Chapter [11/ (M)]

951 83 12
                                    

Warning ⚠
There is rape scene on this Chapter,
Please be wise to read it.

******


"Kau tidak boleh melakukannya. Kau sudah menyelamatkanku dari percobaan pemerkosaan yang dilakukan Tao, dan sekarang kau mau merendahkan dirimu dengan melakukan hal yang sama?"
Loey berdecak. "Aku membunuh Tao bukan untuk menyelamatkanmu dari pemerkosaan. Aku membunuh Tao karena dia berani-beraninya menyentuh kau yang sudah menjadi milikku." Matanya menyipit dingin. "Siapa pun yang berani menyentuhmu akan kubunuh."

Tubuh Sehun gemetar. Lelaki ini Iblis. Iblis yang tidak punya jiwa. Sehun salah mengira lelaki ini punya sedikit kebaikan dalam jiwanya ketika lelaki itu menyelamatkannya dan dengan lembut mengobati luka-lukanya. Ternyata lelaki itu melakukannya bukan untuk Sehun, tetapi untuk kepuasan egonya sendiri yang menakutkan.

"Aku akan bunuh diri kalau kau memperkosaku."

"Memperkosamu?" Loey mengerutkan keningnya. "Waktu itu kau sama sekali tidak menolakku." Suaranya rendah merayu. "Kau ingat malam itu? Ketika kau bercinta denganku semalaman, berkali-kali, penuh gairah? Kau sepertinya menikmatinya, kau mengerang puas ketika mencapai orgasmemu dengan aku tenggelam dalam-dalam di tubuhmu."

"Hentikan!" Sehun berteriak. "Waktu itu aku mengira kau adalah Chanyeol!"

"Chanyeol atau aku bukankah sama saja?" Loey mengangkat bahunya. "Jangan lupa Sehun, kami ini satu tubuh. Kau bercinta dengan Chanyeol berarti kau bercinta denganku. Begitu pun sebaliknya..." Lelaki itu melangkah makin dekat. "Tidakkah kau merindukan tubuh ini? Tubuh yang pernah memelukmu?"

"Tidak! Mundur Loey! Jangan dekati aku." Mata Sehun melirik ke segala arah. "Aku tidak mau."

"Kenapa kau mau bercinta dengan Chanyeol tetapi tidak mau bercinta denganku?" Loey mengabaikan ancaman Sehun, dengan kasar direnggutnya tangan Sehun dan disentuhkan ke dadanya. "Lihat ini, rasakan ini, kami ini orang yang sama bukan?"

Sehun berusaha melepaskan tangannya dari cengkeraman Chanyeol, tetapi lelaki itu menahannya dengan kejam, membuat Sehun meringis kesakitan, matanya terasa panas dan dia menatap Loey dengan menantang, "Kau iblis kejam yang tidak punya hati. Aku sangat membencimu. Dan kau tidak bisa disamakan dengan Chanyeol. Chanyeol jauh... jauh lebih baik dari dirimu."

Kata-kata Sehun rupanya menyulut kemarahan Loey sampai batas kesabarannya. Lelaki itu mencengkeram kedua tangan Sehun dan mendekatkan wajahnya dengan marah, "Kau bilang Chanyeol lebih baik dariku? Mari kita lihat!"

Chanyeol mendorong Sehun ke atas ranjang, secepat kilat Sehun melenting hendak bangun, tetapi Loey sudah menindihnya dengan tubuhnya yang kuat. Kedua tangannya mencengkeram tangan Sehun dan mengangkatnya ke atas kepalanya. Wajah mereka berdekatan. Sehun bisa melihat betapa tajamnya mata lelaki itu, betapa banyaknya amarah yang terkumpul di sana. Loey mendekatkan bibirnya, mencoba mengecup bibir Sehun, tetapi Sehun menggeleng-gelengkan kepalanya menjauh sehingga bibir Loey hanya menyentuh pipi dan rahangnya. Dengan gemas Loey menurunkan tangannya, menggenggam kedua tangan Sehun hanya dengan satu tangan. Tangannya yang satunya mencengkeram rahang Sehun agar tidak bergerak, bibirnya lalu memagut bibir Sehun, membuat Sehun mengerang dan menolak sekuat tenaga.

Loey mengangkat bibirnya dan mengamati. "Sepertinya luka di sini sudah sembuh." Lelaki itu mengacu kepada luka bekas tamparan Tao kepadanya malam itu. Luka itu memang sudah tidak bengkak dan hampir tidak terasa lagi. Loey lalu menekankan tubuhnya dan memperdalam ciumannya sehingga berhasil membuka bibir Sehun dan melumatnya makin dalam. Disesapnya bibir bawah Sehun dengan penuh gairah, seolah ingin mencicipi keseluruhan rasanya.

From The Darkest Side - Remake ChanHun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang