Pulang bareng

58 8 8
                                    

Cukup jalani
Jika menghayati hanya membuatmu makin terluka

hasnauzakiyah_

Jangan lupa vote ya, satu vote dari kalian  berhasil nambah semngat aku nulis wkwk.

____________________

Saat ini Zahra dan Zahdan berjalan beriringan di koridor sekolah yang sudah dipenuhi oleh siswa dan siswi. Bagaimana tidak, 5 menit lagi jam pembelajaran segera di mulai sedangkan Zahdan dan Zahra baru saja menginjakkan kakinya di koridor sekolah.

Tatapan demi tatap Zahdan dan Zahra dapatkan namun mereka tetap jalan dengan acuh tanpa memperdulikan satupun dari mereka, karena memang itulah makanan sehari-hari mereka.

"Omaigat itu Zahra kenapa dekat banget sama Zahdan"

"Pasti Zahra yang kecentilan deketin Zahdan"

"Omaigat calon imam gua ganteng banget"

"Zahdan ganteng banget "

"Ya allah jika memang zahdan jodohku dekatkanlah ya allah, jika bukan tetap dekatkanlah ya allah"

"Pengen deh gua ngarungi Zahra"

"Zahra cantik banget"

"wajah mereka kayak satu server ya"

"Cantikan gua kali"

"Pede banget lu"

"Bodo, udah sana jauh-jauh lu monyet "

Itulah beberapa kata yang keluar dari mulut siswa dan siswi ketika mereka berjalan, ada kata yang membangkitkan namun juga banyak kata yang menjatuhkan.

"Belajar yang rajin" ucap Zahdan.

"Iya bang, ngga abang suruh aku juga tetep rajin" ucap Zahra santai.

"Aduh Zahra,harusnya kamu tu bilang iyaa bang, mkasih bang bukanya kayak gitu" ucap Zahdan yang heran melihat tingkah Zahra.

"Wkwkw, oke bang, makasihh" ucap Zahra terkekeh.

"Yaudah abang ke kelas dulu, daahhh" ucap Zahdan saat sampai di depan kelas Zahra.

"Semangat kak belajarnya!!" Teriak Zahra sambil terkekeh dari depan kelasnya yang berhasil mengundang perhatian siswa dan siswi yang berada di sana.

"Woi Zahra lu ngapain sih teriak-teriak, brisik tau" ucap sinis salah satu siswi.

"Biasa namanya juga kampungan" ujar siswi lain.

"Santai woii, jangan Julid gitu. Ntar baru tau rasa klian, ah lupakan" ucap Ailen yang sudah berdiri di samping Zahra.

"Biarin aja ai, iri tanda tak mampu" ujar Zahra dan disambut kekehan Ailen.

"Apa lu bilang?! Kita iri? Ngaca dong ngapain kita iri sama lu. Orang di banding apapun lebih baik kita" ucap mereka yang tidak terima perkataan Zahra.

"Iyain aja deh biar klian senang, iya ngga ai" ucap Zahra santai.

"Hahah benar banget tu ra, kuy masuk, bentar lagi buk lussy datang" ucap Ailen dan mereka pun berjalan memasuki kelas tanpa memedulikan dua orang siswi yang terlihat begitu marah.

Zahra dan ZikriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang