04. Ikan

5.6K 494 42
                                    

Pluem 6 tahun, Frank 3 tahun, Nanon 1 tahun.

"HUAA!!!" terdengar suara tangisan dari arah ruang tamu keluarga Vihokratana. New yang sedang memasak di dapur pun mematikan kompornya dan bergegas menuju ruang tamu. Tay? tentu saja masih tertidur.

New mendapati Frank menangis dan Pluem yang sedang berusaha menenangkan adiknya.

"Kakak kenapa bang?" Tanya New.

"Ikan Frank mati bunda.." Jawab Pluem.

New menggelengkan kepala, dia kira ada apa ternyata hanya ikan mati.

"Bunaa..hiks..goldie mati..hiks.." adu Frank.

"Nanti beli lagi ya ikannya sama ayah.." belum selesai berbicara ucapan New sudah dipotong oleh Frank.

"Gamauu..hiks..mau goldie.."

"Iya kak, goldie kan udah mati, nanti kakak beli ikan baru lagi sama ayah, oke?" akhirnya Frank berhenti menangis.

Goldie adalah ikan emas yang dibelikan Tay untuk ketiga anaknya. Namun yang paling sayang dengan Goldie adalah Frank. Pluem tidak terlalu tertarik pada ikan, sedangkan Nanon belum begitu mengerti.

Tay turun dari tangga, dan melihat New seperti sedang berbicara serius pada Frank.

"Ada apa sih? Kayanya tadi ayah denger ada yang nangis.."

"Ini loh Mas, ikan kesayangannya Frank mati.." Jelas New.

"Oalah, gimana kalo kita liat-liat ikan aja?" Tawar Tay.

"MAU YAH!" teriak Pluem dan Frank antusias.

"Kemana mas?" Tanya New.

"Di ancol lah."

"Oke tapi kalian sarapan dulu ya?"

°°°

Sekarang mereka sudah bersiap berangkat. Tay menyetir didepan bersama New kursi samping. Pluem, Frank, Nanon duduk di kursi penumpang belakang.

Tay memacu gasnya, jalanan cukup padat karena akhir pekan. Banyak mobil pribadi yang mungkin juga ingin menghabiskan akhir pekan mereka dengan liburan.

Setelah menerobos macetnya ibu kota, keluarga Vihokratana sampai di tempat tujuan. Tay memarkirkan mobilnya di tempat yang sudah disediakan. Lalu Tay turun dan mengambil stroller untuk Nanon. Sedangkan New mengurus dua putranya yang lain.

"Abang, kakak jangan ngilang tungguin ayah dulu." Perintah New.

Tay menurunkan stroller dan mengangkat tubuh Nanon dari car seatnya dan dipindah ke stroller. Tay mendorong stroller Nanon dan menghampiri New dan dua anaknya yang lain.

"Bentar Mas beli tiket dulu, nih strollernya Nanon.." New mengangguk.

"Bunaa muk num cucu.." celoteh Nanon yang meminta minum susu tersebut. New yang mengerti pun mengeluarkan susu dari tas bayi Nanon yang ditaruh di bawah stroller.

"Nih susunya Nanon, minumnya sambil boboan ya?"

Nanon yang tadinya duduk langsung berbaring dan meminum susunya. Tay dari loket tiket memlambaikan tangannya pada New memberi tanda New untuk menghampiri dirinya. New mengangguk dan mengajak dua anaknya serta mendorong stroller Nanon.

"Abang, kakak, ke tempat ayah yuk" Pluem dan Frank mengintil di samping kanan dan kiri New.

Sampai di tempat Tay mereka melanjutkan ke tempat pengecekan tiket. Punggung tangan mereka di cap oleh petugas, lalu baru boleh masuk.

Mereka masuk, mata Frank dan Pluem berbinar melihat banyaknya jenis ikan serta biota laut.

"Waw.." ucap Frank kagum.

The Vihokratana'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang