Gedebug! Dongju terjatuh. Yuki segera menolongnya. Ia kembali dari memori Sir Seoho.
"Bagaimana? Kau sudah menemukannya?" tanya Sir Seoho.
"Belum. Tapi... Bisakah kau ceritakan mengapa Sir Youngjo dan seorang penyihir, namanya.. Eummm.. Jiyeon ditangkap oleh seseorang bernama Sangyeon?"
"Tunggu, Jiyeon Kim? Bukankah itu ibu Kangmin?" tanya Yuki.
"Ternyata itu ibunya?! Waw.. Tunggu, bagaimana kau bisa mengetahuinya?" Dongju menanyakan kembali ke Yuki.
"Kangmin sendiri yang menceritakan kepadaku." jawab Yuki.
"Jadi, hyung! Apa ada kaitannya dengan angka yang aku lihat kemarin?" tanya Jaehee tiba tiba.
"Maaf, Jaehee. Aku tidak mendapatkan apa apa. Aku akan berusaha mencari tahu sekali lagi."Sir Seoho membereskan buku buku, berkas berkas, dan alat alat yang ada di mejanya.
"Sir?! A-ada apa? Mengapa tiba tiba..." tanya Dongju.
"Madam Byulyi memintaku untuk pergi ke ruangannya."Dengan sangat bergegas, Sir Seoho terbang begitu saja meninggalkan mereka di perpustakaan.
"Jadi.. Apa yang kita lakukan sekarang?" tanya Changmin
"Ngomong ngomong, kita belum tahu Symvolo kalian bertiga. Jadi, apa symvolo kalian?" tanya Hwanwoong.
"Kita belum menemukannya." jawab Yena
"Dongju? Kita ajak mereka juga, bagaimana?" tanya Hwanwoong ke Dongju.
"Terserah."
"Kalian bisa ikut menebaknya bersama kita."
"Ok.. Karena, ini masalah murid kelas atas. Aku dan Jaehee akan pergi saja." ujar Junhyuk.
"Hmmm.. Ya, lagipula Sir Yonghoon.. Sialan! Junhyuk, ayo!" ucap Jaehee dengan raut wajah nya yang terkejut karena mereka meninggalkan kelas Sir Yonghoon sangat lama.Jaehee dan Junhyuk bergegas terbang meninggalkan Dongju dan para temannya.
-----
Brakk!! Pintu terbuka. Dongju mengambil buku The Mythological of The World.
"Ini." Dongju menunjukkan buku itu kepada Yena, Changmin, dan Minchan.
"Apa ini?" tanya Changmin.
"Buku ini menjawab tentang apa Symvolo kalian." Dongju membuka buku tersebut.
"Ya.. Aku sudah menemukan Symvolo ku." ujar Hwanwoong.
"Aku juga." tambah Eunseong.
"Apa Symvolo kalian?" tanya Yena.
"Centaur dan Eunseong, Kadita." jawab Hwanwoong.
"Waw, Hwanwoong! Symvolo-mu sama dengan Madam Byulyi, Sir Youngjo dan Madam Jieun." kagum Minchan.
"Tunggu, bukankah Sir Youngjo Dewa Ra?" tanya Yuki.
"Dia Centaur, Yuki. Apa kau lupa dengan apa yang dikatakan Madam Byulyi waktu lalu?" ujar Yena.
"Kan.. Dia, Centaur. Kau sih!" Yuki menyenggol lengan Dongju.
"Hmmm.. Maaf.."
"Siapa yang bilang Dewa Ra?" tanya Yena dengan kedua tangannya berada di samping perutnya.
"Dongju."
"Ishh.. Eh, bagaimana bumi? Aku sangat ingin pergi kesana."
"Aku juga, ceritakan bagaimana?" tambah Minchan.
"Eh, Yuki. Kau carilah dulu!" Dongju menyerahkan buku itu ke Yuki.
"Dan kau tidak akan membantuku?" tanyanya.
"Mari, ku bantu."Dongju dan Yuki membuka buku itu bersamaan. Dengan suara bicara yang saling sahut menyahut tidak membuat mereka terganggu. Mereka justru menikmati momen seperti itu.
"E-e-e.. mengapa kita membolak balikkan isi buku ini?" heran Yuki.
"Ow.. Maaf aku tidak fokus dengan apa yang mereka bicarakan." ucap Dongju yang bangun dari melamunnya.
"Hmmm.. Kau melamun? Ok, kau memikirkan apa?"
"Nanti ku beritahu. Kita cari tentang Symvolo-mu!"
"Hmmmm.. Teka teki Symvolo-ku Cinta, Musik, dan Tari. Aku tiba tiba memikirkan Dewa dan Dewi."
"Kita lihat Yunani dan Mesir. Di dunia manusia, dua negara ini sangat terkenal dengan mitologi Dewa dan Dewi-nya."
"Mari kita lihat!" Yuki membuka halaman demi halaman pada bagian
"Ekheemm.." kode Hwanwoong yang tiba tiba melihat mereka berdua membuka buku itu bak seorang pasangan yang baru pacaran.Eunseong, Yena, Minchan, dan Changmin mengalihkan perhatiannya ke Dongju dan Yuki.
"Sudah pandai ya kalian dalam hal seperti ini." kata Hwanwoong.
"Apa maksudmu?" tanya Dongju
"Ahh lupakan, mana bukunya." Hwanwoong ingin mengambil buku itu tetapi terhalang oleh tangan Yuki.
"Tidak!! Tunggu, biar aku mencari Symvolo-ku terlebih dahulu."
"Ayolah, Yuki!!"
"Kau kan sudah. Symvolo-mu Centaur!"Dongju mengambil buku dari tangan Yuki dengan sangat tenang, Yuki yang sibuk berdebat tidak menyadarinya. Dongju melihat sebuah makhluk mitologi yang sesuai dengan Symvolo Yuki.
"Hathor!" ucapnya sembari ia membaca buku
"Apa, Dongju? Tunggu, bagaimana bisa kau?" Yuki membalikkan badannya ke arah Dongju
"Lihat! Symvolo-mu Hathor, Yuki. Hathor atau Dewi Hathor adalah seorang dewi mitologi Mesir yang digambarkan sebagai sosok ibu yang penuh cinta dan feminin. Ia juga disebut sebagai dewi musik dan tarian." cakap Dongju.
"Itu sangat lah persis, Yuki!" celetuk Eunseong.
"Hathor. Ok, aku juga berpikir yang sama dengan Dongju. Terima kasih, Dongju!" ucap Yuki dengan wajahnya tersenyum ke Dongju.
"Yena, Changmin, Minchan! Cari Symvolo kalian! Aku tunggu 15 menit."-----
~15 Menit.~
"Ok, ini sudah 15 menit. Jadi, apa kalian sudah menemukannya?" tanya Hwanwoong yang sudah tak kuasa menunggu mereka.
"Ini dia!!" ucap Yena tiba tiba.
"Apa Symvolo kalian?"
"Revenant." jawab Minchan.
"Unicorn." tambah Changmin.
"Medusa." tambah Yena.
"Giliranmu, Dongju. Tersisa kau sendiri diantara kita semua yang belum mencari Symvolo di buku itu." ucap Yuki.
"Ok. Berikan kepadaku, Yena."Yena menyerahkan buku itu kepada Dongju. Ia mulai membuka bukunya dan mencari mulai huruf A hingga akhirnya..
"Hydra."
"Tunggu, apa katamu Hydra?" Yuki tiba tiba menghampiri Dongju
"Ya. Mengapa?"
"Kau masih belum mengetahuinya?" ujar Yena.
"Mengatahui apa? Apa maksudnya?" Dongju terduduk dan bingung dengan apa yang terjadi.Yena memperhatikan Yuki. Yuki menganggukkan kepalanya.
"Hydra, salah satu Symvolo yang sangat jarang terjadi dalam symvolo symvolo yang lain. Hanya satu peri yang mendapatkan Symvolo itu." ucap Yena.
"Siapa yang mendapatkannya?"
"Juyeon Lee."Dongju terkejut dengan perkataan Yena. Ia terlihat kebingungan seketika.
"Tapi.. Bukankah dia memasulkan kematiannya saat sekitar ia berumur..."
"Dia sempat mendapatkan Symvolonya, Dongju. Tetapi, dua tahun kemudian ia memalsukan kematiannya. Itupun disaat ia akan lulus." tambah Yuki sembari ia mengambil makanan yang ada di meja.
"Setelah itu, kau tahu sendiri kan. Ibu mu lahir ke dunia ini." tambah Eunseong.Tidak terasa senja datang. Dongju berencana mengajak mereka semua untuk makan bersama di aula dan mengerjakan tugas terakhir mereka.
"Kita sudah lama tidak makan bersama di aula. Bagaimana kalau kita makan bersama disana?" ungkapnya.
"Iya juga." Hwanwoong setuju dengan ucapan Dongju.
"Sambil kita mengerjakan tugas terakhir kita."
"Ide bagus. Ayo!"Mereka semua mengambil buku dan peralatan menulis dan bergegas pergi ke aula. Dongju menyusul karena harus menyimpan buku yang dipinjamnya di tempat yang aman.
-----
KAMU SEDANG MEMBACA
Dongju Son 3 : Sayap Fylix [END]
Fantasy[Coming Soon for Revision] 2 tahun berlalu, Dongju, Yuki, Hwanwoong, dan Eunseong menginjak usia 16 tahun yang dimana juga mereka menginjak kelas atas di Assembled. Mereka ditugaskan untuk mencari Symvolo-nya masing masing agar dapat lulus dari Asse...