--2 Tahun Kemudian--
Dongju dan Hwanwoong tiba di aula yang di kelilingi seluruh murid dan guru.
"Maaf?" tanya Hwanwoong dengan suara pelan dan nafas yang tak beraturan. Diam. Suasana hening seketika setelah Dongju dan Hwanwoong tiba di aula.
"Beruntung kalian datang tepat waktu. Pergilah ke tempat duduk kalian!" ucap Madam Byulyi dengan wajah yang datar.Mereka berdua berjalan cepat menuju ke tempat duduknya. Yuki mengangkat tangannya untuk memanggil mereka agar duduk di dekatnya dan Eunseong.
"Kalian pergi ke mana saja? Lama sekali." tanya Yuki.
"Kita terlambat bangun." jawab Dongju.
"Kau yang terlambat bangun, kebo!" Hwanwoong mengelak pembicaraan.
"Enak aja.. Aku tadi udah bangun, terus aku ngantuk, ya udah.. Aku tidur lagi." jawab Dongju.
"Alah, alah. Alasan!"
"Udah!! Udah!! Cukup! Yang penting kalian sudah ada disini." ungkap Yuki dengan nada bicara yang sedikit marah.Kangmin, yang sebelumnya berada di Flotia berpindah ke Vysi.
"Guys, lihat! Itu Kangmin!" ucap Hwanwoong dengan mata yang tertuju ke Kangmin.
Kangmin mendekati mereka berempat.
"Hi."
"Kau?!" Dongju terkejut dengan mata yang membuka lebar, diikuti oleh mulut Eunseong yang ternganga lebar.
"Ya, aku mengikuti tes asrama lagi dan serbuk peri menjawab... kalian tau lah."
"Ini sangatlah FANTASTIK!!" kata Eunseong gembira.
"E-e-eeee.. okey." perhatian Kangmin dengan ekspresi yang kebingungan.Ting Ting Ting!! Gelas kaca dibunyikan oleh Madam Goeun tanda Madam Byulyi akan menyampaikan sesuatu.
"Ekhem.. ekhem.. Selamat pagi, semua!"
"Pagi, Mam!!" teriak seisi murid.
"Ok, disini saya akan menyampaikan beberapa pernyataan untuk murid kelas atas, sebelum murid kelas bawah berdatangan kemari."
"Misi apa?" tanya Dongju kepada teman temannya.
"Aku tidak tahu." jawab Yuki kebingungan.
"Rasanya baru kemarin kita bersekolah disini." ucap Eunseong.
"Untuk murid kelas atas, kalian akan mendapatkan misi terakhir agar bisa lulus dari Assembled. Kami dan para guru bersepakat untuk memberi kalian 1 tahun 2 bulan untuk menyelesaikan misi tersebut. Akan saya jelaskan lebih lanjut, setelah saya menjelaskan tentang Xirius Champion kepada murid kelas bawah."
"Apakah misi ini susah?" tanya Dongju sekali lagi.
"Aku tidak tahu.... Dongju Son!" jawab Yuki dengan sedikit penuh amarah.
"Maaf maaf." ujar Dongju.
"Mari kita sambut kepada murid baru dari kelas bawah!!" ungkap Madam Byulyi dengan wajah yang begitu senang.Para murid baru kelas bawah berdatangan. Tatapan para murid kelas menengah dan atas tertuju kepada mereka semua, terkecuali Dongju. Ia melihat peri wanita yang tak bersayap berada di kerumunan itu. Peri itu terus sedikit menundukkan kepalanya dan disebelahnya peri pria yang menemaninya seperti dirinya saat pertama kali memasuki Assembled.
"Guys, lihat peri yang berada disana!" Dongju menunjuk ke peri tersebut.
"Mana?" tanya Hwanwoong.
"Itu... peri tak bersayap." Dongju terus menunjukkan tangannya ke dia.
"Peri tak bersayap?" Yuki bingung dengan apa yang dikatakan Dongju dan ia tetap mencari peri itu diantara banyak kerumunan.
"Ahh, gotcha! Itu dia! Arah jam 2." Eunseong menemukan peri itu sembari menunjukkan tangannya.
"Ahhh, iya iya." Hwanwoong yang tak lama melihat peri itu, diikuti oleh Yuki.
"Lihat! Dia sepertiku saat pertama kali kesini. Tapi, dia wanita." kata Dongju.
"Dan, pria disebelahnya seperti diriku." ujar Yuki.Tak lama, Madam Goeun memanggil satu per satu murid kelas bawah untuk duduk di kursi yang ada didepan mereka.
"Ok, pertama. Wonyoung Jang!"
"Ok ok.. Tenang, Wonyoung. Kau pasti bisa." ucap murid wanita tertinggi dari seluruh murid kelas bawah.Ia berjalan ke kursi itu. Duduk. Madam Goeun melemparkan serbuk peri ke Wonyoung. Simbol peri kemudian muncul di belakangnya.
"Wonyoung Jang, Giae!!"
Wajah Wonyoung senang dan berlari ke tempat duduk asrama Giae.
"Junhyuk Bang!"
Junhyuk terkejut dan berjalan menuju kursi itu. Duduk.
"Ini dia, orangnya." bisik Dongju.
"Apa maksudmu ini dia?" tanya Eunseong.
"Teman dari peri tak bersayap itu." jawab Dongju.
"Ohhh, aku mengerti." ujar Eunseong.Madam Goeun melemparkan serbuk peri ke Junhyuk. Simbol peri kemudian muncul di belakangnya.
"Junhyuk Bang, Vysi!!"
"Dia satu asrama dengan kita!" bisik Hwanwoong.
"Baguslah, kalau begitu." ungkap Yuki.Junhyuk bergabung bersama Dongju, Hwanwoong, Yuki, dan Eunseong.
"Hi, selamat ya." ucap Yuki dengan ekspresi senang.
"Terima kasih." jawab Junhyuk senang.--Beberapa menit kemudian--
Tiba gilirannya peri tak bersayap untuk menentukan asramanya. Sama seperti Dongju, ia dibicarakan seluruh murid yang ada di aula.
"Yuki!" panggil Dongju.
"Apa?" tanya Yuki.
"Ini rasanya seperti aku mengalami Deja Vu."
"Aku juga."
"Jaehee Lee!!" panggil Madam Goeun dengan ekspresi yang sedikit terkejut.Jaehee berjalan ke kursi itu dan duduk. Tatapan Dongju tak bisa berhenti memperhatikan peri itu.
"Rileks, Jaehee.. Tak apa, santai saja." bisik Madam Goeun diikuti oleh ia melemparkan serbuk peri ke Jaehee. Simbol peri muncul dibelakangnya dengan warna hitam putih. Mata Dongju melebar seakan terkejut. Seluruh murid dan guru juga ikut terkejut dengan hal itu.
"J-J-Jaehee L-Lee, Vysi!!" ucap Madam Goeun dengan gemetar yang sangat hebat.
Eunseong tiba tiba berdiri dan bertepuk tangan. Hening. Tak lama, Dongju ikut berdiri dan bertepuk tangan. Diikuti oleh seluruh murid Vysi. Jaehee tersenyum dan menuju ke tempat duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dongju Son 3 : Sayap Fylix [END]
Fantasy[Coming Soon for Revision] 2 tahun berlalu, Dongju, Yuki, Hwanwoong, dan Eunseong menginjak usia 16 tahun yang dimana juga mereka menginjak kelas atas di Assembled. Mereka ditugaskan untuk mencari Symvolo-nya masing masing agar dapat lulus dari Asse...