Z&Z Interogasi dri sahabt

71 6 0
                                    

Sekarang mereka berlima duduk di ruang keluarga dengan tatapan mengintimidasi dari sahabat Zahdan. Zahdan telah berjanji bakal menjelaskan semua di ruang keluarga.

"Jadi lo ada hubungan apa sama Zahra dan? " tangan vian to the point.

"Hubungan yang spesial" balas zahdan cuek. Ia hanya ingin melihat respon kesal dari para sahabatnya.

"Nama hubungan nya apa? Kok Zahra bisa ada di sini? Lo suka sama Zahra? Kalian saling cinta? Kalian pacaran?" Ucap Ilham tak sabaran dengan pertanyaan yang begitu banyak.

Zahra dan Zahdan yang mendengar itu terkekeh pelan melihat keantusian sahabat Zahdan.

"Susah banget sih, tinggal jawab aja" ucap Zikri datar dengan perasaan campur aduk.

"Benar tuh, bukan cengengesan nggak jelas gitu. Zar lo ada hubungan apa sih sama Zahdan?" Ucap Vian lagi yang sudah kepo akut ingin mendengar penjelasan Zahdan dan Zahra.

"Gue sayang Zahra" ucap Zahdan sambil tersenyum menahan tawa melihat wajah sahabatnya.

"Beneran dan?" Tanya Vian tak percaya.

"Iya, sayang banget malah" ucap Zahdan sambil mencubit gemes pipi Zahra yang ada di samping nya.

"Demi apa coba, lo beneran pacaran sama Zahra? " tanya ilham lagi.

"Siapa bilang gue pacaran sama Zahra" ucap Zahdan santai.

"Terus?"sahut Zikri yang juga sangat penasaran.

"Hahahaha, kalian ngakak" tawa Zahra pecah melihat wajah ingin tahu dari sahabat-sahabat Zahdan.

"Zahra adek gua, yakali gue pacaran. Hahaha ngakak gue liat kalian" ucap Zahdan diakhiri tawa yang menggelegar.

"What!!! Kalian adek kakak? Kandung?" Tanya Ilham yang masih mencerna ucapan Zahdan.

"Apaa! Adek lu bukannya di jepang ya dan?" Tanya Vian yang ikut kaget.

Sedangkan Zikri hanya menghela nafas lega dan sedikit tersenyum. Dia pun tidak tau kenapa dia bisa selega ini mendengar hubungan Zahdan dan Zahra.

"Iyalah adek kandung gue. Dia memang dulu smp di Jepang, tapi sekarang udah netap lgi di sini. Dan dia baru pulang seminggu sebelum kita MPLS" ucap Zahdan menjelaskan.

"Kok lo nggak bilang sih sama kita?" Tanya ilham.

"Klian ingat nggak waktu kita makan d kantin. Gue mau bilang sesuatu tapi hari minggu waktu kita main bareng. Nh ini yang mau gue bilang" ucap Zahdan kembali menjelaskan.

"Kenapa nggak langsung aja bilang?" Tanya Vian lagi

"Dek kamu aja yang jawab, abang haus kalau ngomong terus" ucap Zahdan.

"Anjirr, songong amat sih lu" ucap vian sambil melempar bantal sofa ke arah Zahdan.

"Bicaranya" ucap Zahra dan Zikri kompak, namun dengan nada yang berbeda.

"Ciee kompak" ucap Vian sambil tersenyum jahil.

"Jadi di jelasin nggak?" Tanya Zahra yang langsung diangguki oleh Ilham dan Vian.

"Jadilah, jngan ngambek dong dek" ucap Vian senyu-senyum nggak jelas.

"Jadi gue tuh.... blabla" ucap Zahra menjelaskan panjang kali lebar kali tinggi. Yang diangguki oleh sahabat Zahdan.

"Gue setuju sama ide lo zar" ucap Vian dan Ilham kompak.

"Kita bakal jagain lo kok" ucap zikri yang juga menyetujui alasan Zahra.

Zahra dan ZikriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang