Gimana pendapat kalian tentang cerita Flora Gera sekarang? Makin seru atau monoton? Jujur aja gak apa-apa HEHE aku terima segala kritik dan saran.
Aku juga lagi mau masukin satu atau dua foto cast Gera sama Flora, tapi aku gak punya ide. Kalian ada saran gak? Buat cuci mata aja :)
PERTANYAAN KEPOKU :
- Lebih suka pasangan pakai kacamata atau nggak?
- Makanan Korea apa yang kalian mau banget makan?
Jawaban versi aku ada di akhir chapter ya.
HAPPY READING
TYPO KOMEN :)
"Enak gak?"
Pertanyaan Flora hanya dibalas erangan lemah dari Gera. Bukan apa-apa, Flora bertugas memijat punggung sang suami karena kelelahan dari Bali. Dia duduk di bokong Gera dan tangannya memijat keras punggung polos berotot itu. Mungkin jika Flora tidak mengalami kejadian dengan Dimas tadi pagi, dia akan jahil menggerayangi tubuh Gera.
Sayangnya sang suami sudah baik memperhatikannya. Usai berciuman melepas rindu dan Gera meminta maaf karena tidak bisa menjaga Flora dengan baik, Gera ijin untuk tidur beberapa jam. Dan nyatanya tidak 'beberapa jam saja', melainkan sampai langit gelap.
Flora terpaksa menunda aksi manja-manjanya seharian. Dan barulah sekarang Gera merasa pegal-pegal. Ingin mengambil kesempatan dalam kesempitan, Flora mengajukan diri sebagai tukang pijat dadakan. Tidak ada pilihan lain, Gera pun menerimanya.
"Lagian begadang kayak gitu sih!" omel Flora khas perempuan pada umumnya.
"Kan demi pulang cepet."
"Ya jangan sampe gak tidur semaleman dong, berarti gak jalan-jalan selama di Bali?"
"Pagi doang, liatin bule di pantai-- AW!" Flora menepuk keras punggung Gera hingga menjeplak telapak tangannya.
"Lo genit ya di sana!"
"Orang mereka yang ada di depan mata gue! Gimana bisa ngehindar!" Flora mendengus kesal dan kembali melanjutkan pijatannya.
"Oh iya!" Flora menghentikan aksinya dan turun dari tubuh Gera. "HP lo mana?"
"Buat apa?" Gera bangkit dan telentang dengan tubuh yang masih polosnya. Memperhatikan sang istri yang sibuk mencari ponselnya di atas nakas.
"Mau liat sesuatu." Flora kembali duduk menyandari di kepala ranjang dengan ponsel Gera di tangannya. Sikap sang suami sudah berbeda. Tidak seperti saat pertama kali dia mencuri ponsel Gera di rumahnya dulu.
Mata Flora sibuk melihat notifikasi chat Bella yang masih aktif. Tetapi yang membuatnya tersenyum adalah, Gera belum menjawab chat Bella sejak tadi pagi. Bahkan ada belasan chat dari Bella yang belum suaminya buka. Baguslah, kalau bisa tidak perlu lagi dibalas. Flora sengaja tidak membukanya. Yang dia ingin tahu adalah nomor yang melakukan panggilan telepon dengan Gera.
Flora teringat dengan ucapan Gera kalau dia melakukan video call dengan Bella saat di Bali. Jelas hal itu mengganggu suasana hatinya sekarang. Dan ternyata memang benar kalau Gera menghubungi Bella beberapa kali. Ada video call juga, bahkan saat Gera masih subuh di Bali.
"Lo teleponan sama Bella subuh-subuh?" tanya Flora sudah sewot.
"Bella gak bisa tidur katanya, lagian di Aussie kan pagi," jawab Gera dengan mata terpejam. Seakan rasa kantuknya belum juga hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage as Her 17th Birthday Gift
Romance"Apa ini mimpi? Bukan, pasti bukan mimpi! Kenapa gue diundang ke pernikahan gue sendiri?" Flora syok berat setelah mendapat hadiah ulang tahun yang ke-17 dari orang tuanya, berupa undangan pernikahan Flora Prasaja & Gera Armanto. Yap, itu namanya se...