Chapter 5

1K 156 36
                                    

Tayuya Pov.

Setelah pergi dari mall itu pasangan sasutayu sekarang telah berada di apartemen tayuya, di dalamnya kalian bisa melihat banyaknya barang-barang mahal yang terterah disetiap sudut ruangan, sekarang ini sasuke dan tayuya sedang berada di kamar bernuansa pink tua milik tayuya.

"berapa lama kita akan menetap disana sasuke-kun~" tanya tayuya dengan antusias sambil mengemasi barang-barangnya dan mengisi semua barang-barang itu dikoper dibantu oleh sasuke.

"Seminggu" ucap sasuke datar sambil menggambil beberapa baju tayuya yang tertinggal.

"Kita akan tinggal dimana sasuke-kun~" tanya tayuya lagi berharap bahwa mereka akan tinggal divila dekat pantai milik sasuke, lumayan juga bisa pamer tinggal divila besar dan mewah, akan lebih banyak lagi yang akan ku pamerkan disekolah hm. Batin tayuya dengan wajah senang dan angkuhnya.

"Kita akan tinggal dimansion Uchiha, bersama keluargaku" ucap sasuke menutup koper tayuya, "kita juga akan meminta restu dari mereka" ucap sasuke dingin sambil menarik koper tayuya menuju pintu, "hmmm, baiklah sasuke-kun~" ucap tayuya dengan lirih dan sedih, "tapi setelah acara pertunangannya selesai kita akan berlibur divila dekat pantai milikmu kan sasuke-kun~" ucap tayuya kembali antusias sedangkan sasuke hanya mengangukkan kepala, seketika tayuya melompat girang seperti anak kecil yang baru saja diberi permen. "Berjanjilah sasuke-kun~" ucap tayuya menghampiri sasuke dan mengaitkan jari kelingkingnya dengan manis, sasuke juga mengaitkan jarikelingking besarnya bersama jari tayuya yang lebih kecil setelah itu sasuke mengelus pucuk kepala tayuya dengan lembut karena gemas dengan tingkah tayuya.

(Semoga gak jijik ya bacanya, author aja yang nulis kesel-kesel gitu😊)

Tayuya kembali melompat dengan girangnya, layaknya anak kecil yang baru saja diberikan permen, sedangkan sasuke hanya tersenyum tipis melihat tingkah kekanakan tayuya.

Jadi tidak sabar pergi ke sana, dan memamerkan sasuke yang menjadi tunanganku, acara pertunangan yang di adakan di amerika, dan jangan lupa bermalaman di vila besar dekat pantai bersama sasuke. Aku menjadi sangat tidak sabar. Batin tayuya memandang sasuke dengan autusias.

(Dari pada author yang kesal sendiri lebih baik kita lompat aja ke sakura yang sedang dilema😁)

🍬🍬🍬


Disebuah kamar bernuansa soft pink kini terlihat seorang gadis berambut soft pink seperti kamarnya dan memiliki mata emerald yang meneduhkan, ia terlihat sangat gelisa dan murung.

"Bagaimana dengan nasib ku kedepannya" tanya sakura kepada dirinya sendiri dengan sedih.

"apakah kehidupan ku kedepannya akan tetap sama seperti dulu" ucap sakura dengan khawatir pada dirinya yang tidak akan bebas kedepannya dan berubah tidak seperti dulu lagi.

Sudah 1 jam lebih sakura memikirkan hal yang akan mengubah seluruh hidupannya, sakura yang terlalu fokus kepada pemikirannya sampai tidak menyadari ada seseorang yang masuk didalam kamarnya tanpa mengetuk terlebih dahulu.

Orang itu mengamati sakura dengan bingung, sakura juga masih saja memikirkan 1 hal yang sangat ia benci dari orang tuanya.

"ada apa imouto" tanya sahaki yang baru saja duduk dengan nyaman di samping sakura,

sakura terkejut karena tidak menyadari kedatangan kembarnya yang sangat ia sayangi begitu juga sebaliknya, biasanya sakura langsung menunjukan Senyumnya yang sangat manis sampai membuat semua kaum adam mimisan, tapi ia hanya menunjukan senyum canggung karena sahaki memandangnya dengan datar, yang berarti ia sedang serius saat ini.

"kau kenapa imouto" tanya sahaki datar sangat datar seperti tempok rumah author, sakura hanya diam tidak berani sedikit untuk berbohong kepada kembarnya ini karena itu percuma saja.

"jawab aku imouto" tanya sahaki memengang pundak sakura dan memandang adik kembarnya dengan lembut agar sakura mau menjawabnya.

"t-tiga hiks bulan hiks la-lagi hari hiks itu akan tiba hiks nii-chan hiks" ucap sakura terseduh-seduh, sahaki hanya memandang sakura kembarnya tidak tega dan memeluk erat sakura,

"ka-au ta-tau hiks nii-ch-chan b-ba-bahwa hiks aku sa-sangat han-hancur hiks saat hiks mengetahuinya hiks" ucap sakura lebih keras lagi sambil memukul-mukul kecil sahaki tanpa tenaga sama sekali, sakura tidak mengetahui bahwa sahaki juga menangis tanpa suara sama sakali melihat adiknya yang sangat ia sayangi harus menderita karena orang tuanya yang seraka menurutnya.

Keadaan diluar kamar sakura.

"dasar hiks kau hiks cengeng hiks" ucap temari yang menguping pembicaraan kedua kembar itu dengan menempelkan kupingnya di depan pintu dan membuka sedikit pintu untuk mengitip mereka bersama ino dan sasori, kalau boleh jujur mereka seperti mata-mata saja.

Mereka sebenarnya iseng mengikuti sahaki yang tiba-tiba tidak mau makan saat mereka semua sedang makan siang dengan 50 box pizza di meja makan, mereka merasa aneh dengan sahaki yang tiba-tiba melihatkan ekspresi gelisa dan khawatir, padahal dia sangat menyukai pizza kata sasori sih.

Ino menyeka air matanya dengan kasar karena di ejek temari, padahal ia hanya haru dengan sikap kedua kembar itu, yaitu sahaki dan sakura yang saling melengkapi satu sama lain.

"ambillah hiks kaca dan hiks berkacalah dengan hiks jelas kuning hiks, dan satu lagi hiks aku memiliki perasaan hiks, aku juga sangat hiks haru melihat sikap hiks sahaki yang sangat hiks menyayangi sakura hiks tidak seperti hiks dei-nii yang hiks udah tau-tau imoutonya hiks lagi patah hati hiks eheh malah di fotoin hiks dan di sebarin hiks di ig hiks" ucap ino tidak mau kalah dengan temari yang selalu ingin berdebat dengannya.

"gimana aku tidak nangis, aku pun sama seperti mu pirang manusia biasa yang berperasaan, bukan seperti sasori-nii" ucap temari menunjuk nunjuk sasori karena dari tadi sasori hanya menutup matanya, "he-hei si-siapa hiks ju-juga yang hiks tidak ber-berperasaan hiks, aku juga hiks nangis tau ha-hanya hiks saja aku tidak hiks mau ter-terli-terlihat ce-cengeng hiks, i-itulah ke-ke-kenapa aku hiks se-selalu meng-menghancurkan hiks su-suasana haru me-me-mereka hiks ka-karena aku hiks gak kuat me-melihatnya hiks hiks hiks hiks hiks." Ucap sasori membuka matanya karena tidak terima di bilang cengeng dengan terseduh-seduh.

"sasori-nii sangat cengeng ya" bisik temari kepada ino tanpa diketahui sasori, sedangkan ino hanya menganguk "sasori-nii sekarang bukan termasuk tipe ku, padahal sedikit lagi sasori-nii akan ku jadikan gebatan ku" ucap ino menghela napas sedangkan temari hanya menunjukkan eksperesi jijiknya kepada ino.

Sedangkan sahaki yang berada di dalam kamar hanya meratapi nasib adiknya yang memiliki sahabat bodoh dan juga memiliki kakak yang bodoh, bagaimana tidak bodoh sekarang mereka sudah ketahuan karena sangat berisik untung sakura sudah tertidur karena lelah menangis.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Halo gimana kabarnya, gomen ya baru update soalnya hp author beberapa minggu lalu rusak, kalian kira deh author tanpa hp seminggu itu serasa gak semangat amat hidupnya author seperti berjalan tanpa jiwa dan raga gitu,  soalnya author udah biasa dari kelas satu sd pengan tep pas kelas empat ganti hp soalnya udah bosan diejek bocil karena pake tep.

Selama 2 minggu juga author sering pinjam hp emak author karena bosan cuman jalan balik lagi kerumah jalan lagi di dekat-dekat kompleks, itu alasan kenapa author kasih info klo gak salah yang tau cuman 2 orang.

Oke sampai situ saja

Bye byee 👋👋

Salam hangat dari fatia istri dari akasuna sasori

November 9

1140

The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang