CHAPTER 7

99 20 0
                                    

Instagram: @_hellokittygirll

💫

"Heh Julia! Sini!" perintah Fiona.

"Ke-kenapa Fio?"

"Itu yang tadi pagi dibawa lo siapa?" tanya Fiona.

"Astaga, kenapa Fio bisa tau. Aku gak boleh kasih tau soal Kak Bunga. Bisa-bisa Kak Bunga diejek atau diapa-apain lagi sama Fio." batin Julia.

"Jawab atau gua buat kayak kemarin lagi?! Yang lo hampir diper—" Fiona langsung berhenti berbicara karena hampir keceplosan soal masalah Julia.

"Diper—? Diperkosa? Jadi Fiona dalang dari semua masalah ini?! Kurang ajar. Hampir aja aku kehilangan masa depan aku. Gak bisa dibiarin, aku gak boleh lemah." batin Julia mengepalkan tangannya.

Julia maju selangkah mendekati Fiona membuat gadis itu berjalan mundur. Tanpa aba-aba, Julia langsung menampar Fiona dengan sangat keras hingga menimbulkan bekas di kulit putih Fiona.

"Lo apa-apaan sih Julia?!"

"Kamu yang apa-apaan!"

"Selama ini aku udah sabar hadapi kamu. Tapi kali ini, aku gak akan bisa diam lagi."

"Aku bakalan bongkar semua kebusukan kamu di hadapan mereka semua!"

"Oh ya, ck Julia! Lo punya bukti apa sampai berani?"

"Oh, aku punya rekaman CCTV yang selalu aku bawa," kata Julia mengangkat hp nya yang berisi semua kebusukan gadis itu.

"Mampus!" batin Fiona, Nami, dan Sasya.

Belum lagi mereka menahan gadis itu, Julia sudah lebih dulu berlari pergi. Mati! Julia tidak boleh membongkarkan rahasia ini.

Mereka pikir Julia sudah sampai, ternyata belum. Gadis itu terlihat membungkuk sambil memegang perutnya.

Ah, Nami ingat Julia ada penyakit Maag. Artinya dia belum makan. Tanpa membuang waktu, ketiga gadis itu langsung berlari menghampiri gadis itu.

Nami langsung berlari dan memegang tangan Julia dan berkata, "Dapet!"

"Astaga Julia, Julia. Lo masih gak punya tenaga dan berpenyakitan. Ups!" kata Fiona sambil mengangkat handphone milik Julia dan mulai menghapus satu-persatu bukti CCTV itu.

"Sayang banget ya. Padahal lo itu cantik. Tapi sayang berpenyakitan."

"Fiona gak boleh gitu dong. Kan kasihan Julianya," kata Sasya dengan sandiwaranya.

"Yasudah, ayo bawa gadis ini ke gudang. Biar dia merasakan sakit-sakit sepenuhnya."

Hari itu, jam itu, minggu itu, dan bulan itu mengulang lagi kejadian yang Julia pikir tidak akan terulang lagi ternyata, salah.

∆∆∆

"Jadi, kamu beneran bisu?" tanya guru tersebut. Tadi Bunga disuruh ke kantor selesai kelas. Bunga mengangguk.

"Saya anak tunggal Bu. Saya sekarang tinggal sama Julia Bu."

"Baik saya mengerti. Sekarang kamu balik ke kelas kamu. Oh ya, saya Bu Rani, wali kelas kamu. Jadi jika kamu ada yang ingin ditanyakan, kamu boleh datang kesini. Tidak usah sungkan," kata Guru itu.

"Wah, terima kasih Bu."

"Sama-sama."

Bunga tidak tau kenapa Julia belum datang juga. Padahal tadi ia bilang akan datang kesini. Huh, dia sudah lapar.

"Loh, Bunga? Kamu gak istirahat?" Bu Rani yang tak sengaja melihat Bunga masih di kelas langsung saja menghampiri gadis itu.

"Julia belum datang Bu."

"Tumben. Yasudah, kamu bareng saya saja ke kantin. Kan kasihan perutnya gak diisi."

"Terima kasih Bu!"

💫

Jangan lupa vote dan komen! Terima kasih. ❤️

Petualangan Cinta #PBSERIES (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang