02.💚

461 163 118
                                    

Hi🤗
Jangan lupa vote

Happy reading 💚

"Nanti temen-temen gue mau ke rumah. Lo cepat pulang buatin makanan."

Hyeji mengulum bibirnya kecil sambil mengangguk pelan. Memperhatikan Kakaknya yang berjalan menuju parkiran sekolah, mengambil motornya dan pergi melesat dari halaman sekolah dengan seseorang merangkul perutnya.

Hyeji tidak tau itu siapa. Yang jelas perempuan itu adalah kekasih Kak Jaehyun. Yang kesekian.

Ahh, hari ini cukup melelahkan. Matahari bersinar dengan terang seolah tersenyum pada yang pujaan hati. Tidak ada tanda-tanda akan hujan.

Pintu itu dibuka. Dan pertama yang terlihat adalah kesunyian, kekosongan yang terlihat abadi.

Ingin sekali sehabis pulang sekolah Hyeji berlari ke dapur. Menghampiri Bundanya yang tengah memasak makan siang. Memeluknya dari belakang dangan erat, membantunya memasak sambil tertawa bersama.

Jangankan memeluk, memasak, tertawa bersama. Bertemu saja belum pernah. Sial!

Helaan nafas panjang terdengar. Ia berjalan lesu kekamar, melempar tubuhnya ke tempat paling nyaman. Kasur empuknya.

🍑🍑

"Pangeran datang!!!"

"Jangan teriak-teriak bego. Ini rumah bukan hutan!" sarkas Doyoung.

Lucas hanya tersenyum lebar sehingga memperlihatkan deretan giginya.

"Sepi banget, Hyeji mana?" Mark bertanya pada Jaehyun.

Yang ditanya mengedikkan bahunya, memasang muka tak peduli. Kemudian masuk ke kamarnya yang diikuti oleh para sahabatnya.

🍑🍑

"Terima kasih silahkan datang lagi."

Hyeji tersenyum tipis pada kasir kemudian menerima belanjaan yang ia beli.

Sekarang ia sedang dalam perjalanan pulang. Setelah menyiapkan makan siang dan cemilan untuk Kakak dan teman-temannya. Hyeji pergi ke supermarket terdekat untuk membeli kebutuhan dapur yang hampir habis.

Hyeji pergi dengan berjalan kaki karna jarak dari rumah tidak terlalu jauh. Yah... Itung-itung olahraga.

Tapi sekarang malah terjebak hujan dan berakhirlah Hyeji yang duduk di halte bus menunggu hujan reda.

Padahal tadi cuaca cerah. Tidak ada tanda akan turun hujan.

Hyeji menatap langit hitam, menjulurkan tangannya-menampung air hujan.

"Hey!"

Agak tersentak kaget. Hyeji memandangi seorang lelaki yang bediri di dekatnya. "Gue ikut neduh ya."

Dia tersenyum sebelum mengambil tempat duduk di sebelah kanannya. Hyeji hanya mengangguk kecil kemudian kembali pada aktivitas awalnya.

Sepuluh menit berlalu setelah kejadian lelaki itu, hanya ada mereka berdua. Hujan belum juga reda. Hyeji memutar kepalanya ke samping melirik lelaki itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔]Forgive MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang