• E l f •

804 152 25
                                    

Beberapa hari ini, keadaan Tzuyu sudah semakin membaik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Beberapa hari ini, keadaan Tzuyu sudah semakin membaik. Ia sudah mulai berbicara seperti biasa tanpa rasa takut yang terselip di setiap ucapannya. Sang ibu—Nyonya Park—tentu sangat bersyukur atas membaiknya kondisi sang putri bungsu.

"Lihatlah, Ji. Kondisi adikmu kian membaik setelah kedatangan Rosé kesini. Logikanya, jika dia pelakunya ... pasti kondisi Tzuyu tidak akan sebaik ini, kan?" imbuh Nyonya Park yang netranya sibuk memerhatikan Tzuyu.

Diam-diam, Jihyo menyetujui ucapan ibunya. Ini aneh, ia dibuat bingung dengan apa yang terjadi sebenarnya. Apa ia harus bertanya langsung pada Tzuyu? Tapi ia takut jika ia bertanya, Tzuyu akan kembali mengingat kejadian itu, kemudian ketakutannya kembali hadir.

"Huft, syukurlah. Itu artinya dia sudah mengetahui yang sebenarnya, kan?"

Kata-kata Lisa tiba-tiba terlintas dibenaknya.

"Apa mungkin ... Lisa tahu sesuatu?" gumamnya bertanya-tanya.

Gumaman itu tak luput dari pendengaran Nyonya Park. "Siapa Lisa?" tanya Nyonya Park.

"Dia teman seangkatanku, Bu. Sahabat Rosé. Saat Rosé meminta izin ingin datang kesini, Lisa tiba-tiba mengatakan sesuatu yang membuat ku bertanya-tanya," jawab Jihyo.

Nyonya Park hanya mengangguk. Lantas ia menepuk pelan bahu putrinya seraya tersenyum.

"Mungkin kau ingin mencari tahu? Bisa saja ada yang menjebak gadis itu, kan?" duga Nyonya Park.

Benar juga. Kenapa Jihyo sama sekali tidak berpikir sampai sana? Mungkin ... ia harus berbicara dengan Lisa mengenai ini. Sebenarnya, sejak awal ia juga ragu jika Rosé-lah yang melakukan itu. Walau bagaimanapun, Rosé adalah gadis yang disegani di sekolah. Bukan karena perilaku buruknya, melainkan karena pribadinya yang ramah. Lalu bagaimana bisa tiba-tiba dia merundung seseorang? Rasanya tidak masuk akal.

"Kalau begitu, aku ke kamar dulu ya, Bu." Nyonya Park mengangguk mengiyakan Jihyo yang sudah berlalu ke kamarnya.

Niat Jihyo ingin mencari nomor telepon Lisa. Untunglah ia pernah menyimpan nomor Lisa saat masih bergabung dengan club dance dulu. Dan semoga saja, Lisa belum mengganti nomornya. Ia tekan tombol call, kemudian terdengar nada panggilan yang terhubung. Nomornya masih aktif.

"Setelah setahun, kau baru meneleponku lagi. Ada apa?"

"Aku harus berbicara denganmu."

"Hm? Tiba-tiba?

"Iya, kau tidak sibuk, kan?"

"Nope. Tapi ... mengenai apa?"

"Aku akan menjelaskannya nanti. Yang pasti, kau bisa tidak?"

"Hmm, baiklah. Kau kirim saja lokasinya nanti."

"Oke."

Segera ia ambil tas kecilnya, lalu keluar dari kamar. Tak lupa berpamitan pada Nyonya Park. Ia kendarai mobilnya menuju tempat pertemuannya dengan Lisa. Ia harus segera tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Redeem Mistake ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang