02. Pertemuan

493 177 107
                                    

Malam itu Prilly sedang membaca novel kesukaannya di dalam kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu Prilly sedang membaca novel kesukaannya di dalam kamar. Yap! Harry Potter. Walaupun Prilly sudah mengulang membaca novel itu tapi tidak ada rasa bosan dalam diri Prilly. Novel itu memberi nuansa baru bagi Prilly.

Tok, tok, tok!
Suara pintu kamar di ketuk.

"Non Prilly, makan malamnya sudah siap. Tuan dan nyonya sudah menunggu di meja makan." Suara Bibi Elen, asisten rumah tangga keluarga Prilly.

"Baiklah, Bi. Prilly akan segera kesana!" sahut Prilly dengan malas lalu bergegas ke ruang makan.

Sesampai nya di ruang makan, Prilly terheran-heran melihat ada orang asing yang duduk di bangku makan. Prilly sama sekali tidak mengenalnya. Prilly duduk di bangku dekat dengan Felissya.

"Tuan Vekky, nyonya Rayna dan nak Kendrick, ini Prilly!" Robert memperkenalkan Prilly pada tamu nya. Ketiga tamu itu tersenyum ke arah Prilly.

"Hallo, Prilly, kamu sangat cantik sekali!" sapa seorang wanita seumuran Felissya.

"Hallo, tante. Tante lebih cantik, kok." Prilly tersenyum ke arah wanita itu.

"Prilly, ini keluarga tuan Vekky dan itu Kendrick yang akan dijodohkan denganmu." Robert menatap Prilly.

Prilly melototkan matanya dengan sempurna. Kaget dengan apa yang diucapkan Robert kepadanya.

"Prilly kan sudah bilang, Prilly tidak mau dijodohkan!" Prilly terlihat menahan emosi.

"Prilly! Bicaralah yang sopan, ini ada tamu." Robert membentak Prilly.

Prilly menunduk lalu pergi meninggalkan orang-orang itu di ruang makan.

"Prilly!" Robert berkali-kali memanggil Prilly. Tapi Prilly tidak menggubrisnya dan lanjut melangkah menuju kamarnya.

"Maafkan kelakuan anak saya tuan Vekky, nyonya Rayna dan nak Kendrick." Robert menahan malu.

"Tidak apa-apa, tuan Robert. Kita yang salah dengan menjodohkan Prilly dan Kendrick." Vekky angkat bicara dan tersenyum ke arah Robert.

Aku seperti mengenal wajahnya. Tapi siapa ya? Gumam Kendrick sambil memperhatikan Prilly yang sudah melangkah jauh meninggalkan ruang makan.

"Ayo kita lanjutkan saja makan malamnya, kita bicarakan lagi nanti." Felissya mempersilahkan suami dan tamu nya untuk menyantap makan malam itu.

Disisi lain Prilly merebahkan dirinya dikasur. Prilly bingung dengan papa dan mama nya yang berlebihan memaksa kehendak mereka tanpa memikirkan perasaan Prilly. Prilly tidak mau dijodohkan. Lagian Prilly juga tidak mengenal keluarga itu. Bagaimana bisa dia menikah dengan lelaki yang sama sekali tidak dikenalnya.

Argghh! Teriak Prilly frustasi. Ia menangis disana. Makin lama tangisnya semakin menjadi-jadi.

Kenapa mama dan papa tidak mengerti dengan apa yang diputuskan Prilly? Mereka memang tidak menyayangiku! Mereka selalu memaksaku mengikuti kehendak mereka. Prilly memangis terisak-terisak dan tidak sadar sudah ketiduran karena kelelahan menangis.

MDASI (Pindah Ke NOVELTOON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang