Cinta yang pergi |🦋

64 59 14
                                    


Entah mengapa setiap kita  mencintai seaeorang pasti kita bahagia. Namun mengapa ketika kita bahagia, kebahagiaan itu tiba-tiba hilang?.  Karna akan ada saatnya orang yang kita baggakan dan kita sayangi, orang yang kita anggap sebagai sumber kebahagiaan kita dan orang yang paling kita percayakan akan pergi dan memilih dengan yang lain dan melanggar kepercayaan kita.

memang setiap orang itu beda-beda namun menurutku semua orang itu sama saja

mengapa aku mengatakannya?.  Karna aku pernah merasakannya. Merasakan sakit yang sampai sekarang tak kunjung hilang. Ketika aku sangat bahagia karna memilikinya dan detik itu juga kebahagiaan itu hilang mengapa?. Karna ternyata orang yang ku sayangi meninggalkanku demi perempuan lain.

"Happy anniversary El" Ucap Nayla sambil memeluk Rafael dan tersenyum manis. Memang hari ini dan malam ini mereka genap 1 Tahun berpacaran tanggal 28 mei. di tempat ini, tempat pertama kali mereka berdua bertemu dengan di kelilingi lilin  berbentuk love (❤) yang telah Nayla buat.

"Mm" balasnya cuman dengan dehemen singkat dan melepaskan pelukan Nayla.

"Eh kok cuman dehemen sih El?" tanya Nayla dan memegang pergelangan tangan Rafael dan sambil cemberut karna Rafael hanya membalasnya dengan daheman.

"Gue mau ngomong sama lo"

Nayla menaikan sebelah alisnya binggung. Tidak biasanya Rafael bercerita mengunakan lo-gue, biasanya Rafael bercerita dengannya  mengunakan aku-kamu. "Biasanya kamu bilang dengan aku-kamu. Kenapa sekarang lo-gue El?" tanya Nayla.

Rafel menatap Nayla datar. "Lo nggak berhak ngatur gue sekarang. Gue mau to the point sama lo. Gue mau ngomong jadi lo, harus denger baik-baik. Karna gue nggak akan ulangi apa yang gue bilang." ucapnya.

Nayla tersenyum antusias"Mau bilang apa El?"

"Kita putus." ucap Rafael.

Kata yang sering di ucapkan sejuta umat, tapi sangat begitu menyakitkan.

Orang yang mengatakannya hanya biasa-biasa saja, namun yang mendengarkannya sangat begitu terluka:)

Nayla tertawa pelan. "Hahaha kamu becan-"

"Gue serius" kata Rafael dengan muka datarnya. Naylapun kaget dengan apa yang berusan Rafael katakan.

"Ra-rafael ka-ka-kamu becanda kan El?" tanya Nayla meyakinkan dengan kedua matanya yang sudah berkaca-kaca menahan tagisnya.

"Gue serius nggak bercanda"

"Ta-tapi in-ini kan anniversary ki-kita El" ucap Nayla dengan bibir gemetaran dan masih menahan airmatanya untuk tidak keluar.

"Gue tau, tapi sorry. Gue suka sama orang lain."

"Ka-kamu udah bo-bosan sama aku yah El?"

"Kamu su-suka sama si-siap El?"

Tiba-tiba seseorang datang dari arah belakang Rafael.

"Rafael suka sama gue. Dan sekarang kita udah jadian." katanya dan tersenyum sinis ke arah Nayla.

Nayla menutup mulutnya dan menggeleng kepalanya tidak percaya. Ternyata itu Salsa, sahabatnya sendirih.

"Kenapa ha-harus kamu Sal?"

"Kenapa harus gue? Yah karna Rafael suka lah sama gue! Gue juga suka sama dia. Mana mungkin gue sia-siain cowok kayak Rafael." ujarnya dan memutar bola matanya malas.

"Asal lo tau, gue dari dulu benci banget sama lo!" ucapnya sambil menunjuk Nayla. "Lo tuh sok cantik, sok suci! Gue mau temenan sama lo, karna gue pengen morotin lo! Dan bisa deket sama Rafael tentunya."

"Tap-"

"Udah, gue sama Salsa mau jalan-jalan. Gue pergi dulu." ucap Rafael pergi meninggalkan Nayla sambil memegang tangan Salsa.

"Ohya, thanks buat barang-barang yang pernah lo kasih." ucap Salsa sambil tersenyum sinis.

dan akhirnya punggung Rafael tak terlihat lagi yang sudah meninggalkan Nayla sendirian, di tempat itu dengan hembusan angin malam yang begitu dingin.

Nayla tidak bisa lagi menahan tagisnya. Dan akhirnya sebulir airmatanya jatuh. "Ak-aku" ucapnya pelan, sambil menunjuk dirinya sendirih. "Salah a-apa  sama kamu El?
ucpanya dengan mata yang sudah basah dan isakan kecil.

"Te-terus ini buat a-apa? Hiks.." Nayla pikir malam ini akan menjadi malam yang indah namun ternyata malah sebaliknya. Nayla pun terjatuh ke pasir pantai dengan isakannya sambil memegang dadanya yang terasa sesak setengahmati. Baru kali ini Nayla merasakan sakit yang begitu menyakitkan di tinggal oleh orang yang dia sayangi hanya demi orang lain.

Nayla menundukkan kepalanya. "Ri-Rindu ka-kangen bintang" airmatanya pun kembali jatuh. Nayla pun beralih menutup wajahnya dengan kedua talapak tangannya sambil menangis.

Dan mulai saat itulah Nayla  tidak  percaya lagi dengan namanya cinta dan separuh hatinya hilang.

Banyak orang bahagia karna cinta namun bagiku itu sangat menyakitkan. Ketika aku menyayanginya dan dia malah pergi meninggalkan ku, aku merasa seperti orang yang paling bodoh karna pernah merasakan apa itu cinta.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Maklum cerita pertamaku, jadi rada aneh wkwk:)

Apakah kalian pernah merasakan Seperti Nayla? Kalo ada komen aja🥀

Sangat menerima saran 🙏🏻

Jangan lupa vote;)

Next🦋👉🏻

D a v n a yTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang