Selamat datang. Terimakasih sudah berkenan untuk mampir 🤗
Happy reading 💚
.
.
."Kak." Perempuan itu berdiri di depan pintu kamar kakaknya. Mengetuknya beberapa kali sambil memanggil namanya.
Tapi tak ada jawaban.
"Kak." Ulangnya lagi.
"Apaan sih?!" Perempuan itu terkejut saat kakaknya tiba-tiba membuka pintu sekaligus dan berteriak. "Ganggu orang lagi tidur aja."
"Udah pagi Kak. Kakak mandi ya nanti kita sarapan." ucapnya pelan. Ia mengulum bibirnya, tangannya gemetaran ;takut kepada kakaknya.
Jaehyun mendengus kesal kemudian menutup pintu dengan kasar tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Begitulah dia. Jaehyun membenci adiknya perempuan satu-satunya. Rasa benci itu bukan tanpa alasan. Jaehyun hanya merasa hatinya diremat dengan kuat saat melihat wanita yang sangat ia sayang terbaring lemah dengan nafas terhenti.
Umur Jaehyun masih sangat muda saat itu; 4 tahun. Ayahnya meraung keras, bersimpuh dengan tangan memukul lantai seolah ingin menghancurkannya. Jaehyun muda masih bingung dengan situasi yang ia hadapi, namun ia jelas tau kalau sang ibunda tercinta tak lagi membuka matanya setelah masuk ke ruangan yang Jaehyun tau untuk tempat orang sakit.
Hati Jaehyun hancur saat itu juga.
Padahal bundanya sempat tersenyum dan mengusap rambut mangkuknya sebelum masuk ke ruangan itu.
Mari kita membahas sedikit tentang sosok adik lelaki yang baru kita bahas. Jung Hyeji namanya. Tahun ini berumur 15 tahun; tapi sudah kelas sepuluh karna masuk lebih cepat.
Mereka hanya tinggal berdua. Ah, tidak! bertiga maksudnya, bersama sang Ayah. Ayah mereka bekerja sebagai Ceo di salah satu perusahaan di Jeju. Tak jarang Ayahnya mengunjungi mereka yang berada di Seoul, tapi akhir-akhir ini Ayahnya sibuk.
Hyeji rindu Ayahnya. Sekitar dua bulan yang lalu ia bertemu dengan beliau.
Bagi sebagian orang mungkin ia tak secantik perempuan di luar sana. Rambut pendek sebahu, kacamata yang selalu ia pakai, dan sering membaca buku membuat teman di sekolah menjauhinya.
Katanya Hyeji cupu. Gak level temenan sama mereka.
Tapi bukan Hyeji namanya jika merasa sakit hati dan terbebani dengan semua itu. Jika tak ada yang mau berteman dengannya tidak masalah.
Hyeji bisa berteman dengan buku yang selalu memberinya ilmu. Bukan mereka yang selalu memberinya rasa sakit.
Dan karna berteman dengan buku lah Hyeji menjadi salah satu murid terpintar di sekolah. Ia sering memenangkan pertandingan cerdas cermat yang membuat para guru menyukainya.
Tapi...Itu semua tak ada gunanya.
Awalnya Hyeji kira ia bisa bertahan sendiri. Tapi lama kelamaan ia merasa sepi dan hampa.
Hyeji kembali ke kamarnya yang berada tepat di sebelah kamar Jaehyun. Mengambil beberapa buku dan alat tulis di atas meja belajar, dan kemudian hendak melangkahkan kaki keluar. Tapi langkah kaki itu terhenti.
Ada sesuatu yang kurang. Ia membalikan badan menghadap sebuah foto berukuran 5R di atas meja belajar.
Ahh.... Indah sekali melihat tiga orang tersenyum dengan bahagia. Itu adalah foto keluarga nya sebelum ia lahir dan merebut segala kebahagiaan yang selama ini tertanam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]Forgive Me
Teen FictionJaehyun mencintai adiknya.... Cinta antara laki-laki dan perempuan. Selamat membaca, Jangan lupa Vote dan komen!