Bun, Kita mau kemana?” ucapku dengan rasa penasaran yang dari tadi membekas dan teringat di dalam pikiran-ku.
“Adit”....,
Suara yang memanggil nama-ku untuk lekas cepat mempersiapkan segala hal.Aku perlahan beranjak pergi dari tempat tidur-ku dan lekas berjalan kebawah menuju sumber suara.
Segala perlengkapan sekolah dari baju, tas, sepatu, dan bekal untuk diri-ku sudah di siapkan oleh bunda.Ayah, yang dari tadi sudah menunggu kehadiran-ku. Dengan menunggu di depan rumah dekat taman, dengan di temani secangkir kopi.
Aku pun perlahan-lahan berjalan menuju keluar rumah dan merasakan hal yang seperti ini akan kah selalu aku rasain? Tanya diriku dengan bunda. Bunda hanya memberikan aku kecupan dikening dan di kedua pipi ku, yang di selimuti bedak “My Baby”. Dengan sedikit diberikan nasehat untuk sekolah pertama ku.
“Ayah anak jagoan kita ini sudah siap untuk sekolah” panggil bunda
Ayah yang dari tadi dengan sabar menunggu kehadiran-ku dengan menikmati secangkir kopi yang dibuatin bunda.Mobil ayah pun turut bersemangat tuk mengantarkan aku ke-sekolah. Aku yang merasa kebingungan serta sedikit aneh dengan keadaan saat ini. Rasa kesal, yang dari tadi menyelimuti serta menghantui diriku, Karena aku sedang sibuk menonton kartun kesukaan-ku.
Dan pada hari ini aku absen dan tidak dapat menonton kartun kesayanganku. Jl Riau, Bandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU AKAN KEHADIRAN-MU
Short Storyini merupakan lanjutan dari kata kata sajak dari RINDU AKAN KEHADIRAN-MU. Semoga yang satu posisi dengan aku rasain, semoga kita tetap tabah, sabar, dan ikhlas. Semoga dengan adanya cerpen ini mewakili perasaan kita semua.