah Biologi Dasar.

"Gak tau nih, belum dapat balasan dari Pak Abyan." Jawab Ilyas.

Baru saja Latisha menelungkupkan kepala nya ke dalam lipatan tangan yang berada di atas meja, suara sapaan terdengar dari depan kelas. Latisha pun menegakkan kepala nya.

"Morning class." Sapa Abyan saat memasuki kelas.

"Morning, Sir." Jawab Mahasiswa.

"Maaf saya terlambat," ucap Abyan.

"Hari ini, saya tidak memberikan materi. Tapi kalian yang mencari materi dengan diskusi." Lanjut Abyan.

"Penanggung jawab mata kuliah silahkan maju ke depan." Yang merasa dipanggil pun menghampiri Abyan.

"Saya, Pak." Ucap Ilyas.

"Kamu buat 6 kelompok berisi 5 orang. Ini materi perkelompok, silahkan ditulis." Ucap Abyan pada Ilyas. Ilyas pun menuruti perintah dari Abyan.

"Masih ada waktu 30 menit, kalian pakai waktu ini untuk diskusi. Pertemuan selanjutnya kumpulkan makalah dan presentasi. Mengerti?"

"Mengerti, Pak." Jawab seluruh mahasiswa.

Latisha memperhatikan papan tulis, menunggu namanya tertulis dalam kelompok yang mana. "Yeayy, kita sekelompok guys." Ucap Salma terlihat girang.

"Tapi males deh sama 2 kunyuk itu." Ucap Cyra lesu.

"Iya... Pasti pada gamau kerja." Balas Salma.

"Gak apa apa guys, buat hiburan aja." Ucap Latisha menenangkan sahabatnya.

Kelompok 3 berisi Latisha, Salma, Cyra, Adhitama, dan Ezra. Memang Adhitama atau yang biasa dipanggil Didit ini mempunyai sifat yang cukup menguras emosi. Didit bersahabat dengan Ezra yang mempunyai sifat cukup waras dibanding Didit. Tapi jika Ezra diajak menggila hayu hayu saja.

"Hai gais, kita sekelompok." Ucap Didit menghampiri meja Latisha, Cyra, dan Salma bersama Ezra.

"Bantuin lo ya, awas aja numpang nama doang." Ucap Salma melotot ke arah Didit.

"Tenang aja beb, gue bantu kok." Jawab Didit.

"Bantu apaan lo, Dit?" tanya Ezra. Ia tahu kalau temannya itu tidak akan membantu mengerjakan tugas.

Hello, My PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang