Zahra dan Zikri 7

63 6 2
                                    

"Umi, abi kita berangkat dlu ya. Assalamu'alaikum" Pamit Zahdan dan Zahra sambil menyalami umi dam abi-nya.

"Wa'alaikumsalam sayang, hati-hati ya syang" jawab umi.

"Wa'alaikumsalam, hati-hati ya, Zahdan kamu jangan lupa jagain adek kamu" pesan abi.

"Siap umi abi " jawab Zahdan dan Zahra kompak.

Setelah 15 menit di perjalanan akhirnya Zahdan dan Zahra sampai disekolah. Setelah memparkirkan motornya. Zahra dan Zahdan berjalan beriringan di koridor sekolah. Semua itu tidak luput dari perhatian  siswa-siswi Sma Harapan Bangsa.

"Ya ampun, itu siswi baru cantik banget"

"Walaupun pakek  jilbab kayak gitu msih aja kliatan cantik"

"Zahdan juga ganteng banget"

"Kok mereka rada-rada mirip gitu ya "

"Cocok banget dah mereka "

"Apaantuh, cantikan gue "

"Itu cewek kegatelan banget deketin si Zahdan "

"Tumben Zahdan berangkat sekolah bareng cewek"

Gitulah bisik-bisik siswa-siswi yang melihat Zahdan dan Zahra berangkat sekolah bareng. "Untung punya abang ganteng" batin Zahra dalam hati.

Semua itu tidak lepas dari perhatian Angel yang menahan kesal atas apa yang ia lihat dan yang diomongin orang tentang Zahdan dan Zahra. "Kenapa sih mereka dekat banget, awas aja lo Zahra berani main-main sama gue" batin Angel sambil nunjuk in senyum smirknya.

🌸🌸🌸🌸🌸

Kantin

Setelah melakukan beberapa kegiatan PLS Zahdan, Zikri, Vian dan Ilham memutuskan buat makan di kantin. Setelah memesan makanan tiba-tiba Ilham bertanya.

"Dan lo tadi berangkat sekolah bareng cewek ya?"

"Hmm, bareng Zahra" balas Zahdan cuek

Zikri yang mendengar nama Zahra pun langsung mendengarkan dengan serius pembicaraan mereka. "Kok bisa?" Ucap Zikri spontan.

"Waduh, kok temen es kita berubah hangat ya kalau udah menyangkut si Zahra itu?" Ucap Ilham heboh.

"Iya, tumben lo nyahut kalo kita lagi ngomong?" Tanya Vian ke Zikri yang biasanya hanya bodoamat.

"Nggak" balas Zikri kembali cuek.

"Yah kan kembali lagi tuh es nya" ucap Ilham.

"Tapi kok lo bisa bareng sih sma Zahra Dan, nggak biasanya lo kek gini?" Tanya Vian kembali ke topik.

"Ya karena bisa," ucap Zahdan cuek.

"Susah deh ngomong sama es kayak klian" ucap Ilham dan Vian kompak.

"Eh, Dan kita jadi kan main ps di rumah lo minggu besok" tanya Vian yang ingat dengan janji mereka akan bermain ps setelah PLS selesai.

"Jadi, sekalian gue mau kasih tau klian sesuatu" ucap Zahdan yang langsung menarik perhatian ketiga sahabatnya.

"Apa?" Ucap mereka kompak.

"Ck, minggu nggak sekarang" ucap Zahdan malas.

Zikri P. O. V

Setelah bel masuk berbunyi, semua nya kembali ke kelas masing-masing. Kali ini gue dan sahabat gw bakal bagi kelompok agar kita lebih gampang ngenalin lingkungan sekolah ke mereka. Karena sekarang memang jadwal lokal bimbingan kita buat keliling sekolah.

Setelah pembagian kelompok, ternyata gue satu kelompok dengan Ilham dan juga ada Zahra dikelompok tersebut. Juga 13 orang siswa lainnya. Yap, kita membagi menjadi dua kelompok, yang mana kelompok satu lagi di handle oleh Zahdan dan Vian.

"Oke adek-adek langsung aja kita keluar, nggak ada yang mencar karena waktu kita cuma 1 jam, okey? " ucap Ilham ramah.

"Oke kak" ucap mereka yang terlihat sangat semangat.

Ntah kebetulan atau apa, sekarang gue berjalan berdampingan dengan Zahra di bagian paling belakang. Karena yang lain terlihat antusias melihat dan bertanya tentang sekolah dan bangunan nya ke Ilham. Tidak bagi gue dan juga Zahra.

"Hmm, kak Zikri maaf dan terima kasih buat kemarem" ucap Zahra.

"Maksudnya?" Ucap gue yang nggak ngerti arah bicara Zahra.

"Iya, kemaren kan gue nabrak lo kak, terus gue nyolot ke lo padahal yang salah gue, tpi juga bukan sepenuhnya salah gue sih. Lo tiba-tiba ngebentak gue sih kak, kebetulan mood gue juga sedang anjlok. Terus makasih lo udah bawa gue ke aula. Itu gue benar-benar lupa letak aulanya"  ucap Zahra panjang lebar menjelaskan.

"Oh itu, nggak masalah kok" ucap gue sambil tersenyum. Ntah kenapa gue juga nggak tau kenapa gue bisa tersenyum tulus ke cewek selain nyokap gue. Dan ini untuk pertama kalinya. Bodo amatlah, batin gue.

Setelah keliling sekolah kurang lebih satu jam, gue dan yang lainnya mutusin buat balik ke kelas. Namun, saat kami berjalan di dekat lapangan basket tiba-tiba..

Brukkk

Ada bola basket yang melayang dan pas banget kena kepala Zahra. Itu bolanya kencang banget sumpah. Zahra langsung aja pingsan dan karna dia jalan beriringan dengan gw. Dia langsung ambruk ke tubuh gue, dan karna sangat panik gue langsung gendong dia.

"Eh lo kalau main basket hati-hati!" Bentak gue karna sangat panik.

"Ham lo duluan aja ke kelas, biar gue yang bawa Zahra ke UKS" ucap gue langsung lari menuju Uks.

.
.
.
.
.

Semangat untuk diri sendiri xixixi😂

Zahra dan ZikriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang