"Butuh tumpangan?"
Chenle nyaris tersedak salivanya sendiri.
Oh sial! Jisung Alvano ada di depannya sekarang!
Dan Chenle berani sumpah, Jisung dengan helm full face dan motor sport hitam metaliknya, seratus kali lebih tampan dan panas. Sial, Chenle deg-degan.
"E-eh kakak kok ada disini?"
Jisung tersenyum simpul yang sedikit tertutupi helm bercorak apinya, "cuma lewat."
"Jadi, apa sih manis ini butuh tumpangan? Kayaknya daerah sini rawan penculikan, gimana kalo sih manis ini diculik?"
Tolong! Chenle Anaya ingin sekali memasukkan cabai rawit satu karung kemulut Jisung—yang sialnya kelewat manis.
"A-apa sih, males ah," Chenle sedikit menundukkan wajahnya yang sudah tersapu rona merah.
Jisung masih setia menatap Chenle lembut, "yakin? Gimana kalo nanti sih manis ini diculik sama raja yang lagi cari permaisuri?"
Sial, sial, sial. Chenle menyerah dengan segala bualan mematikan Jisung. Pantas saja kakaknya bisa jatuh ketangan pemuda kelewat menggoda ini.
"B-baiklah, terserah," dan Chenle berjalan cepat menaiki motor Jisung; sama sekali tak membiarkam empunya melihat percikan merah di pipi seputih susunya.
Jisung mengulas senyum gemas, "oke. Pegangan, Tuan Putri, kalau gak nanti lo jatuh dan dunia bakal kehilangan Tuan Putri tercantiknya,"
Lihatlah! Bahkan di saat-saat seperti ini Jisung masih sempat-sempatnya merayu. Chenle hanya mendengus dan menepuk bahu Jisung pelan; menandakan Ia sudah siap.
—
"Makasih, Kak."
"Iya, Dek, sama-sama," dan tangan kanan Jisung berakhir mengusap pucuk surai hitam Chenle.
Chenle? Sudah merona hebat.
"Loh? Kalian berdua? Kok bisa berdua?"
Jisung dan Chenle mengalihkan perhatian mereka ke pintu utama rumah. Disana terdapat Yeji dengan baju santainya.
Jisung melambaikan tangan kanannya pelan, "Ngantarin calon adek iparku pulang dengan selamat, sayang!"
Chenle sedikit tertohok. Adik ipar ya?
"E-em, gue masuk. Kak azya, kayaknya Kak Vano mau ketemu sama kakak. Kangen tuh, haha," dan Chenle berlari memasuki rumah tanpa mendengar jawaban dari sepasang kekasih itu.
Yeji hanya mengedikkan bahunya tak peduli. Lalu perhatiannya terpusat pada Jisung yang masih setia menatap kedalam rumahnya; seperti mengharapkan Chenle untuk muncul kembali.
"Sayang, kamu liat apa?"
Jisung sedikit gelagapan, kemudian menggeleng singkat, "gaada, ehe."
"Ayo masuk—"
"Sayang, Chenle suka makan apa?"
Yeji dibuat bingung saat tiba-tiba Jisung bertanya tentang Chenle.
"Dia suka makan apa aja, sih. Tapi Chenle suka banget sama waffle, apalagi kalau ditambah eskrim stroberi," Jisung hanya mengangguk mendengar pernyataan Yeji.
"ID Line-nya apa?"
"Eum-ah iya! Lele01"
Jisung sumringah dan mulai menyalakan kembali motornya dari beberapa saat dimatikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry Not Sorry | Jichen ✔
Teen Fiction박지성, 천러 [ChickLit] [Lokal] [Romance] ❝𝘊𝘩𝘦𝘯𝘭𝘦 𝘈𝘯𝘢𝘺𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘱𝘢𝘤𝘢𝘳 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪, 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩?❞ Rank #2 in Sungchan [05.10.2020] ⚠️BxB 𝙎𝙩𝙖𝙧𝙩: 15 Oktober 2020 ©browneyss, purpl3yuu