5-3

601 87 6
                                    

5 - 3


***

••Seoul - Perumahan Hannam ~ 07:45PM KST 30/03/20••

        Setelah makan malam Jennie mengajak Lisa dan Rosé kumpul di living room bawah untuk menonton TV. Jangan ditanya, Lisa mau karena dipaksa oleh Jennie.

        Tapi Jennie sama sekali belum dapat menentukan ingin menonton apa. Mengotak-atik remote TV mencari channel yang menayangkan acara menarik. Tapi, sayangnya tak ada yang menarik menurut Jennie.

"Unnie mengajak kami kesini hanya untuk melihat unnie memainkan remote TV??!!" Kata Lisa mulai kesal.

"Bisakah kau diam dulu. Tak ada acara yang menarik. Membosankan!" Kata Jennie.

"Bagaimana kalau kita menonton film saja." Kata Rosé.

"Aku ingin nonton film horor." Kata Lisa.

"Kenapa tiba-tiba horor? Aku tidak mau." Kata Rosé.

"Aku punya pilihan. The Grudge atau Brahms: The Boy II.." Kata Lisa tanpa memperdulikan Rosé yang keberatan dengan keputusannya.

"Yaaaaak!! Aku tidak mau menonton film horor!!!..." Kata Rosé.

Jennie memegang dahinya melihat kelakuan dua orang didepannya.

"(Mereka mulai lagi...)" Batin Jennie.

"Kau takut? Hah? Manusia bahkan lebih menakutkan dibandingkan dengan hantu..." Kata Lisa.

"Tapi kau menyebalkan!!" Kata Rosé.

"Kau berani padaku..tapi takut dengan hantu. Payah!" Ejek Lisa.

"Hantu lebih menyebalkan dibandingkan dengan dirimu!!" Kata Rosé.

"Sudah kenapa jadi ribut...kita tonton the Grudge saja. Aku belum sempat menontonnya. Rosé kau tidak apa-apa." Kata Jennie lalu memastikan pada Rosé apakah dia keberatan.

"Baiklah aku akan bersikap seperti biasa saja." Kata Rosé.

"Aku akan nyalakan filmnya." Kata Lisa.

        Filmnya mulai. Jennie sudah siap dengan cemilan dan selimut sebagai amunisinya. Rosé duduk ditengah karena dia takut, dengan bantal sebagai benteng nya jika hantunya tiba-tiba muncul. Lisa duduk dengan santai disebelah kanan Rosé.

        Sampai dipertengahan film berjalan. Rosé terlihat paling banyak teriak dan menyembunyikan wajahnya dibelakang pundak Lisa karena takut, namun ketika dia sadar dia langsung berpindah ke pundak Jennie. Lisa dan Jennie justru bukan takut tetapi kaget karena mendengar Rosé teriak.

        Filmnya sudah selesai. Tetapi, Rosé masih saja dengan nyamannya bersembunyi dibalik selimut yang Jennie bawa.

"Hey, payah! Filmnya sudah selesai. Sampai kapan mau tetap seperti itu?" Kata Lisa sambil tangannya menarik paksa selimut yang menutupi Rosé. Dan...

"Waaaaaaahhh.." Lisa teriak menirukan adegan hantu yang tiba-tiba muncul didepan wajah Rosé.

"Aaaaaaaaaaaah Lisa-yaaaah!!!!!" Rosé teriak sejadi-jadinya.

"Hahahahaha...hahahahaha." Lisa tertawa.

"Unnie temani aku ke kamar...aku tak mau melihat wajahnya yang menyebalkan." Rengek Rosé ke Jennie tapi matanya menatap sinis kearah Lisa.

"Tidak bisa Rosé aku harus merapikan ini dulu..pergilah duluan nanti aku menyusul." Kata Jennie.

"Baiklah." Rosé pasrah memanyunkan bibirnya.

The Weird Person That I LikeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang