09. Kita lewatin sama-sama

3.3K 288 7
                                    

New keluar dari ruangan dosen pembimbingnya untuk melakukan konsultasi soal cuti.

Saat keluar dari ruangan itu, ia berpapasan dengan Joss dan teman-temannya.

"Gue kira lo anak baik-baik, ternyata ngga." kata Joss dilanjutkan dengan tertawa mengejek.

"Maksud lo apa?" tanya New.

"Gue tau lo hamil diluar nikah kan?" Joss melirik teman-temannya. Ia lantas menyunggingkan senyumannya.

"Tau apa lo? Ini bukan urusan lo ya!" tuding New tak terima.

Joss tertawa, suaranya begitu lantang, "Udah gugurin aja, kasian banget nasibnya jadi anak haram.."

Ternyata Tay mendengar perkataan Joss itu. Dia tersentak, tatapan matanya menajam.

"Lo tau apa Joss? Gue ngga terima ya, anak gue lo bilang anak haram. Apalagi nyuruh gugurin." bentak Tay di hadapan wajah Joss.

"Oh itu anak lo? Tapi gue benerkan anak lo anak haram." lanjut Joss dengan nada remeh.

emosi Tay sudah dipuncak, "Lo boleh hina gue sepuasnya, tapi jangan berani lo hina New sama anak gue.
Lo boleh benci gue, hina gue tanpa alasan, tapi lo ngga boleh sekalipun hina anak gue sama New. Sekali lagi lo bilang anak gue anak haram, gue ngga bakalan diem. Gue ngga takut sama lo, meskipun badan lo lebih gede." Gertak Tay.

Tay pergi sambil menarik New dan membawanya ke tempat yang sepi. Mereka duduk disalah kursi panjang yang disediakan.

"Kamu ngga apa-apa kan?" tanya Tay khawatir.

"Kenapa mereka bilang gitu Mas? Anak kita ngga salah apa-apa" Kata New sambil menahan air matanya. Jujur hatinya sakit sekali, sorot matanya tampak terluka.

"Mereka ngga tau sayang, mereka ngga tau apa-apa. Kamu ngga usah dengerin mereka lagi oke?"

"Tapi tadi Joss bilang aku suruh gugurin"

"Sstt, udah ngga usah di inget lagi. Kita udah janji kan bakal jaga anak kita dengan baik?" ucap Tay menenangkan New.

Tay memeluk tubuh New, rasa khawatir dan takut berangsur menghilang.

Tay melepas pelukannya dan beralih ke perut New, "Halo nak, ini ayah. Kamu lagi apa didalem? Kamu kuat ya didalem. Ayah sama Bunda bakal berusaha buat jaga kamu baik-baik. Kalo ada orang ngomong jelek soal kamu, ngga usah di denger oke, kamu perlu tau kalo ayah sama bunda sayang banget sama kamu, meskipun kamu dateng ngga terduga. Sehat-sehat ya nak. Kita lewatin semua sama-sama."

Hati New menghangat mendengar perkataan Tay. Lalu Joss datang lagi, wajah Tay kembali murung.

"Mau apa lagi lo?" ketus Tay.

"Gue-"

"Mau ngehina lagi?" potong Tay.

"Mas tenang dulu.."

"Gu-Gue mau minta maaf sama lo.." ucap Joss.

"Kenapa minta maaf ke gue? Minta maaf ke New sana, kata-kata lo itu nyakitin tau gak?" ketus Tay.

"Emm, New gue mau minta maaf sama lo. Gue sadar yang gue lakuin itu salah sekali lagi gue minta maaf ya New.."

New tersenyum, "Iya Joss ngga apa-apa, lain kali jangan gitu lagi ya?"

Joss mengangguk.

"Ngerasa keren lo kaya gitu tadi Joss?"

"Bukan gitu Tay.. Gue lakuin itu karena selama ini gue iri sama New, gue selalu kalah dalam semua hal, bahkan bokap gue selalu nuntut gue buat jadi kaya New. Jadi maafin gue ya?"

"Iya lupain aja Joss"

"Ngga, gue mau lo maafin gue.."

"Kan tadi gue udah bilang maafin lo, udah ya?"

"Makasi Tay, New."

°°°
Tay dan New berjalan beriringan di koridor fakultas mereka. Beberapa mahasiswa dan mahasiswi saling berbisik dengan tatapannya yang sinis.

"Udah ya ngga usah didenger." bisik Tay.

"Iya mas"

°°°

SKSKSKSK update lagi nih tapi pendek..😀

The Vihokratana'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang