Seson 2 - 7

708 106 15
                                    

Sepertinya bentar lagi tamat:>











"Misel! Main gak!"--semua karyawan yang sedang bekerja langsung menoleh ke sumber suara, Devano berlari seperti anak kecil, dan tak lama Nampak seorang gadis keluar dari lift, dia Misel.

"Wah itu pak devano kan? Kakak nya Bu Misel?"--karyawan

"Ganteng banget"--karyawan

"Udah besar, tapi masih kaya anak kecil, tapi ganteng"--karyawan

"Bu Anneth ngidam apa ya, sampe sampe anak anaknya cantik sama ganteng gitu"--karyawan

"Malu malu in Lo"--ucap Misel

"Lu lebih malu malu in anjir, ga intro"--balas devano

"Dih, elo juga yang malu maluin, ngapain coba masuk kantor orang sambil teriak teriak terus lari kek bocah umur 5 tahun"--Karyawan yang menonton keributan kakak beradik itu hanya tertawa gemas melihat mereka

"Heh lo tuh harusnya beruntung punya Abang kek gw, udah baik, sopan, ramah, ganteng lagi"--bangga Devano

"Iya ganteng, kalo di liat dari menara Eiffel"--ucao misel lalu meninggalkan Devano

"Heh sel! Kualat Lo sama Abang mu ini"--devano berlari mengejar Misel yang memuji keluar kantor.

"Mereka lucu ya kalo lagi berantem"--karyawan

"Gemes liatnyaaaa"--karyawan

"Bu Misel juga makin hari makin cantik"--karyawan

"Iya, apa lagi pa devano"--karyawan

"Sudah sudah, lanjut kerja nanti lagi ngobrol nya"--karyawan



Skip Restoran

Devano dan Misel masih saja bertengkar pasal siapa yang paling malu malu in tapi mereka bukan bertengkar beneran kok, mereka seperti itu karna itulah cara mereka saling menyayangi satu sama lain, bukan berarti mereka sedang bermusuhan.

"Den, sudah sampai"--ucapan pak supir saja sampai tak terdengar karena mereka yang masih saja ribut.

"Heh kutil anoa, lu lebih malu malu in tau ga, lu ga inget pas kita balik sekolah terus lu teriak teriak di depan rumah orang!"--ucap Misel

"Heh bulu burung, lu juga malu maluin, make up di kaca mobil orang, akhirnya kacanya di turunin sama orang nya, gimana ga malu gw, padahal kaca di rumah banyak banget eh lu malah ngaca di kaca mobil orang"--jelas devano

"Pokoknya lu yang paling malu malu in titik"--ucap Misel lalu keluar mobil, dan deveno pun ikutan keluar.

"Ga ada, pokoknya lu yang malu malu in"--devano langsung berlari kedalam restoran

"APA SIH BANG!"--teriak Misel lalu ikut berlari ke dalam

"Aduh den devano sama non Misel untung cakep cakep, jadi ga malu malu in"--pak supir

Anneth &Mackie POV!

Saat sedang bercerita dengan Mackie tiba tiba devano datang dengan badan yang naik turun akibat cape berlari dan misel datang tiba tiba langsung menjewer devano

"Pokoknya lu yang paling malu maluin bang"--Anneth yang tak tau apa apa hanya diam memerhatikan Misel dan devano, sedangkan Mackie hanya terkekeh dengan tingkah mereka berdua.

"Misel, kasian devano nya"--ucapan Mackie membuat misel mengendus kesal sedangkan Devano tersenyum menang.

"Kalian apa apa sih? Malu malu in tau"--devano sama Misel hanya terkekeh saja, mereka baru sadar kalau mereka berdua memang sama sama malu malu in.

"Udah pesen ma?"--tanya Misel dan Anneth hanya mengangguk dan menatap devano

"Van, kamu bener ga mau percepat pernikahan kamu?"--tanya Anneth, devano menggeleng

"Takut Naura ga siap ya Van?"--devano menoleh ke arah Mackie

"Iya om"--mackie hanya mengangguk dan menepuk pundak devano

"Kalau di percepat lebih baik van, om cuman ngasih tau kok tapi semua keputusan ada di kamu sama Naura"--devano hanya mengangguk

"Kenapa ga pernikahan mama sama om mackie ajah yang di percepat"--celetuk Misel

"Kalo mama mu sama om, itu udahh di tentuin sama nenek kali!"--mereka hanya mengangguk saja

"Misel gimana sama Iqbal?"--tanya Mackie

"Tunggu Iqbal balik dari Amerika dulu om, soalnya perusahaan disana masih dalam masalah, kalau udah beres dia bakal balik ke Indonesia"--jawab Misel

"Katanya si nanti bakal Dateng ke pernikahan mama"--lanjut misel, Anneth dan mackie hanya mengangguk saja

Setelah itu mereka melanjutkan obrolan mereka, bercanda tawa layaknya sebuah keluarga kecil yang lengkap, tanpa siapapun yang hilang.

Anneth menyadari itu, saat dia melihat Misel dan devano yang sedang bermain dengan Mackie, dia akan teringat deven, ya! Dia selalu membayangkan bagaimana jika deven yang disini.

Ahk! Rupanya Anneth sedang merindukan pria itu, mungkin dia harus mengunjungi makam mendiang suami tercintanya itu.

"Sudah lama aku tak mengunjungi mu ven, kita akan bertemu sore ini, tunggu aku ya"--setelah itu makanan datang dan mereka mulai bersiap memakan makanan mereka.

Setelahnya, mereka habiskan bercanda tawa bersama di moll

Anneth hanya diam, kadang tersenyum melihat devano misel dan mackie bermain bersama.

"Ternyata mereka sudah akrab"--Anneth


























"Hai ven, apa kabar? Aku harap kamu yang menggantikan posisi Mackie yang sedang bermain dengan devano dan Misel, tapi itu semua hanya khayalan ku saja, Kita akan bertemu sore hari ven

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai ven, apa kabar? Aku harap kamu yang menggantikan posisi Mackie yang sedang bermain dengan devano dan Misel, tapi itu semua hanya khayalan ku saja, Kita akan bertemu sore hari ven. I really Miss you boy"--Anneth
















APA KABARR!?

Hamdalah Zia masih sempet buat next Walaupun masih daring:v serius ini Zia lagi zoom tapi masih pengen next ini cerita:v

Semoga suka yeeee❣️

Pernikahan Kontrak[END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang