Disclaimer: OOC, typo bertebaran dan author yang tukang PHP (walau pasti diusahakan sampai selesai, kapannya gak tau :v) dan masih banyak kekurangan lainnya, harap dimaklumi.
~Don't like, don't read~
Happy reading!
***
Soraru POV
Keesokan paginya, aku dan Mafumafu (yang memaksa untuk tinggal di rumahku) berangkat bersama menuju stasiun, kami berjalan dengan bercakap-cakap tentang pengalaman dan beberapa hal konyol, seperti Mafumafu yang salah memasuki toilet saat SD, yang untungnya tidak ketahuan karena tubuh kecilnya. Juga aku yang ketakutan setengah mati saat ada hantu usil didekat rumah kakek dulu, membuatku harus memanjat pohon agar terhindar darinya dan malah tidak bisa turun, Mafumafu tertawa saat kakek yang mencariku ikut terperangkap diatas pohon karena fobia ketinggiannya, sehingga kami harus menunggu orang lain untuk mengambilkan tangga.
"Soraru-san sangat dekat dengan kakekmu ya? Siapa namanya?" Tanya Mafu saat aku sedang membayar tiket kereta, berpikir apakah Sakata menungguku atau tidak.
"Oh, tidak terlalu dekat, hanya saja kami bernasib sama, karena itu beliau selalu membantuku." Tanpa sadar aku tersenyum, mengingat sifat jenaka mendiang kakekku, orang yang menggenggam tangan kecilku saat mereka menggangguku terus menerus, dan orang yang mengerti diriku. "Namanya Takeru Yuusuke." Lanjutku lagi, sedang hantu disampingku berhenti berjalan.
"Eehh?! A-aku pernah bertemu dengannya saat hidup!"
"Benarkah?"Hantu albino itu mengangguk semangat, mulai membayangkan wajah yang pernah dilihatnya itu. "Saat itu aku menangis karena terjatuh, dan beliau menolongku bahkan mengobatiku!! Waah, Soraru-san ini kebetulan yang hebatt!"
Aku juga berpikiran seperti itu, uwah, ternyata dunia ini begitu sempit ya?
"Oi, Soraru!" Suara itu membuatku menoleh kebelakang, dan benar saja, wajah temanku Sakata terlihat tak jauh disana. "Maaf aku kesiangan! Kemarin aku pulang malam sekali~" Ucapnya seraya mendekat, sedang aku hanya mengangkat bahu sebagai jawaban.
"Memangnya kalian melakukan apa?"
"Hanya makan malam, keluargaku dan Urata-san lumayan dekat, karena ibu kami. Sesekali aku datang untuk sekedar bermain."
Mafumafu yang berada disamping kananku langsung pindah saat Sakata mengambil tempat itu, pemuda hantu melayang berdampingan dan kami duduk bersama saat kereta mulai melaju.
"Hee~ mereka sangat dekat ya, Soraru-san?"
"Sepertinya begitu." Jawabku yang langsung membuat Sakata bertanya-tanya. "Eh, apanya??"
"Ti-tidak."
Mafumafu tertawa saat aku benar-benar menjawabnya. "Soraru-san terjebak~"
Terkadang aku lupa kalau dia adalah hantu yang menyebalkan.
***
Urata melambaikan tangannya saat kereta kami berhenti, kemudian bersama-sama untuk menaiki kereta selanjutnya, tidak beruntung karena gerbong yang kami naiki penuh sesak dengan pekerja kantor dan pelajar lain.
"Soraru, tidak apa kau yang berdiri sendiri? Ingin bertukar denganku?"
Aku menggeleng, kemudian memasangkan earphone ke telingaku dan menikmati pemandangan diluar jendela, Mafumafu kini membicarakan tentang kakak perempuannya, membuatku sesekali merona karena membayangkan kejadian-kejadian lucu gadis albino itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me?
RandomSoraru mengerti bahwa dirinya istimewa, karena itu dia menghindari semuanya. Apa yang dia lihat 'sedikit' berbeda daripada orang pada umumnya, tapi gadis itu mempunyai hal lain. Sangat memuakkan. 'Kenapa harus aku?' 'Berhenti menggangguku dan pergil...