CHAPTER 5

106 19 2
                                    

Instagram: @_hellokittygirll

💫

"Ayah gak salah sama sekali. Julia yang salah. Julia gak seharusnya jadi seorang pembully," ujar Julia.

"Enggak, Ayah yang salah. Ayah gak seharusnya menyiksa kamu..."

Siapapun yang melihat hal ini, dipastikan akan terharu atau menangis tersedu-sedu.

"Jul, ayo bawa Ayah kamu pulang," perintah Vino lalu diangguki gadis itu.

∆∆∆

Sekarang ayah dan putri itu duduk berhadapan. Tidak ada yang membuka pembicaraan. Keduanya hanya menunduk, dan sibuk dalam pikiran mereka masing masing.

Vino mana? Pria itu sudah pulang. Alasannya, tidak ingin menganggu ayah dan anak itu yang sedang dalam proses baikkan.

"A-ayah minta maaf."

"A-aku juga minta maaf." Julia melanjutkan kata-katanya, "Gak seharusnya aku jadi seorang pem—"

Omongan Julia terhenti ketika ayahnya, berbicara, "Kamu jujur sama Ayah sekarang,"

"Ju-jujur apa, Yah?"

"Julia, Ayah tau kamu gak mungkin jadi seperti ini tanpa alasan. Jujur pada ayah atau ayah cambuk kamu lagi!" Ancaman ayahnya  memang terlihat tidak main-main membuat Julia terpaksa harus jujur.

"Jadi..." Suara Julia terpotong karena seseorang datang dan mendobrak pintu rumah Julia.

"Anya? Kamu ngapain disini?!"

Apa kalian tau Anya siapa? Anya adalah ibu tiri Julia. Ya, ibu Julia sudah meninggal dan ayahnya memutuskan untuk menikah dengan Anya. Hanya saja, pernikahan mereka kandas di tengah jalan karena Anya ketahuan selingkuh.

"Oh, wow! Jadi karena kita udah cerai, saya tidak boleh kesini lagi? Yasudah, terserah saja. Saya kesini hanya mau menitipkan anak bisu ini." Anya tak segan-segan mendorong gadis yang tadi dibilang "anak bisu".

Sontak Julia langsung menangkap gadis itu yang hampir terjatuh.

"Astaga, Anya!" bentak Ayah Julia saat melihat Anya dengan enteng mendorong gadis tersebut.

"Sudahlah, Luhan. Jangan sok suci. Aku tau kau selama ini jahat dengan anak kandungmu. Yasudahlah, aku titip anak itu. Aku pergi, bye!" Dan dengan tidak sopannya, Anya langsung pergi saja.

"Kamu anak dia?" tanya Luhan kepada gadis itu setelah Anya pergi.

Luhan pikir dia akan berbicara, ternyata gadis itu tidak dapat berbicara. Hal itu karena gadis itu memberikan isyarat jika dia tak bisa berbicara.

Langsung saja Julia pergi mengambilkan kertas dan pena lalu memberikannya kepada gadis itu.

"Coba kamu tulis disini."

"Dia, Mamaku."

"Aku lahir karena kesalahan."

"Dan mama sudah pernah menikah 5×. Sekarang, mama mau menikah lagi dengan seorang laki-laki."

Syok, itu yang Julia rasakan sekarang.

"Apa mama kamu pernah pukul kamu?" tanya Ayah Julia.

"Mama sering pukul aku kalau dia lagi sensi atau mabuk."

“Mama pernah bilang dia gak mau punya anak kayak aku. Bisu."

Tepat ditulisan terakhir yang ditulis gadis itu, ia langsung menangis. Siapa sih yang tidak menangis ketika orangtuanya tidak suka bahkan tidak mau punya anak seperti dia.

Julia tertegun. Ternyata ada orang yang lebih berat masalahnya dibandingkan dirinya.

"Nama kamu siapa?" Tanya Ayah Julia.

"Bunga. Cantik kan namanya, Om? Aku buat sendiri. Karena mama gak buatin aku nama. Tapi aku tetap senang punya nama Bunga xixi."

Bagaimana, apa kalian menangis? Atau tertawa? Terkadang kalian mengatakan masalah kalian sangat besar. Padahal ada yang masalahnya lebih besar dari kalian.

Terkadang kalian hanya bisa mengeluh, kalian mengatakan hidup kalian tidak sesempurna yang lain, kalian tidak bersyukur, kalian marah karena hidup kalian tidak sesempurna yang lain. Padahal ada orang yang hidupnya lebih tidak sempurna. Tapi dia tidak mengeluh. Bahkan dia tetap bersyukur.
 
💫

Jangan lupa vote dan komen! Terima kasih. ❤️

Petualangan Cinta #PBSERIES (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang