05

6.2K 874 142
                                    

Doyoung mau langsung balik ke rumahnya tanpa mampir asrama dulu karna papa mamanya harus ke bandara sekarang, Doyoung menunggu di halte bus tujuan rumahnya yang datang sekitar 10 menit lagi.

Kenapa gak pake mobil? Doyoung gak bawa mobil ke asrama karna dia fikir dia gak butuh mobil disana letak sekolah dan asramanya benar benar dekat dan strategis jalan 3 menit dari asrama sudah sampe ke sekolah. Di seberang jalan asramanya ada minimarket, jalan 5 menit dari sekolah sudah ada halte bus

Karena ketatnya jam malem Doyoung pun gak sempet nongki keluar jadi benar benar gak butuh mobil.

Taeil yang baru ingat kalo dia harus beli beberapa perlengkapan tambahan saat sudah rebahan di kasur mendengus kesal "aihh kasurku yang manis,mianhae aku harus tinggalin kamu sebentar" katanya mengelus pelan kasurnya

"Nee? Gajimarayo?" Sambung Taeil mendekatkan telinganya ke kasur

"Mianhae,uljima" lanjut Taeil kali ini mencebikkan bibirnya dan menatap sedih kasurnya

Taeil bergegas menggunakan hoodie asal, menyemprotkan parfum sedikit dan mengambil kunci mobilnya

Taeil mampir ke kamar Xiaojun sebentar untuk mengambil uang. Xiaojun bendahara guys bukan malak hihihi

Taeil melajukan mobilnya keluar, Taeil melihat sekilas di dekat halte bus entah salah liat atau bukan ia melihat Doyoung memainkan handphonenya 'nungguin bus?' tanya Taeil yg kemudian membelokkan mobilnya menuju halte

Saat sudah dekat perkiraan Taeil benar itu memang Kim Doyoung, Taeil menepikan mobilnya dan keluar menghampiri Doyoung

"Lu ngapain disini?"

Doyoung sedikit kaget dengan Taeil yg berada di depannya tiba tiba

"Ah,gua mau pulang ke rumah lagi nunggu busnya" jawab Doyoung sambil membenarkan posisi duduknya

Taeil mengangkat satu alisnya "bareng gua aja,gua juga mau keluar yuk"

"Gak usah,ngerepotin aja"

Taeil mendecak langsung menarik tangan Doyoung dalam genggamannya menuju mobilnya. Taeil membuka pintu mobilnya "masuk aja,gua gak nyulik kok" ucap Taeil mengkodekan Doyoung untuk cepat masuk. Doyoung mengalah dan masuk ke mobilnya.

Selama perjalanan mereka lebih banyak diam,sesekali Doyoung mengarahkan jalan menuju rumahnya

"Lu ngapain pulang ke rumah?" Taeil membuka obrolan dengan mata masih menatap jalan raya

"Mau nganter papa mama ke airport" jawab Doyoung sedikit menolehkan kepalanya ke arah Taeil

"Nginep?" Tanya Taeil masih menatap jalanan

"Kayanya iya,lumayan bisa nongki sama temen temen lagi"

Taeil menatap Doyoung sekilas kemudian mengangguk kan kepalanya

"Yaudah lu kalo nongkrong jangan pulang kemaleman,apalagi pagi"

"Hah?" Doyoung sedikit ke heranan dengan perkataan tiba tiba teman sekamarnya

Taeil tersenyum dan mengelus sekilas kepala Doyoung sebelum akhirnya tersadar. Taeil menarik cepat tangannya kembali memegang setir mobil.

Yang di elus? Doyoung terdiam mencerna apa yang barusan di lakukan orang di sebelahnya, wajahnya memanas, dia bisa merasakan darahnya mengalir deras dan ada rasa aneh di dalam dirinya.

"Ini ke kiri atau ke kanan?"

....

"Kiri atau kanan?"

....

"Doy?"

Karna masih tidak ada jawaban Taeil menepikan mobilnya melirik Doyoung yang masih melamun menghadap keluar jendela. Ide jail terlintas di benaknya

Taeil melepaskan seat belt nya mendekatkan dirinya ke Doyoung dan meniup bagian belakang leher Doyoung

Doyoung reflek membalikkan badannya cepat,membuat jarak wajah mereka benar benar dekat bahkan bisa merasakan nafas satu sama lain

Masih dengan posisi bertatapan dengan sangat dekat belum ada satupun dari mereka yg menjauhkan diri atau bahkan sekedar mengedipkan mata

Taeil terpaku pada mata indah pria di depannya ini benar benar mata terindah yang pernah ia lihat,ia larut dalam pandangan mata itu tak berniat melepaskan tatapan intens nya pada manik mata yang indah.

Doyoung duluan yang sadar akan posisi aneh Ini dia mengalihkan tatapan matanya yg sedari tadi beradu tatap dengan Taeil

Taeil menjauhkan badannya ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali sekarang situasinya benar benar canggung. Taeil berdehem sekali berharap kecanggungan sedikit berkurang.

"A-anu tadi aku nanya kamu abis ini kemana? Kiri atau kanan?"

"Ah- itu belok kanan" Doyoung berpikir keras,sejak kapan teman sekamarnya mulai berbicara aku kamu padanya dan sejak kapan pula jantungnya terus berdetak sekencang ini.

Taeil yg sekarang sudah menjalankan mobilnya sesuai instruksi Doyoung mencoba keras menetralisir kan detak jantung nya yg mungkin 4x lebih cepat
'sial gua ngapain sih,ngide begituan' Taeil mengutuk dirinya sendiri yang begitu ceroboh.

Mobil Taeil menepi di depan rumah mewah nomor 01. Taeil mengerutkan dahinya,dia bisa melihat dari penampilannya Doyoung memang terlihat kaya,tapi dia tidak menyangka bahwa Doyoung akan sekaya ini. Rumah doyoung benar benar aesthetic,mewah,dan instagramable 'Benar benar instagramer' pikir Taeil.

Doyoung menolehkan kepalanya sekilas dan mengucapkan terima kasih pada Taeil sebelum akhirnya turun dari mobil.

Taeil kembali melajukkan mobilnya,dia pergi terlalu jauh dari tempat tujuannya.
Sebenarnya Taeil hanya perlu pergi ke toserba tidak jauh dari asrama mereka,tapi malah menyempatkan diri mengantar Doyoung sehingga Taeil harus berputar kembali.


Tbc.

Gaisss karna sekarang aku kerja part time jadi kemungkinan update sedikit lebih lama yaa,aku usahain lanjut sampe ngantuk,dan sampe otaknya mentok kok. Terima kasih buat yang masih baca sejauh ini❤️❤️. Jangan lupa vomment guys🥰




Roommate [Ilyoung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang