Tirto.id- Inner child merupakan sisi kepribadian seseorang yang beraksi dan terasa seperti anak kecil. Dengan kata lain, inner child juga diartikan sebagai sisi kekanak-kanakan dalam diri seseorang
Melansir Psycology Today, inner child adalah akumulasi peristiwa-peristiwa baik maupun buruk yang dialami anak dan membentuk pribadi mereka hingga dewasa.
Peristiwa yang terjadi dan dialami oleh anak akan tertanam di alam bawah sadar hingga dewasa, sehingga inner child akan berpengaruh terhadap kepribadian dan cara bersikap seseorang dalam hidupnya.
Ketika anak kecil mengalami trauma, luka yang timbul seharusnya dapat disembuhkan. Sebab, jika pengalaman-pengalaman menyedihkan yang dialami si kecil tidak diatasi dengan baik, bisa jadi ia akan tumbuh dengan rasa trauma dan justru menyebabkan masalah di masa dewasa.
Ada banyak hal yang mempengaruhi kondisi batin anak, dan menyebabkannya trauma. Beberapa di antaranya disebabkan oleh cedera emosional seperti berikut melansir dari Better Help:
· Kehilangan orang tua
· Kekerasan fisik atau kelalaian
· Penyalahgunaan atau pengabaian emosional
· Pelecehan seksual
· Penyakit serius
· Intimidasi yang parah
· Bencana alam
· Perpisahan keluarga
· Menjadi korban kekerasan
· Penyalahgunaan zat dalam rumah tangga
· Kekerasan dalam rumah tangga
· Penyakit mental anggota keluarga
· Merasa terisolasi dari keluarga mereka
Bagaimana mengetahui bahwa batin seseorang terluka?
Tanda bahwa seseorang sedang memiliki luka batin bisa dilihat dari berbagai hal diantaranya menunjukkan rasa harga diri yang rendah, citra tubuh yang buruk, suasana hati yang tidak stabil dan cenderung emosional, serta tidak dapat membedakan serius dan bercanda.
Selain itu, memiliki masalah dengan nafsu makan juga menjadi salah satu tanda adanya rasa trauma. Hal lainnya adalah sebagai berikut melansir Lifelabs Psycologies:
- Melukai diri sendiri
- Kesulitan psiko-seksual
- Menjadi seseorang yang bukan dirinya, atau memakai topeng
- Masalah identitas
- Menjadi pemberontak/ penindas
- Masalah keintiman
- Masalah komitmen
- Kurangnya kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain
- Perilaku criminal
- Kebohongan berlebihan
- Menjadi terlalu berlebihan
- Menjadi sangat kompetitif dan kalah, ketergantungan atau kecanduan pada hal-hal yang buruk, kurangnya teman sejati, perilaku obsesif, takut figur otoritas, menjadi manipulatif, pasif, atau agresif.
Next 🔽
KAMU SEDANG MEMBACA
Ibu, Aku Takut Menikah ✔
General Fiction[ Berdasarkan kisah nyata dari temannya author ] Danita (bukan nama asli), seorang wanita lajang berusia 26 tahun, harus berjuang seorang diri mengatasi INNER CHILD yang masih melekat kuat dalam kepribadiannya. Berbagai kecemasan dan kekhawatiran sa...