let u go ; hyunjeong.

O9 : donor nyawa

8:22 pm — jeongin's apartement

drrtt drrtt!

jeongin baru saja menyelesaikan kegiatan mandinya, ia segera mengambil ponselnya dan menjawab panggilan masuk.

"halooo?"

"sayang, udah makan?"

"belum, sih, kak. ada apa?"

"kamu mau makan di luar apa kakak beli makanan buat kamu?"

jeongin berpikir sejenak sebelum menjawab, "kakak kesini aja, yaaaaa? jeongin mau nasi goreng di tempat biasa.. beliin martabak manis jugaa, yang full keju, ya?! oh iya, aku pengen banget minum oreo frapuccino yang di kedai biasanya, ya?"

hyunjin tertawa di seberang sana, jeongin dapat mendengarnya.

"kalo gitu caranya bangkrut aku, jeong."

jeongin cemberut, "yaudah, beliin mie instan aja kalo gitu."

"ahahaha, aku bercanda, sayang. yaudah, aku beliin, deh. kamu mau apa lagi?"

jeongin menggeleng, walau sebenarnya hyunjin sama sekali tidak dapat melihatnya, namun ia yakin jeongin melakukannya.

"engga ada, itu aja! tapi yang penting kak hyunjin yang kesini!"

sekali lagi, hyunjin terkekeh mendengar permintaan jeongin, "iyaa, deh, iyaa. aku lagi mesen nasi gorengnya ini."

"loh, cepet banget!?"

"kebetulan banget tadi aku lewat di depan penjual nasi gorengnya, jadi yaudah. tinggal beli martabak di sebelah, kedainya juga cuman di seberang."

jeongin tepuk jidat mendengar itu, "aku lupa kalo mereka semua masih di satu nama jalan."

"ya udah, aku matiin, ya?"

"gak mau, jangan dimatiin."

"aduduh, manja banget! yaudah, mau video call, gak?"

"gak usah, deh. dimatiin aja telponnya, kita chattingan aja."

dan hyunjin rasanya ingin sekali menggigit pacarnya itu.

---

"jeong, aku mau ngomong serius sama kamu."

"apa?"

hyunjin menarik napas dalam-dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan, "besok.. kita ke rumah sakit, ya?"

"rumah sakit?" hyunjin mengangguk perlahan.

untuk apa mereka pergi ke rumah sakit?

"ngapain, kak?"

"operasi.. pendonoran sumsum tulang belakang."

dahi jeongin mengerut, ia terdiam sejenak. operasi pendonoran? itu artinya...