Tujuh....

1.6K 81 41
                                    

Double up check hehehe semoga menikmati alur nya

Happy reading...

Viana's Pov

Lima belas menit aku memacu mobil ku dan di sinilah aku sekarang tepat di basement apartment untuk memarkirkan mobil. Aku bergerak dengan cepat untuk keluar dan berlalu menuju unit ku. Aku tak ingin membuang terlalu banyak waktu, jantung ku berdegup dengan kencang bahkan rasa gugup seketika menyerap ku.

Kaki ku melangkah menuju lift, menekan tombol lantai tujuan ku dan memilih bersandar di dinding lift untuk menenangkan diri ku. Tangan ku gemetaran, bahkan keringat dingin mengalir dari pelipis ku. Semoga yang aku lihat tadi bukan hanya sekedar halusinasi ku saja. Semoga itu benar-benar dia yang datang kesini untuk kembali ke unit ku.

Saat lift terbuka aku segera mempercepat langkah ku menuju tempat yang beberapa hari lalu ku datangi. Tempat yang menyimpan jutaan kebahagiaan yang kami lalui berdua. Tempat yang menjadi saksi bisu kisah cinta kami sejak beberapa tahun yang lalu. Sekaligus tempat yang menjadi tempat terakhir kami bertemu dan dia mengakhiri semuanya.

Aku menghela nafas, mengatur degup jantung ku yang seolah tidak bersahabat sekarang. Aku kembali menarik dan menghembuskan nafas ku perlahan agar setidaknya sedikit saja aku merasa lebih tenang. Aku menekan pin dan tepat saat bunyi klik pintu di hadapan ku terbuka. Aku melangkah masuk, melepas sepatu yang aku kenakan dan meletakannya di rak dekat pintu.

Aku kembali melanjutkan langkah ku memasuki ruang tamu yang terlihat terang. Aku menjadi semakin yakin bahwa ada seseorang di dalam ruangan ini. Aku mengedarkan pandangan ku menyapu seluruh ruangan dan pandangan ku terkunci pada kepulan asap yang berasal dari sofa yang membelakangi ku. Dahi ku mengernyit, aroma asap rokok mulai memasuki indera penciuman ku. Aku kembali dibuat bingung, siapa yang merokok di apartment ku???

Aku berjalan mendekat dan berdiri tepat di sebelah kanan sofa, betapa terkejutnya aku saat melihat wanita yang aku cintai tengah menyesap sebatang rokok diantara bibirnya. Bahkan dia sama sekali tidak menyadari kehadiran ku di sini. Aku mengambil rokok di tangannya dengan paksa dan mematikan apinya dengan emosi.

Aku bisa melihat keterkejutan di wajahnya namun di detik berikutnya dia mengubah ekspresinya menjadi datar dan dingin. Aku menatapnya dengan tajam namun dia bahkan tidak repot-repot untuk merasa takut dengan tatapan ku. Yang terjadi malah justru dia yang melipat kedua tangannya di depan dada dengan kelewat santai yang seketika mampu membuat emosi ku semakin memuncak.

Viana : " Apa yang kamu lakukan huh???"
Dee : " Merokok lah apa lagi???"
Viana : " Sejak kapan kamu seperti itu hahhhh???"
Dee : " Sejak aku kehilangan orang yang aku cintai..."
Viana : " Kenapa kamu melakukan hal kek gini sih??? Itu ngga bagus buat kesehatan kamu..."
Dee : " Apa peduli mu??? Urus saja hidup mu dan aku akan mengurus hidup ku sendiri..."
Viana : " Aku gak akan pernah bisa buat ngga peduli sama kamu. Aku gak akan pernah bisa berhenti buat ngga khawatir sama kamu. Dan kamu tau itu dengan sangat jelas..."

Dee hanya diam di tempatnya masih dengan menampilkan ekspresi jengahnya. Aku bisa melihat kesedihan dari matanya, aku bisa melihat rasa rindu yang sama menyiksanya seperti yang aku rasakan. Aku bisa melihat keputusasaan dari sorotan matanya. Dan detik ini aku tau, yang hancur karena keputusan itu bukan hanya aku tapi dia juga sama hancurnya. Yang terluka karena kejadian itu bukan hanya aku tapi dia juga merasakan sama besarnya.

Aku sangat mengenal wanita di hadapan ku ini, ada rindu dan cinta yang coba dia sembunyikan dari aku. Gengsi dan egonya masih sama tingginya seperti dulu dan aku sangat memahami apa yang sebenarnya dia rasakan. Aku ingin mendekap erat dia sekarang tapi aku tau jika aku melakukannya sekarang maka dia akan pergi dengan cepat dari tempat ini.

Wanita Simpanan (GxG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang