O8 : bertemu kembali dan alasan

182 36 4
                                    

sesuai dengan pesan dari seungmin kemarin, hyunjin sekarang memberhentikan motornya di depan gerbang sebuah rumah yang...

...sedikit tidak asing baginya.

entahlah, mungkin karena hyunjin sudah melihatnya karena beberapa kali melewati kompleks perumahan ini.

rumah dengan desain minimalis, cat putih dan hitam yang terlihat begitu elegan menurut hyunjin.

pria itu melangkahkan tungkainya untuk memasuki rumah yang memang tidak di pagar itu. ia memencet bel yang berada di samping pintu beberapa kali.

cklek!

"ah, kamu udah datang, ya?"

hyunjin mematung, netranya membulat melihat pria yang sedikit lebih pendek darinya.







"k-kak minho?"

----

"kamu apa kabar?" minho menyesap tehnya sesaat setelah menanyakan kabar pada hyunjin.

hyunjin menggidikkan bahunya, "kayak yang kakak lihat sekarang. kakak sendiri gimana?"

"gak terlalu baik, tapi terlalu baik buat dibilang buruk. ya, sama kayak kamu," hyunjin hanya mengangguk singkat mendengarnya.

"kak.. kakak pasti tau alasan aku cari kakak, kan?"

"ah, soal adikku, kan?"

hyunjin mengangguk, "aku mohon, kak, tolong jeongin. cuma kakak yang bisa buat donorkan sumsum tulang belakang buat jeongin, kak."

minho berdecih, "kenapa harus pilih donor? kenapa gak kemoterapi aja?"

"kamu tau, kan, kak, kalo kemoterapi itu butuh waktu lama? aku gak mau jeongin terlalu lama tahan sakitnya, kak."

"kamu gak mau jeongin terlalu lama sakit tapi kamu sendiri sembunyiin hal sebesar ini dari jeongin. apa bedanya kamu sama aku?"

hyunjin tak dapat menjawab, ia terdiam. apa yang minho katakan benar.

"kak, aku mohon.. demi jeongin, kak."

"gak. kenapa dia gak dikemoterapi aja? masalah uang, biar aku yang urus. kalian gak usah khawatirin itu."

hyunjin tak tahu harus bagaimana. ia ingin jeongin mendapatkan donor sumsum tulang belakang dari kakak kandungnya, minho, tapi minho sendiri bersikukuh untuk jeongin melakukan kemoterapi.

"kak, gue bingung sama lo. lo ada masalah apa, sih, sama jeongin? lo sampe segitunya banget," hyunjin bertanya, ia sudah lelah dengan minho.

minho menghela napas, "kamu tau, kan, papa sama mama udah meninggal?" hyunjin mengangguk sebagai jawaban.

"waktu itu papa.. dia.. selingkuh.. mama stress berat selama berbulan-bulan. dia depresi, halusinasi, sampe akhirnya mama mutusin buat.. bunuh diri.."

bohong kalau hyunjin tidak terkejut. namun, ia berusaha menjaga agar air mukanya tetap terlihat normal.

"dan kamu tau? waktu itu.. kita kecelakaan, waktu itu aku masih koma, koma dua hari. setelah dua hari itu, aku masih belum tau apa-apa. papa masih jenguk aku, tapi jarang. waktu aku koma, aku sering denger suara jeongin dan mama bicara ke aku,"

"setelah aku bangun, tinggal papa yang jenguk aku. tapi, jeongin sama mama gak pernah jenguk aku lagi. aku selalu cari mereka, tapi papa bilang kalau mereka.. pergi, gak tau kemana. tapi aku gak percaya sama papa,"

"aku terus maksa papa buat kasih tau yang sebenernya dan minta ketemu mama.. akhirnya, papa nyerah dan bawa aku ke.. pemakaman.."

minho menatap kosong cangkir teh-nya yang telah kosong. air matanya menggenang, namun ia berusaha agar tidak setetes pun lolos.

"awalnya aku gak percaya, tapi papa tinggalin aku gitu aja. aku pulang ke rumah, disana ternyata ada jeongin. dia nangis ke aku dan cerita semuanya. aku marah, marah banget. aku nyalahin dia atas semuanya. aku salahin dia karena anggap dia gak bisa jaga mama baik-baik dan gak cerita ke aku,"

"akhirnya.. aku mutusin buat pergi jauh-jauh dan ganti marga aku jadi lee. itu marga mamaku. dan waktu itu.. kamu masih koma.."

hyunjin tersenyum tipis, "aku gak pernah salahin kamu tentang apa yang terjadi di masa lalu, kak. yang aku minta ke kamu sekarang, cuma itu.. aku mau jeongin sembuh.."

balasan hyunjin membuat minho tersenyum kembali. ia menepuk-nepuk bahu hyunjin.

"setelah ini, kamu harus jaga adikku baik-baik. kamu tinggal hubungin aku kalo jadwal operasinya udah siap."

hynjin bersiap memekik karena senang, namun minho segera menahannya.

"jangan teriak!" hyunjin menutup kembali mulutnya dan tertawa kecil. sementara minho hanya menggelengkan kepala pelan.










"jangan pernah kasih tau jeongin kalo kamu yang cari aku, dan jangan kasih tau apa-apa dulu soal ini, ya?"

-----------------------------------

ya, jadi ada yang bisa menebak ada apa antara hyunjin dan lino dimasa lalu?

—tbc…

let u go ; hyunjeong.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang