"Perhatian.. Perpustakaan akan tutup dalam 5 menit!! Terima kasih."
"Oh tidak." Hwanwoong panik.
"Kita bawa buku ini." ucap Dongju.
"Emang bisa?" tanya Eunseong.
"Mari kutunjukkan." Dongju menuju ke tempat peminjaman buku.
"Selamat sore, ada yang bisa saya bantu?" tanya salah satu pegawai.
"Sore.. Aku mau meminjam buku ini, bisakah?"
"Bisa.. Bolehkah aku lihat kartu, tuan terlebih dahulu?"Dongju menggeledah celananya dan mencari. Ia tidak mempunyai kartu peminjaman buku.
"Eumm.. Tuan?"
"Tunggu.."Dongju terus mencari kartunya di saku celananya.
"Jangan bilang kau tidak mempunyainya!" bisik Yuki.
"Aku baru ingat, jika aku tak memilikinya."
"Apakah tuan tidak memiliki kartu?"
"Dongju!!" bisik Yuki sekali lagi.Dongju kemudian berpikir dan ia mendapatkan sebuah ide.
"Dimiourgo!" bisiknya.
"Apakah tuan sudah menemukannya?"
"Ini.." Dongju memberikan kartu itu kepada pegawai tersebut.
"Baik."
"Bagaimana bisa?" bisik Yuki.
"Mantra cipta."
"Hmmmm..."Yuki melihat ke arah kiri. Ia melihat Keonhee, Hyunjin, dan Yeonho memasuki perpustakaan.
"Keonhee Lee!!" ucap Yuki panik.
"Dan Hyunjin" tambah Hwanwoong.
"Dan Yeonho" tambah Eunseong.
"Dimana?!" tanya Dongju.
"Dia ada disini!" raut wajah Yuki panik seketika.
"Kita harus pergi. Jangan sampai mereka tahu kita ada disini. Ayo!"
"Ini tuan, silahkan. Batas pengembalian 3 hari, ya."
"Terima kasih."Dongju dan teman temannya bergegas berlari keluar.
-----
"Huffft.. Capeknya." ucap Dongju sembari ia duduk karena kecapekan.
"Kita lebih baik terbang daripada berlari." ucap Hwanwoong dengan nafas yang terengap engap.
"Hei, cebol!! Nanti kita bisa ketahuan!!" ujar Eunseong.
"Mengapa mereka berada disini?" tanya Yuki dengan kepalanya yang penuh dengan keringat.
"Mereka mungkin ingin mencari Symvolo seperti kita. Bawa ini, Eunseong!" ucap Dongju sembari menyerahkan bukunya kepada Eunseong.
"Dongju?!" sapa Giwook yang tiba tiba datang.
"Giwook? Ngapain kau disini?"
"Seharusnya aku yang bertanya kepadamu! Mengapa kau bersama orang orang aneh ini?"Mata Hwanwoong mengarah ke Yuki. Yuki menganggukkan kepalanya.
"Siapa dia? bisik Yuki.
"Nanti kuceritakan."
"Kau tanya tentangku? Hai, aku Giwook, saudara tiri Dongju. Dulu kita berdua satu rumah. Lalu, dia tiba tiba entah pergi kemana sampai 4 tahun. Ayah dan ibu mencemaskanmu, Dongju!!"
"Mereka bukan ayah dan ibuku!"
"Apa yang kau bicarakan? Mereka yang membesarkan mu juga sampai 12 tahun dan kau tidak menganggap mereka orang tua?" Giwook mulai menyodorkan jari telunjuknya ke arah Dongju.
"Mereka tidak membesarkanku. Mereka hanya memperbudak diriku! Mereka hanya membesarkan dirimu, Giwook!!"
"Benarkah itu, Dongju?" bisik Hwanwoong.
"Diamlah, Hwanwoong."
"Ok ok.. Jadi, dalam 4 tahun, kau kemana?"Dongju hanya berdiri dan diam tak menjawab satu kata pun.
"Hhhh.. Lucu.. Bagaimana bisa kau tidak tahu kemana kau pergi. Aku tanya sekali lagi, kau pergi kemana saja!!" bentak Giwook.
"Tutup mulutmu!!" bentak Yuki.
"Owhh.. Lihat pacarmu, Dongju!"Plakk!! Yuki menampar dengan sangat keras pipi Giwook. Orang orang yang lalu lalang hanya melihatnya.
"Jaga omonganmu!!" amarah Yuki tak terhentikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dongju Son 3 : Sayap Fylix [END]
Fantasy[Coming Soon for Revision] 2 tahun berlalu, Dongju, Yuki, Hwanwoong, dan Eunseong menginjak usia 16 tahun yang dimana juga mereka menginjak kelas atas di Assembled. Mereka ditugaskan untuk mencari Symvolo-nya masing masing agar dapat lulus dari Asse...