Di Perpustakaan

90 73 6
                                    

Aku gak tau harus gimana lagi, aku sama sekali tidak terluka, tapi ada rasa kecewa
Kamipun kembali ke kelas dan kembali belajar, tapi aku merasa tidak nyaman saat belajar mungkin karna ada yang mengganjal di hati dan pikiran,

Saat guru menulis di papan tulis akupun juga menulis materi tersebut, tapi gak tau kenapa aku malah menulis surat untuk Niko.

"Sis, tolong kasihin Niko ya" kataku ke Siska sambil menyerahkan kertas

"Oke Dit" kata Siska

"Den, tolong kasih Niko," kata Siska ke Dendi

"Iya" kata Dendi sambil menyerahkan kertas ke Niko

"Apa?" tanya Niko

"Dari Dita" kata Dendi

"KU TUNGGU DIPERPUSTAKAAN SEKARANG"

itu lah isi kertas tadi yang berkedok surat tadi hehehe.

Setelah Niko menerima surat itu, aku pun segera meminta izin untuk ke WC padahal mau ke perpus, bohong dikit ya pak dalam hati ku. Akupun ke perpus duluan tapi aku belum masuk lagi nungguin Niko nih didepan perpus.

Niko pun datang
"Kenapa Dit?" tanya Niko

"Masuk dulu yuk" kataku

Saat kami masuk pun ditanyai oleh petugas perpustakaan

"Kalian kok gak belajar" kata Bapak Pendi
"Gak ada guru pak dikelas, dari pada kami ribut mending kesini kan baca-baca buku" kataku

"Owalah gitu" kata Pak Pendi

Setelah itu aku dan Niko mencari tempat yang nyaman untuk ngobrol, kmi tidak duduk di kursi-kursi pintar itu, tapi kami duduk di bawah di antara lemari-lemari buku

"Kenapa kesini" tanya Niko

"Nanti kalau kita ditempat lain ketahuan Pak Yanto lagi dong heheh" kata ku sambil tertawa

"Ada yang kamu sembunyiin ya dari aku?" tanyaku

"Gak ada" kata Niko

"Beneran?" tanya ku lagi

"Iya" jawabnya

"Kamu nembak Sinta ya?" tanya ku pelan sekali

"Kata siapa kamu?" tanya Niko

"Kamu suka sama Sinta?" tanya ku lagi

"Iya, aku suka sama dia" jawab Niko

"Hmmmm sambil menghela napas, terus kenapa kamu pacarannya sama aku" tanya ku

Perjalanan HidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang