Sajak Nelayan Kecil

30 1 0
                                    

-------
Angin menampar wajahmu yang serupa ranting tembakau kering
Di matamu, kuntum fajar merekah, suara camar menggelepar pongah
-------
Lenganmu bergegas menyingkap kabut, melewati sisi pesisir sembari
menjuntai salam kepada sepasang kutilang sedang memintal sarang
-------
Di gurat garis alismu, bayang laut terpantul. Kaulempar sekuntum senyum
kepada biduk bercadik lalu menggapit jalinan jala pada jemarimu yang ringkih
-------
Matahari tampak khusyuk mengurapi keringat di keningmu
Kaureguk cahayanya agar menjelma lentera yang menemani hari-harimu
-------
melintasi garis kalender akhir Desember, 'tuk menjemput sesuap nasi dengan pikiran
yang dikacaukan harga susu. Namun perlahan gumpalan mendung meloloskan diri
-------
dari matamu. Setelah kaupotret kekosongan mengendap pada jala rapuh
Juga gumpalan ombak yang berdansa bersama gemuruh, memaksamu
-------
menyimpan sisa kesabaranmu tuk disemai di hari esok. Kau pun
pulang menghantarkan hidangan keperihan pada keluargamu

- September, 2020

Keping-Keping KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang