***
"HRNGH!!" Lady mengerang ketika mengaktifkan perisai force field nya, berusaha untuk melindungi Dinda dan dirinya sendiri dari hujan es tajam yang dibuat oleh Claudia.
"Sampai kapan kita harus kayak gini?!" keluh Lady.
"Oke, setelah hujan es ini selesai, dorong aku pakai force field mu! Aku coba nyerang Claudia," perintah Dinda.
"Siap," jawab Lady.
Tak lama kemudian, hujan es itu berhenti.
"Sekarang!" teriak Dinda.
Lady menonaktifkan perisainya. Dinda melompat dan Lady langsung mendorongnya dengan force field.
Dinda melesat ke atas dan menyerang Claudia dengan sinar elektriknya. Namun, sebelum sinar elektrik Dinda mengenai Claudia, Claudia mendorong balik sinar Itu dengan petir.
Sementara Dinda sedang sibuk dengan Claudia, sebuah portal terbuka tepat di belakang Lady. Ia menoleh dan melihat Nasya dan Syifa keluar dari portal, diikuti oleh Grandma DG di belakang mereka.
"Apa yang terjadi di atas sana?!" tanya Nasya dengan nada syok, menunjuk ke arah Dinda dan Claudia.
"Ceritanya panjang. Aku udah coba nyerang pake es-es yang aku buat dari sarung tangan ini, terus dia malah nyerang balik pake hujan es tajam yang gak selesai-selesai, jadi aku nyalakan force field ku biar gak kena es. Sumpah, itu esnya tajem banget, loh! Habis itu waktu hujan esnya selesai, Electrical DG nyuruh aku buat dorong dia ke atas, nah begitu dia di atas, semua ini terjadi dAn akU NgGAk TAhU HaRUS APA LAGI, UNTUNG KAMU DI SINI SOALNYA KAMI BUTUH BANTUAN CEPAAATT!!" Lady menjelaskan dengan sangat cepat sambil menggoyang-goyang Nasya.
Tak lama setelah Lady selesai menjelaskan, Dinda mendarat Di sebelah mereka.
"Aku..kalah...., bersiap...teman-teman!" Dinda berbicara di antara nafasnya yang berat.
Mata biru Claudia terlihat berkilat-kilat, dia membuat petir besar di tangannya. Dia mengarahkannya kepada semua Dangerous Girl yang ada di bawah. Lady mengaktifkan perisai force field nya. Tapi, perisai Lady kali ini tidak dapat menahannya sehingga petir Itu mengenai mereka berlima. Mereka terpental dan sekarang mereka terkapar di atas reruntuhan-reruntuhan bangunan.
"Aow!! Maaf, semuanya!" ucap Lady yang berusaha berdiri.
"Argh! Bahkan dengan pakaian berteknologi canggih yang bisa mengurangi rasa sakit pun masih saja sakit. Aoww!" Nasya merintih.
Claudia mendarat di depan mereka, lalu mencengkeram leher Dinda dan Lady. Mereka berdua sudah tidak mempunyai sisa tenaga untuk melawan.
"Apa cuma gini aja kemampuan kalian? Esmu dan listrikmu jelas-jelas BUKAN tandinganku. Kalian itu lemah! Kalian tidak mungkin bisa mengalahkanku," ucap Claudia dengan nada mengejek.
Dari belakang, muncul Nasya dan Syifa. Syifa sedang mengangkat sebongkah beton besar. Ia lalu melemparkannya ke arah Claudia. Dengan cekatan, Claudia langsung melepaskan cengkeramannya terhadap Dinda dan Lady lalu menghindar dari beton itu. Beton itu kini mengarah pada Dinda dan Lady. Untungnya, sebelum beton itu menghantam mereka, Nasya langsung mengangkat mereka berdua dengan telekinesisnya dan menurunkan mereka di sebelahnya secara perlahan.
"Kau salah, Claudia!" teriak Syifa.
Claudia hanya diam dan mengerutkan keningnya.
"Kami tidak lemah. Kekuatan kami berasal dari persahabatan dan kekeluargaan. Kami semua saling mendukung satu sama lain apapun yang terjadi. Itulah yang membuat kita semakin kuat. Kekuatan dan kemampuan saja tidak cukup jika kau tidak punya persahabatan dan kekeluargaan," Nasya melanjut.
"Electrical Dangerous Girl adalah kakakku dan Iceberg Dangerous Girl adalah temanku. Jadi, kalau kau punya masalah dengan salah satu dari mereka, kau punya masalah dengan kami semua!" Syifa melanjutkan.
"Apapun yang kau lempar kepada kami, selama kami bersama-sama, kami akan terus bangkit untuk membalas perbuatan kejammu!" Nasya lanjut menjelaskan.
Kini, Dinda, Lady, Nasya, dan Syifa sudah berdiri dengan tegap. Mereka menggenggamkan tangan mereka, menandakan bahwa mereka sudah siap untuk beraksi lagi.
Eh..., tunggu! Kenapa dari tadi Grandma DG diam? Sepertinya ada pikiran berkelibatan di kepala Grandma DG. Ia memandang Claudia dengan rasa marah bercampur sedih. Raut muka kehilangan terpampang jelas di mukanya. Kira-kira ada apa, ya?
Tepat ketika Dinda, Lady, Nasya, Dan Syifa hendak menyerang Claudia lagi, Grandma DG langsung berjalan dan berhenti di depan mereka sebelum mereka menyerang. Ia menghadap ke Claudia lalu berkata,
"Claudia, maafkan Aku! Tapi, apa kau tahu siapa aku?"
Claudia langsung meledak.
"Kau?" ia berhenti sejenak. "KAU?! OH, tentu saja! Tentu saja aku tahu siapa kau. Betapa bodohnya aku jika aku tidak tahu SIAPA KAU!! Kau adalah Jessyca Louiscious, kau adalah kakak dari ibuku, kau adalah orang yang meninggalkan dan mengabaikan semua keluargamu, kau adalah keluarga yang berkhianat, kau adalah orang yang mengancam untuk mengancurkan Cloud City, DAN ITU BERARTI KAU ADALAH PENGHIANAT CLOUD CITY!!!!" Claudia berteriak.
Dinda, Lady, Nasya, Dan Syifa kaget begitu mendengar perkataan Claudia.
"KAU PENGHIANAT CLOUD CITY?!?!" Mereka berempat berteriak secara bersamaan.
Mereka benar-benar kaget Dan tidak percaya.
Aduuhh, kepalaku pusing mikirin kata-kata yang dikatain Nasya sama Syifa. Aku nggak pinter berkata-kata, jadi mohon maaf kalo aneh, hehe. Anyways, thanks for reading! And if you're also reading this author's note, then I double thanked you. Kadang orang itu males baca author's note kayak gini, termasuk aku 😅.
•
Follow instagram grandma.dangerousgirl untuk mendapatkan info lebih awal
•
Jumlah Kata : 802 (including a/n)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Girl 2 : Trouble from Cloud
Action[Completed] Keadaan di Kota DG mulai membaik setelah keempat sahabat menyelamatkan kota. Sekolah mereka juga sudah mulai dibangun dan mereka bisa mengikuti pelajaran lagi. Namun, kedamaian yang tercipta itu tidak berlangsung lama. Tepat dua puluh ti...