chapter 9

209 14 6
                                    

Setelah sampai di apartemennya, Jungkook segera membersihkan diri dan melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. Namun ia menghela napas kasar saat melihat pesan yang dikirim oleh pacarnya, ia berusaha untuk menahan emosi agar tidak lepas dan menghancurkan mood untuk menyelesaikan pekerjaannya.

***


Clara
Kook, apa kamu sibuk ? Aku rindu.

Hn.


Kook, kamu kenapa ?

Gpp


Kook, kamu marah sama aku karena aku pergi sama teman aku ?

Ga, sudah ku ingin menyelesaikan pekerjaanku dulu. Kau tidur saja duluan.


Apa kamu menyetujui perjodohan itu ? Nanti aku gimana ?

Ya, aku menyetujuinya.


Lalu aku gimana ?

Kita putus, selesai.


Kamu jahat

Maaf, aku takut dengan ayahku


Apa kamu mulai mencintai dia ?

Diam.


Kamu jahat Kook, makasih semuanya.

Maaf.

Seen 23.45

***

Jungkook mengusap wajahnya kasar saat membaca kembali percakapan dengan pacarnya, ralat mantan pacarnya. Dia merasa sangat keterlaluan, namun dia tidak bisa mempermainkan perempuan. Karena disini Eunha pun tidak bersalah, ini karena kesepakatan orang tuanya.

Ucapan ayahnya masih terngiang-ngiang dan tidak akan terlupakan oleh dirinya, dan dia tidak mampu untuk menolak yang setiap disuruh ayahnya karena tidak ingin dicap anak pembangkang.

Mood untuk menyelesaikan pekerjaannya hilang begitu saja, dan ia langsung ketempat tidurnya lalu melihat ke arah langit-langit kamarnya. Dia memikirkan ucapan Mingyu yang berniat mencelakai antara mereka berdua, membuat Jungkook agak meradang namun ia segera menepis pikiran buruk dan berdoa lalu segera tidur.

'yang sudah milikku akan tetap milikku, tidak akan kubiarkan dia sakit sedikitpun.' tegas Jungkook dalam hati sambil merapatkan matanya.

***

Pagi hari nya...

"Jam berapa ini terik sekali cahayanya." Gumam Jungkook sambil mengucek matanya dan dia segera berlari ke kamar mandi saat mata nya melihat jam sudah delapan pagi tepat.

Jungkook mandi secara terburu-buru, saat sedang memakai baju ia mendapatkan panggilan di handphone nya. Dia segera mengangkat panggilan itu, lalu terdengar suara ayahnya.

'Kook, sudah jam berapa ini. Kau dimana ? Rapat akan segera dimulai.'

"Aku kesiangan ayah, tunggu sebentar. Aku akan segera sampai." Ucap pelan Jungkook sambil meringis karena teriakan ayahnya tadi.

'Kau mengantar Eunha jam berapa semalam, hingga kesiangan seperti ini.'

"Ku matikan ayah, aku akan segera berangkat." tegas Jungkook, lalu segera memakai pakaiannya dan berangkat menggunakan motornya.

Saat diperjalanan, ia hampir menabrak seorang gadis yang berlari untuk menyebrang. Sepertinya dia juga kesiangan, Jungkook berdecak kesal namun setelahnya kaget saat melihat gadis itu ternyata Eunha.

Dia menarik tangan gadis itu dan gadis itu berjengkit kaget ternyata ia hampir tertabrak oleh Jungkook, Eunha mengerjapkan matanya takut ia melihat salah orang namun ia benar-benar melihat Jungkook dihadapannya.

"Kau cepatlah naik, berangkat bersamaku." Ucap Jungkook lalu menarik tangan Eunha dan ia langsung menaiki motor Jungkook karena waktu yang tidak cukup untuk mencari taksi.

"Makasih, Jungkook." Kata Eunha sambil menutup matanya karena terkena angin.

Jungkook diam saja, namun ada senyuman tipis di ujung bibirnya. Sekolah Eunha dan perusahaan Jungkook searah, karena itu Jungkook mengajak Eunha agar segera ikut bersamanya.

Jungkook mengendarai motornya lumayan cepat, membuat Eunha tanpa sengaja memeluknya. Jungkook sengaja sepertinya, ia ingin melihat reaksi perempuan itu.

Setelah masuk ke area depan sekolah, Eunha melepaskan pelukannya. Meminta maaf dan mengucapkan terimakasih kepada Jungkook, setelahnya dia langsung berlari masuk ke dalam sekolah karena satpam sekolah sudah mengunci pagar sekolah.

Eunha meminta maaf kepada satpam nya, namun maafnya dihiraukan oleh satpam yang sedang bertugas disana. Jungkook memperhatikan dari jauh, namun saat melihat wajah Eunha murung sambil memohon kepada Satpam sekolah membuat Jungkook gemas dan langsung turun dari motornya.

"Tolong bukakan pintu nya, dia terlambat karena saya menjemputnya kesiangan." Tegas Jungkook lalu satpam itu langsung patuh saat melihat Jungkook yang berbicara dihadapannya.

Setelah pagar dibuka, Eunha mengucapkan terimakasih pada Jungkook dan maaf kepada satpam karena terlambat. Setelahnya dia langsung berlari masuk ke kelasnya saat terdengar lonceng jam kedua pelajaran dimulai, dia lega bisa masuk kedalam sekolahnya.

Setelah memastikan Eunha masuk ke kelasnya, Jungkook segera melanjutkan perjalanannya ke perusahaan secara cepat, karena jam setengah sembilan tepat akan dimulai rapat perusahaan dia dengan pemegang saham perusahaan kerja sama nya.

***


"Kau kemana saja, hm ? Jam segini baru sampai, disiplinmu hilang kemana, hm ?" Tegas Ayah Jungkook sambil menatap tajam anaknya.

"Maaf ayah, aku kesiangan tadi malam menyelesaikan pekerjaan yang tertunda." Ucap Jungkook.

"Jangan diulangi, perusahaan tidak terkontrol nantinya. Tolong disiplin tetap dilaksanakan." Ucap Ayah Jungkook kepada anaknya, Jungkook pun mengiyakan ucapan ayahnya.

Lalu melihat sekertaris pribadi nya sudah menyiapkan keperluan rapat, mereka segera masuk dan memulai rapat perusahaannya dengan fokus.

*ೋ❀❀ೋ═══ • ═══ೋ❀❀ೋ



Maaf baru up ya

thank you guys

don't forget to vote and comment on my story


ARRANGED MARRIEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang