Rencana Tuhan

35 30 5
                                    

HAPPY READING
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YAH ❤️✌🏻

Setelah kejadian kemarin saat Rachel melihat Fahri dan mantannya yang Rachel ketahui bernama Abil itu terlihat duduk bersama dan saling melemparkan tawa, dari hari itu pula Rachel terlihat semakin uring uringan karena tidak bisa melupakan momen itu.

Rachel tentu jelas kesal namun hal yang membuatnya lebih kesal adalah dia sadar bahwa Fahri bahkan mungkin tidak tahu bahwa seorang Rachel ada di dunia ini dan bahkan menyukainya.

Gue udah nawarin buat ngenalin lo sama Fahri, tapi lo nolak kak. Sekarang lo kesel sendiri kan? Ngerasa kalah start

Ucapan yang Adit katakan itu terus terusan tergiang di pikiran Rachel. Lagi lagi Rachel menghela nafas berat.

Tentu berat bagi seorang Rachel untuk menyetujui saran Adit. Bagaimanapun dia seorang kakak kelas dan dia wanita. Rachel tidak ingin menjatuhkan harga dirinya untuk mengajak kenalan terlebih dahulu. Penolakan adalah hal yang paling Rachel takutkan bila memikirkan apakah dia harus menyetujui saran Adit atau tidak.

Disinilah Rachel sedang duduk sendirian di bangku Panjang yang terletak di depan kelas XI IPS yang menghadap langsung ke arah lapangan. Ana dan Febby telah pamit pulang duluan karena Rachel masih memiliki kegiatan tambahan untuk rapat bersama tim paduan suara sekolahnya.

Senyum Rachel tiba tiba mengembang saat melihat sosok yang beberapa hari ini telah mengisi pikirannya. Seakan lupa dengan yang terjadi beberapa hari lalu, Rachel kembali tersenyum menikmati pemandangan indah di depannya yang sedang asik mendrible bola basketnya ke arah ring.

Terihat jelas bagaimana seorang Fahri tersenyum bangga saat melihat bolanya masuk dengan mudahnya. Rachel lagi dan lagi seperti tersihir ketika melihat tawa Fahri.

Manis banget dia gumam Rachel

Entah Tuhan punya rencana apa terhadap Rachel ketika bola basket yang sedari tadi di mainkan di lapangan itu tiba tiba terlempar dan menggelinding tepat di kaki Rachel. Rachel menatap tegang ke arah Fahri yang terlihat melambai ke arahnya untuk meminta bola. Beberapa orang di lapangan itu bahkan ikut memanggilnya untuk menyadarkan Rachel yang masih terlihat tidak melakukan apa apa. Jantung Rachel berdetak kencang seperti ingin meledak dalam hitungan waktu. Rachel tidak pernah membayangkan akan secepat ini dia harus berinteraksi dengan Fahri.

Fahri terlihat berlari kecil menuju ke arah Rachel untuk mengambil bola yang masih berada tepat di kaki Rachel. Rachel semakim tidak mampu bergerak dan tidak mampu bernapas normal ketika Fahri berjarak beberapa langkah darinya.

Ketika Fahri baru saja ingin mengatakan sesuatu kepada Rachel, entah apa yang Rachel pikirkan hingga dia memutuskan untuk segera berdiri dari kursinya dan pergi dengan ekspresi tegangnya.

Rachel berlari menuju gerbang sekolah seolah lupa dengan rapat yang harusnya dia lakukan.

Nafas Rachel masih terengah engah sambil menoleh ke belakang. Mungkin orang di sekitar Rachel saat itu bisa berpikir bahwa Rachel baru saja bertemu dengan hantu karena wajah pucat Rachel yang bahkan tidak bisa di mengerti oleh Rachel.

"Gue kayaknya beneran gila" ujar Rachel mengusap keringat di wajahnya kasar. "Gila karena Fahri"

*********

Rachel menerima kabar dari Adit bahwa dia dan Fahri ikut mewakili kelas untuk kegiatan baksos yang akan di lakukan hari Minggu di Lapangan Jaya Raya. Setiap kelas diwajibkan mengirim perwakilan sebanyak 2 orang.

Mendengar itu tentu saja Rachel mengajukan diri dengan suka rela ketika siswa lain di kelasnya bahkan menolak keras mengingat kegiatan baksos itu akan di lakukan di hari Minggu pagi.

Your secret admirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang