Bab 1|🦋

43 51 11
                                    

         ||Happy reading for you||

            Menurut banyak orang
                     Cinta itu indah
                 Namun menurutku
              Cinta itu menyakitkan

                          ~🦋🦋~

Pukul 06:01

Pagi yang cerah. Terlihat seorang gadis cantik berbadan mungil, rambut yang lumayan panjang yang berwarna hitam, yang masih berbalutan selimut tebalnya.

"Nay bangun ini hari pertama kamu sekolah."
ucap perempuan yang sekitaran berumur 36 yang mencoba untuk membangunkan Nayla.

"Iya ma Nayla bangun." Nayla pun bangun dari tempat tidurnya dan beranjak ke kamar mandi.

"Nanti mas Saleh yang anter kamu ke sekolah."

"Iya, Nayla mandi dulu." Nayla pun masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah Nayla mandi, Nayla pun langsung bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah barunya. Ia mengunakan kacamata tebal, rambut di ikat dua mengunakan pita merah putih, mengunakan rok yang lumayan panjang, baju kebesaran, spatu dan tas yang sengaja ia buat agak sedikit kotor dan mengunakan sedikit olesan di bagian wajah, tangan dan kakinya agar sedikit gelap dengan olesan yang water gruff. Ia pun melihat pantulan wajahnya di cermin.

"Semua udah." Nayla pun langsung mengambil tas sekolahnya itu dan langsung keluar dari kamarnya untuk turun ke bawah. Ia menuruni anak tangga dan menuju meja makan. "Ha, itu mama." ucapnya dan langsung menuju meja makan yang sudah ada mamanya yang sedang mengoles roti.

Nayla pun langsung duduk di meja makan. "Ma, Ka Naval mana?" tanya Nayla kepada Mamanya.

"Udah duluan Nay. Nih makan, trus langsung berangkat."

Nayla tersenyum. "Iya Mamaku."

Mamanya menghembuskan nafasnya pelan. "Nay, kalo ada apa-apa bilang sama Kak Naval."

"Iya Ma."

"Papa mana Ma?"

"Lagi mandi, gih Nay berangkat."

"Iya, dah Mama." ucap Nayla dan langsung pergi ke mobil.

                      *🦋🦋🦋🦋*

Nayla bukan kelas 10 tapi kelas 11. Ia dulunya bersekolah di SMA Satria, namun pindah ke SMA Gaja Mada. Ia pindah bukan karna ia di bully atau karna nakal, tapi karna beberapa alasan.

Di Sekolah ini ia masuk ke kelas 11 ipa 1 dan Kakanya yang bernama Naval di kelas ips 2.

( Kalian bingug kenapa Naval juga kelas 11?.. yah karna Naval sama Nayla itu kembar yah. trus Nayla harus panggil Naval Abang karna Naval lebih dulu lahir daripada Nayla. )

"Mas turunin Nayla di sini aja, nanti pulang Nayla sendiri aja mau ke toko buku soalnya."
ucap Nayla dan langsung turun dari mobilnya.

Nayla memang sengaja menyuruh, untuk menurunkannya di pinggir jalan, sekitar 26 meter dari Sekolah.

"Oh, iya non siap, mas pergi dulu non."

"Iya." setelah mas Saleh pergi, Nayla langsung berjalan menuju Sekolah barunya. Ia berjalan karena menyuruh mas Saleh menurunkannya di pinggir jalan.

Nayla pun sampai dan berhenti di depan gerbang Sekolah yang berjarak sekitar 5 meter dari gerbang itu. Nayla memandangi tulisan yang tertera di atas gerbang itu.

Nayla tersenyum kecil, dengan tetap memandangi tulisan itu. "SMA Gaja Mada. Semoga aku tidak menemukan orang-orang yang begitu jahat di Sekolahku ini."

"Non, ini tasnya." ucap wanita parubaya yang mengunakan seragam pembantu rumah tangga.

"Bawa!" ujar perempuan yang berjalan memasuki Sekolah yang mengunakan seragam sekolah SMA Gaja Mada. Pembantu itu pun mengikuti dari belakang anak majikannya itu menuju kedalam sekolah.

Nayla yang melihat itupun hanya bisa menghembuskan nafasnya pelan.

Ia pun masuk ke dalam sekolah dan berjalan di koridor menuju ruang guru.

Nayla pun sampai di depan pintu yang bertuliskan 'Ruang guru' tersebut. Membuka knop pintu yang menampakkan ruangan ruang guru yang sangat luas dengan beberapa guru yang sedang duduk dengan banyaknya dokumen-dokumen di meja mereka. Ia beralih melihat satu ruangan yang berada di pojok tempat piagam-piagam dan piala Sekolah berada. Melihat pintu yang ber cat hitam itu yang bertuliskan 'Ruangan pemilik yayasan' dan beralih melihat meja besar dengan bertulisan 'Kepala sekolah' di meja itu.

Nayla memejamkan matanya sejenak. Setelah itu membuka matanya dan mencoba mencari seorang guru yang bernama 'Clara' dengan tetap berdiam diri di tempatnya. Melihat ke kanan dan ke kiri. Beberapa detik ia mencoba mencari akhirnya menemukannya. Seorang guru yang sedang duduk dengan name tagnya bertuliskan 'Miss Clara' ia adalah wakil kepala Sekolah.

Setelah menemukannya, Nayla berjalan menuju guru itu. "Selamat pagi Miss" ucap Nayla.

Orang yang di panggil itupun terkejut.

Nayla tersenyum."Miss Clara di mana kelasku?" tanyanya.

Guru yang bernama Clara itu pun langsung membalas senyum Nayla.

"Ayo, saya akan mengantar anda."

Nayla pun hanya mengangguk pelan, sambil mengikuti Clara dari belakang.

Mereka berdua pun sampai di luar ruang guru itu, dan menuju ke salah satu ruangan yaitu ruangan serba guna. Sesampainya di sana mereka berdua bercerita beberapa menit.

"Baiklah, aku ingin ke kelasku."

"Pergilah." cetus Clara. Mereka berdua pun keluar dari ruangan itu dan menuju ke tempat  masing-masing. Nayla menuju kelas dan Clara menuju ruang guru.

Nayla terus berjalan menuju kelasnya.
Hal yang membuat ia sedikit risih karena kicawan burung-burung betina yang saling berbisik-bisik yang sedang membahas penampilannya dan menatap jijik kepadanya.

"Ih culun amat tu cewe."

"Eww, gue sih nggak mau deket-deket nanti ketularan lagi." ujarnya dan memutar bola matanya malas.

"Dia murid baru? ihs culun banget sih!"

"Ntar liat aja pasti dia di bully sama princess!"

"Ha! bener tu pasti di bully sama princess!"

"Sekolah kita kok nerima orang kayak dia yah?
idih gue sih ogah temenan sama culun."

Seperti itulah kicauan-kicauan betina-betina di sepanjang koridor sekolah dan masih banyak lagi yang selalu memandang orang selalu dari penampilan.

Nayla pun terus berjalan untuk mencari kelasnya sambil menutup telinganya dan menunduk tidak memperhatikan jalan. Karna kicawan yang tak henti-henti membuat ia risih dan menutup telinganya.

Sepanjang perjalanan mencari kelasnya Nayla masi menunduk dan menutup telinga dan bukan melihat ke depan.

"Huft..."

"Abang di mana yah?" tanya Nayla karena kicawan siswa-siswa yang masih terdengar dan dapat di pastikan hanya Nayla saja yang nerd di Sekolah ini.

Nayla masih tidak memperhatikan jalan dan ia masih menutup telinga, menundukan kepalanya dan sampai akhirnya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bagaimana menurut kalian
bab ini?
Suka?
B aja?
Membosankan?.

Silahkan di komen😊🦋
Sangat menerima saran🦋

Makasi yang udah baca 🙏🏻

Jangan lupa Vote 3>

Next🦋👉🏻

D a v n a yTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang