Lisa x Hanbin (2)

960 89 5
                                    

di baca pelan pelan aja~
Jangan lupa vote sblm baca yaa~
Happy reading~

-----

Lisa mengunci dirinya di kamar sejak kemarin sore, ia masih terngiang-ngiang dengan ucapan hanbin, ia sangat sakit hati sekarang, di tinggal nikah oleh hanbin? Oh ayolah bangunkan lisa jika ini hanya mimpi, semalaman Lisa tak bisa tidur hanya karena memikirkan seorang Hanbin, arghh sial umpat Lisa dalam hati,  mengapa Lisa harus bersedih bukanya kalau sahabat senang kita juga harusnya senang, Bodoh, Lisa mencintai hanbin namun pria itu akan menikah, dan Lisa harus senang atas itu? Lisa membuang tisu nya yang terakhir di lantai dan menelungkupkan tangannya, baru 5 menit ia tertidur Lisa terkejut karena gedoran pintu kamarnya.

"Lis ayo sarapan dulu, mamah sama papah mau bicara" ujar Bobby sambil mengedor pintu Lisa, Lisa mensumpah serapahi kakaknya itu dalam hati, Lisa tak menjawab sahutan Bobby dan melanjutkan tidurnya

"Lis woi buruan, Lo kemarin juga nggak makan malam kan, gue aduin papah ahh"

Lisa membuka matanya lebar, kalau sampai papahnya tau ia tak makan malam bisa bisa ia diceramahi panjang lebar dan tidak akan di beri jatah jajan karena tidak menurut kepada kakaknya itu.

"Jangann! iya iya gue habis ini turun" ujar Lisa dari dalam kamarnya

"Buka dulu pintunya, lis woy" Bobby masih berusaha menggedor pintu Lisa, dan perlahan pintu itu pun terbuka menampilkan tubuh Lisa yang sangat berantakan dan kantung mata yang tercetak tebal di matanya

"Astaga setan" ujar booby dengan nada terkejut, ia terkejut melihat keadaan Lisa seperti ini "Lo kenapa sih? Sakit?" Tanya booby sambil menempelkan tangannya di dahi Lisa

"HUAAAA GUE BENCI SAMA DIA BOB" ujar lisa sambil memukul dada bidang Bobby

"Woy santai elahh, Napa gue yang di pukul bego, Lo kenapa hm?" Tanya Bobby sambil mengelus rambut Lisa agar tangisannya mereda

"D-dia mau nikah Bob, sementara gue hiks gue suka sama dia " tangis Lisa pecah kembali

"Dia siapa? Bicara jangan setengah-setengah woi"

"Hanbin" ucap Lisa lirih

"Hah? Hanbin?! Pffttt Lo kok sedih sih, seharusnya Lo seneng karena lo--"

"Udah lah nggak ada yang ngertiin perasaan gue, sana Lo turun 5 menit lagi gue susul" potong Lisa sambil menutup pintunya kencang

"Eh buset"

--------

Lisa menuruni tangga dengan keadaan lesu, ia masih merasa sangat ngantuk, Lisa mendongak dan langkahnya terhenti begitu ia melihat Hanbin di meja makan, 'oke Lisa bersikaplah seolah tidak terjadi apa apa' batin Lisa, dan langsung menghampiri papa, mama, kakak , dan hanbin di meja makan.

"Pagi mah, pah Lisa kangenn" ujar Lisa lalu memeluk ayah dan ibunya satu persatu

"Loh Kamu begadang ya Lis?" Tanya tuan manoban, karena ia melihat kantong mata di wajah Lisa

"Iya pah lisa kemarin malam nangi-- aww sakit bego!" Ringis bobby karena ia mendapat cubitan dari Lisa

"Emm lisa kemarin maraton drakor pah hehe"

"Kebiasaan" ucap hanbin, Lisa tak berani menatap hanbin saat ini mendengarkan suaranya saja membuat jantung Lisa berdebar, apalagi menatapnya.

"Kamu nggak capek berdiri terus?" Tanya nyonya manoban, Lisa pun langsung tersadar dan duduk di dekat

Hanbin

Lisa terpaksa karena hanya ada kursi kosong di samping hanbin, mereka pun memulai sarapan dengan tenang tak ada yang membuka suara satu pun dan hanya suara dari dentingan piring dan garpu.

ONE SHOOT/TWO SHOOT LALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang