"Tidak juga, aku tetap bisa merasakan sakit, karna eomma Kim membuatku bisa merasakannya. Hanya saja kalau dilihat dari segi fisik, aku tidak terluka kalau hanya dengan pukulan dari tangan mu. Tapi nanti tanganmu akan terasa sakit juga." Jelas Jeongguk.
"Ah ya, aku tahu karna itu aku tidak mau memukulmu. Nanti tanganku pasti memar. Aku baru melakukan perawatan kuku kemarin, bagaimana jika kuku ku juga ada yang patah saat aku memukulmu" gerutu Taehyung dengan suara pelan. Itu membuat Jeongguk tertawa pelan.
"Apa? Kenapa tertawa? Aku benar-benar baru merawat kuku ku kemarin," kata Taehyung. Dia tidak terima Jeongguk menertawakan nya.
"Iya, aku tahu." Jeongguk mengusak surai Taehyung.
Dia senang Taehyung berbicara santai padanya sekarang, tapi perasaan bersalahnya muncul. Perasaan bersalah karna dia membohongi banyak orang. Dan juga tidak bisa menyelamatkan nyawa Jungkook.
"Tae, aku benar-benar minta maaf soal kekasihmu..." Jeongguk takut Taehyung akan marah padanya dan membencinya setelah ini.
"Aku sudah mengikhlaskan kepergian nya. Lagipula, aku sadar kalau yang kubutuhkan itu bukan Jungkook si idol terkenal tapi Jeongguk si robot humanoid." Taehyung mengecup singkat bibir Jeongguk.
"Saat kau menghampiri ku sebagai Jungkook di hari meledaknya gedung laboratorium itu... Rasanya menyesakkan saat tahu kalau Jeongguk yang ku kenal sudah tidak ada." Jelas Taehyung.
"Awalnya aku tidak tahu kenapa... ku kira itu adalah perasaan merasa kehilangan teman yang selama ini ada untuk ku dan menemaniku setiap harinya. Kupikir aku akan baik-baik saja seiring berjalannya waktu, karna Jungkook ada disini. Kekasih ku ada disini. Tapi ternyata aku salah, aku masih tetap membutuhkan mu.. aku membutuhkan Jeongguk bukan Jungkook. Aku membutuhkan pria yang ada di sampingku saat ini, pria yang berperan dengan baik menjadi Jungkook, pria yang suka merusak earphone dan juga menghapus foto Jungkook dari handphone ku hanya karna cemburu." Kata Taehyung.
"Kau yakin itu bukan karna Jungkook sudah tidak ada sekarang?" Tanya Jeongguk. Taehyung mengangguk mantap, dia sudah benar-benar yakin. Dia sudah memastikan perasaannya sendiri selama berhari-hari.
"Aku——" ucapan Taehyung terpotong.
"Aku juga mencintaimu," sambar Jeongguk cepat.
"Ya! Aku belum mengatakan apapun, siapa bilang aku mau mengatakan itu padamu? Bagaimana bisa kau tahu, itu merusak suasana'' Taehyung berucap dengan nada menggerutu lirih di akhir kalimat nya.
"Oh, jadi aku salah?" Jeongguk menyisir pelan rambut Taehyung menggunakan jari tangannya.
"Tidak," jawab Taehyung dengan suara pelan, pipinya sedikit memerah. "Tapi seharusnya jangan menyela ucapanku!" Protes Taehyung, nada bicaranya tidak sepelan sebelumnya.
"Oke, haruskah kita mengulang yang tadi? Kali ini aku tidak akan menyela ucapan mu. Lalu kita akan berciuman di akhir kalimat seperti drama yang sering kau tonton di tv." Kata Jeongguk dengan nada menggoda di kata terakhir dalam kalimat nya.
"Lupakan saja!" kata Taehyung dengan nada merajuk.
"Maaf," Jeongguk tertawa pelan. "Jadi kita akan pergi kemana nanti?" Tanya Jeongguk.
"Taman! ayo lakukan sesuatu di taman lagi sama seperti dulu. Membeli ice cream, strawberry, dan lakukan banyak hal disana." Taehyung tiba-tiba jadi sangat bersemangat.
Ternyata semuanya baik-baik saja. Taehyung tidak membenci atau marah padanya seperti yang ia pikirkan. Tidak ada raut benci yang Taehyung tunjukan padanya dari tadi. Taehyung malah menerima keberadaannya dengan senyuman lebar, dia bahkan memeluknya juga. Ini jauh dari konsekuensi yang Jeongguk pikiran soal membohongi Taehyung.
YOU ARE READING
My android [Kookv/Ggukv]
Fanfiction𝑵𝒐𝒕𝒆: agak berantakan karena blm sempat revisi Manakah yang akan bersama Taehyung pada akhirnya? Jungkook yang ia idolakan dan ia cintai(?) sejak lama yang berstatus anak tiri dari orang yang memburunya dan eomma'nya Atau Jeongguk si android c...