"Anterin gue dong, suami!"
"Gak mau, gue sibuk!"
Flora terus mengikuti langkah Gera menuju dapur dan ruang nonton. Seragam SMAnya sudah membalut tubuhnya sejak pagi hari. Walau semalam sempat menangis dan kesal dengan Gera, Flora tidak ingin larut terlalu lama. Dibaikin saja Gera menjauh, apalagi dijauhi bisa-bisa hubungan mereka akan seperti orang asing yang tinggal satu atap.
"Terus gue berangkat ke sekolah sama siapa? Ini udah jam setengah 7, Ger!"
Benar-benar nih suami, Flora bisa gila dengan kekejaman. Disuruh antar ke sekolah saja tidak mau. Padahal kantor Gera, lebih tepatnya milik sang mertua, buka pukul delapan pagi. Boleh gak sih Flora curiga dengan Gera yang ingin pergi terlalu pagi ini?
"Flo, jaman sekarang udah canggih, pake aja ojek online. Siapa suruh gak mau bawa mobil pribadi lo!" oceh Gera yang saat ini ingin memasang dasinya.
"Sini gue aja yang pakein." Flora merebut paksa kain panjang itu lalu melingkarkannya di leher Gera. Sekalian modus, Flora mengikat dasi itu dengan perlahan. Dia sudah jago masalah perdasian, di sekolahnya juga memasang dasi dengan manual.
"Gak usah dilama-lamain, cepet."
"Kan kangen gara-gara pisah kamar semalem," rajuk Flora dengan manja membuat Gera mendelik sebal.
"Entar malem tidur di sana lagi."
"Gak mau, kita gak akan pisah kamar lagi." Flora mundur beberapa langkah ingin melihat hasil ikatan dasinya di kemeja Gera. Dia mendecak kagum karena ini pertama kalinya dia mengikatkan dasi untuk sang suami.
"Foto dulu ya, suami!"
"Nggak! Nggak!" Gera yang baru saja ingin kabur langsung ditahan oleh Flora.
"Gue ikut mobil lo nih."
"Ck! Cepet foto sekarang."
Flora mengeluarkan ponselnya dan menyalakan kamera untuk berselfie bersama sang suami. Seperti biasa, hanya dia yang melebarkan senyumnya sementara Gera mengatup datar. Foto itu tidak hanya disimpan sampai basi, Flora mengumbarnya di sosial media melalui Instastory. Sengaja agar para teman dan keluarganya yang belum menikah, iri melihat dia yang sudah bisa ikat dasi untuk suami.
"Oke! Ayo jalan!" seru Flora bersemangat mengambil tas sekolahnya dan hendak keluar pintu.
"Jalan sama siapa?" tanya Gera yang sudah memiliki perasaan tidak enak.
"Ya sama suami dong, siapa lagi?"
"Gue pesenin ojek online sekarang." Gera mengeluarkan ponselnya dan mengetik di layar tersebut.
"No! Entar kalo istri lo ini diambil orang gimana?"
"Ya gue harus berterima kasih sama dia."
"Suami!" jerit Flora sangat kesal sampai Gera meringis mengelus telinganya itu.
Ting! Tong!
"Ada tamu tuh," ucap Gera datar.
Flora yang masih kesal pergi meninggalkan Gera untuk membukakan pintu. Matanya terbuka lebar lalu alisnya mengerut heran melihat siapa yang datang sepagi ini ke apartemen Gera.
"Ngapain lo ke sini?"
"Ya jemput lo lah, gue tau suami brengsek lo gak akan mau anter lo ke sekolah."
Gera ikut berjalan dan berdiri di belakang Flora saat statusnya dibawa-bawa oleh sang tamu.
"Beruntung Jimmy dateng, lo jadi ada yang anter tuh," ucap Gera mengabaikan ejekan Jimmy yang dia dengar tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage as Her 17th Birthday Gift
Romance"Apa ini mimpi? Bukan, pasti bukan mimpi! Kenapa gue diundang ke pernikahan gue sendiri?" Flora syok berat setelah mendapat hadiah ulang tahun yang ke-17 dari orang tuanya, berupa undangan pernikahan Flora Prasaja & Gera Armanto. Yap, itu namanya se...