Chapter 11

187 13 0
                                    

"Inikah yang terbaik ?"

***

Setelah dimarahi oleh ayahnya tadi, Jungkook segera masuk ke ruangannya lalu mempersiapkan otak dan fikirannya untuk rapat hari ini. Saat rapat dimulai, ia berusaha fokus tetapi fikirannya selalu terpaku oleh kejadian tadi malam. Ia teringat dan frustasi dengan kalimat ancaman yang dilontarkan Mingyu tadi malam, dua pertanyaan sudah memutar berkali-kali seperti kaset rusak di kepalanya. Apakah Mingyu mengenali calon istrinya ? Apa Mingyu menyatakan bendera perang nya lagi mulai sekarang ?

Jungkook ditegur oleh ayahnya dan ia meminta maaf, ayahnya mencoba menahan amarahnya karena melihat Jungkook yang berkelakuan aneh. Dimana sikap Jungkook yang biasa dilakukan dan Dimana sikap yang ia ajarkan kepadanya ? Jungkook yang tegas berubah menjadi seperti orang linglung dan banyak fikiran, ia melihat Jungkook yang kembali mencoba fokus dan akhirnya rapat selesai dan berjala lancar walaupun beberapa kendala terjadi.

"Kau kenapa, Kook ?" Tanya Ayah kepada Jungkook yang sedang bersandar di kursi ruangan nya.

"tidak apa-apa, Yah." Jawab Jungkook lalu membuka laptopnya dan mulai mengerjakan pekerjaannya dengan cepat.

"Ada pesan dari Bunda yang dititipkan ke Ayah, akan Aku sampaikan untukmu." Kata Ayah sambil meminum kopi di sofa ruangan Jungkook.

"Pesan dari Bunda ?" Jungkook menatap Ayahnya saat mendengar kata Bunda.

"Ya, setelah kau selesai. Jemputlah Eunha dan datang ke butik untuk acara nanti malam, kau tidak perlu diberitahu acara nya karena kau sudah tau kan ?" jelas Ayah kepada Jungkook dan ia pun mengangguk tanda mengerti.

"Aku akan mengantar Bunda-mu ke supermarket, jika ada kendala hari ini. Segera telepon Ayah, mengerti ?" ucap Ayah lalu dia dengan cepat keluar dari ruangan Jungkook setelah pria itu mengangguk tanda mengerti, ia mengerti Ayahnya bergegas dengan cepat karena takut Bunda nya menunggu terlalu lama.

Jungkook menghela nafas kasar dan mengusap wajah lelahnya, ia beranjak dari duduknya lalu segera menelfon Eunha agar tidak pulang duluan. Karena jika Eunha sudah pulang duluan, menjemput ke rumahnya butuh tambahan waktu karena jarak antara rumah Eunha dan butiknya lumayan jauh.

Butuh beberapa waktu untuk menelfon Eunha karena Jungkook yang akan membuka pembicaraan, maka ia butuh waktu untuk merangkai kata-kata. Setelah ia mendapatkan kata-kata, dia pun segera menelfon Eunha dan dia menunggu telfon nya diangkat oleh Eunha.

Telfon dia pun diangkat oleh Eunha dan dia segera menyampaikan pesan dari Bunda-nya kepada Eunha, dia merasa agak aneh saat Eunha bertanya seperti itu. Dia pun menyangkal perasaan itu dan dia berkata secara jelas bahwa dia juga tidak bisa menolak permintaan Kedua Orang tua-nya itu, saat telfon akan dimatikan. Sesaat dia mendengar suara Eunha yang mulai parau, tangannya bergetar. Ada apa dengan dirimu, Kook ? Dimana sikap dingin dan cuek mu ?

Lalu sehabis ia menelfon Eunha, dia segera ke kafetaria di perusahaannya untuk mencari minuman yang bisa menenangkan tubuh dan fikirannya. Kedatangannya di kantin perusahaan membuat riuh, beberapa pegawai wanita mulai cari perhatian dengannya. Namun ia hiraukan dan dia segera memesan segelas Hot Chocolate, setelah menunggu beberapa waktu. Pesanannya datang dan dia segera kembali ke ruangannya, teman-temannya memanggil tetapi ia hiraukan karena ia butuh suasana sunyi untuk menenangkan diri.

Yang tadinya tujuan utama setelah dari kantin adalah ruangannya, tetapi kenapa sekarang ia ada di taman belakang perusahaan ? mungkin suasana dan cuaca hari ini membuatnya lebih menyukai Outdoor. Hey apa kalian melihat itu ? anak pemilik perusahaan yang anti dengan lingkungan luar, sekarang dia berada di luar zona nyamannya. Dia begitu serius meminum Hot Chocolate nya sambil melihat ke langit, burung-burung indah yang terbang begitu beraturan diatasnya membentuk seperti pesawat udara.

"Sedang ada masalah, Kook ? sepertinya hari ini begitu melelahkan untukmu." Tanya Pria berkacamata bulat yang sangat tampan, dia sama seperti Jungkook yang begitu didambakan oleh banyak kaum hawa. Jungkook memiliki daya tarik di mata dan jika pria memiliki daya tarik di hidungnya yang mancung. Mancung seperti perosotan anak TK mungkin ?

Jungkook tersentak saat seseorang berbicara padanya, dia mengalihkan pandangannya ke sosok yang diberi julukan hidung perosotan. Terdengar lucu tetapi jika seseorang ini mendengar julukannya, maka ia tak segan-segan untuk memberi hukuman pada yang memberi julukan ini yang tak lain dan tak bukan adalah Jungkook. Dia-lah yang sangat mengerti kondisi Jungkook dalam waktu apapun, Jungkook menganggap seseorang ini seperti kakaknya sendiri.

"tidak hyung, aku baik-baik saja." Jelas Jungkook dengan menghela nafas kasarnya, seseorang ini melihat tingkah laku Jungkook yang memiliki banyak masalah.

"aku tidak yakin dengan jawabanmu, apa yang terjadi ?" orang itu begitu perhatian kepada Jungkook, dia menatap wajah Jungkook yang suram dan munculnya kantung hitam di mata-nya.

Jungkook menatap pria itu dan melakukan kontak mata, setelah beberapa saat mereka kontak mata. Tiba-tiba Jungkook mengatakan sesuatu dan orang itu segera menenangkannya, dia sangat mengerti keadaan ini.

"Inikah yang terbaik, Hyung ?" Tanya lemah Jungkook sambil menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.

"Tanya pada hatimu, minta yang terbaik kepadanya." Ucap seseorang itu menenangkan Jungkook yang menjadi emosional.

"Aku sangat muak dengan Ayah, Hyung. Aku belum siap, kasihan dia yang terseret dalam permintaan bodoh ini."

"Jangan hancurkan dirinya, dia tidak tau apa apa Kook. Terima semuanya secara perlahan, kebahagiaan akan datang setelahnya."

Jungkook pun beranjak dari duduknya, lalu membuang gelas plastik minumannya ke tong sampah dengan kasar dan segera berlari ke lift pribadi agar cepat sampai di ruangannya. Perkataan Hyung nya itu membuat emosionalnya terpengaruh, setelah dia sampai di ruangannya. Dia segera menyelesaikan pekerjaannya dan bergegas untuk menjemput Eunha yang sudah menunggu nya di halte, mungkin dia sudah menunggu terlalu lama.

***

Dont forget to follow, like & comment
Thankyouuuuuuuuuuu

ARRANGED MARRIEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang