Negeri Bertajuk Demokrasi

340 8 3
                                    

Malam itu terasa berbeda
Cakrawala kian mencekam
Badai menghantam kulit pertiwi
Menoreh sayatan luka dalam gulitanya hati

Di satu sisi berdiri sebuah gedung nan megah
Tertanam kuat berkat asumsi rakyat
Dihuni para makhluk berbusana mewah
Yang menjelma sebagai makhluk penghisap darah

Ketukan palu beralaskan meja nan agung
Merampas suara-suara pilu
Membabat habis hakikat kehidupan
Meruncingkan jeritan para pemikul beban

Dalihnya, negeriku ini bertajuk demokrasi
Namun sayang sekali
Rakyat dibekam untuk mengeluarkan aspirasi
Juga dirampas segalah hak yang hakiki

Malam itu pimpinan mereka menggebu
Mengejar waktu untuk segera mengesahkan ruu
Mendeklarasikannya dengan telinga dungu
Tak perlu menunggu waktu langsung mengetuk palu

Sebenarnya kami tahu
Ada satu manusia normal diantara makhluk itu
Namun sayang sekali
Perjuangannya terhampas untuk meluncurkan suara kami

Memang benar sekali
Makhluk-makhluk itu berlagak dungu
Menyumpal telinga kuat-kuat
Demi meraup untung yang sangat hebat

Kami memberontak
Mendobrak segala pertahanan kuat
Bagaimana hendak diam
Jika hak kami dibekam

Bagaimana nasib ibu pertiwi?
Tentu, ia sedang menangis tersedu
Tersayat melihat anak cucu berselempang semangat
Mempertahankan negeri yang tak layak mereka huni

Inilah negeriku
Terlihat hebat namun sebenarnya lucu
Menyandang predikat ramah namun tak mahir memerintah

Goresan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang