• N e g e n •

958 167 36
                                    

Sepasang mata menatap sinis gadis blonde yang sedang tertawa kecil di ujung sana bersama teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sepasang mata menatap sinis gadis blonde yang sedang tertawa kecil di ujung sana bersama teman-temannya. Tangan gadis itu terkepal erat, sampai buku-buku tangannya memutih. Ia tidak suka melihat tawa itu. Ia benci apapun yang berhubungan dengan gadis blonde itu.

"Tidak perlu kau lihat terus, nanti kepala mu bisa pecah karena menahan rasa kesal," ujar seseorang yang tiba-tiba datang menghampirinya.

"Astaga, Yerin! Kau mengagetkan ku saja!" pekik nya tertahan.

Gadis bernama Yerin itu terkekeh kecil lalu mendudukkan dirinya di bangku sebelah Jennie. Ya, gadis itu adalah Jennie.

"Haha, lagian kau melihat dia begitu sekali. Katanya kau tidak suka melihat wajahnya, bisa-bisa kau muntah loh." Jennie memutar matanya malas.

Ia menyeruput Jus alpukat miliknya dan memangku dagu dengan tangan. Setelah dipikir-pikir, ia belum tahu dengan jelas alasan Yerin tiba-tiba sangat ingin membantunya mengerjai Rosé. Mungkin ini saat yang tepat untuknya menanyakan itu.

"Rin, aku ingin bertanya padamu." Yerin mengerutkan dahinya ketika mendengar nada serius dalam ucapan yang dilontarkan oleh Jennie.

"Tentang apa?"

"Aku masih bingung, sebenarnya apa alasan mu membantu ku mengerjai Rosé?" tanya Jennie.

Yerin terdiam gugup. Ia mendadak tidak tahu harus menjawab apa. Tapi ia berusaha menutupi kegugupannya dan mencoba untuk tenang.

"B-bukankah sudah jelas? Aku membantu mu karena aku juga membencinya," jawab Yerin yang masih meninggalkan pertanyaan di benak Jennie.

"Aku kan hanya menanyakan alasan mu, tapi kenapa kau tampak gugup? Apa ada yang kau sembunyikan dari ku?"

"Ti-tidak, aku tidak menyembunyikan apapun dari mu. Lagipula apa yang harus aku sembunyikan? Tidak ada kan?" Jennie menatap Yerin penuh selidik.

Rasanya seperti ada yang janggal. Haruskah, ia mencari tahu? Tapi untuk apa? Lagipula baginya, itu semua tidak berguna karena apapun yang berhubungan dengan Rosé bukanlah urusannya.

Kriingg! Kriingg!

Bunyi bel pertanda jam istirahat sudah habis, mulai terdengar. Jennie sedikit heran karena Yerin seperti terburu-buru untuk kembali ke kelasnya. Dan entah kenapa, ia merasa Yerin ingin menghindar darinya. Ada apa dengan Yerin? Hari ini ia banyak bertingkah aneh, membuat Jennie curiga pada gadis itu.

"Kenapa hari ini dia aneh sekali?" gumam Jennie seraya menatap punggung Yerin yang lebih dulu pergi meninggalkannya.

Jennie mengendikkan bahunya, lalu memilih untuk cepat-cepat kembali ke kelas sebelum guru yang mengajar di kelasnya masuk.

-ˋˏ ༻ ♚ ༺ ˎˊ-

Rosé tengah sendirian di rooftop sekolahnya. Menikmati kesendirian dan semilir angin yang berhembus sejuk. Jarang sekali ia bisa menikmati sejuknya angin di atas rooftop sekolahnya ini, karena dulu ia sibuk dengan club vokal. Tapi sekarang ia sudah tidak perlu mengurusi itu lagi, ia sudah tidak dibutuhkan.

Redeem Mistake ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang