End POV
Dua hari kemudian.
Dipagi yang masih tertutupi awan mendung, seluruh anggota sekolah sedang sibuk melanjutkan persiapan pertunjukan seni, yang sudah mulai dari kemarin. Ada yang bertugas mendekor panggung dalam gedung pertemuan, memasang stand makanan, mengurus persiapan penampilan dan sebagainya. Pertunjukan seni memang akan dilaksanakan pada sore hari, tapi persiapan sudah harus dilakukan pagi hari, karena mereka tetap harus belajar selama 4 jam sebelum kembali mengurusi kegiatan itu.
Nobita sendiri, sudah mulai kemarin ikut membantu dalam mengurus persiapan panggung. Selain itu dia diminta oleh anggota OSIS yaitu Akashi untuk membantu anggotanya menjadi time keeper setiap penampilan.
"Nobita, maaf ya. Kamu jadi repot membantu kami...," ucap seorang anak kelas 2 yang berdiri disamping Nobita.
"Ah... tidak apa-apa. Aku merasa terhormat, jika dimintai bantuan oleh Akashi senpai. Lagi pula aku lihat yang membantu disini hanya sedikit," Balas Nobita.
"Kamu jangan terlalu percaya padanya, ya. Dia seperti itu, hanya untuk menjadi calon ketua padahal banyak orang yang melarangnya karena dia terlalu sembrono. Yah... meskipun memang dia memiliki kriteria sangat cocok untuk saat ini, sih,"
"Iya aku mengerti, Senpai."
"Bagus kalau gitu. Aku tinggal dulu ya. Sampai nanti,"
Setelah kegiatan dekorasi tahap pertama selesai mereka beristirahat sebentar. Giant dan Suneo menghampiri Nobita sambil membawa makanan dan minuman kaleng.
"Stand makanan kelas kita ada sebelah kiri gedung ini, Nobita. Ayo kesana. Jangan sibuk sendiri sama anak OSIS. Mereka itu licik." Ucap Suneo.
"Kenapa ngomong begitu, sih?,"
"Kau kan sudah jadi salah satu korban manipulasi. Masih mau saja disuruh-suruh sama Akashi itu?" titah Suneo agak menyinggung.
"Aku hanya membantu sedikit untuk sekolah ini, Suneo."
"Lihat siapa yang bicara? Oh astaga.... calon anggota OSIS rupanya," goda Suneo sambil memukul pelan Nobita.
"Aduh sakit tau!"
"Sudahlah kalian berdua ini. Ayo makan dulu aku lapar belum sarapan tadi." Keluh Gaint sudah membuka makanannya.
Dari kejauhan dan kerumunan orang diluar sana, mereka melihat Shizuka tergesa-gesa berjalan mondar mandir. Dia memasuki gedung sambil menengok kanan kiri mencari mencari seseorang. Nobita langsung menghampirinya dan bertanya apa yang terjadi.
"Tadi ada seorang laki-laki asing datang ke ruang theater mencari Dekisugi. Katanya, dia tidak ada diruang musik untuk persiapan. Dia bingung mencarinya karena tidak kenal area sekolah ini, jadi dia minta tolong untuk mencari Dekisugi,"
"Kau mencari sendiri, Shizuka?"
"Tidak. Ada beberapa teman ikut mencarinya. Tapi kami belum juga bertemu Dekisugi. Aku khawatir,"
"Kalau begitu aku akan membantumu,"
"Tapi kan kamu masih perlu mengurus tempat ini. Nanti kamu kerepotan,"
"Aku sedang istiraha sekarang. Jadi aku akan mencarinya bersama Gaint dan Suneo juga,"
"Benar tidak apa?"
"Iya, jangan khwatir."
"Terimakasih Nobita...kalau begitu, aku duluan ya,"
...
Giant menggeluh karena ikut diminta mencari Dekisugi, padahal dia belum menghabiskan makanannya. Sama dengan Suneo yang agak malas untuk mencari orang yang dia tidak terlalu sukai itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Play This Piano For You
FanfictionAlunan piano berputar meniti kisah tentang kehidupan manusia. Kisah-kisah tentang cinta, perpisahan, keraguan, kesedihan, kemarahan, penyesalan dan sebagainya. Alunan itu tidak hanya bisa dirasakan penciptanya tapi juga orang lain. Beberapa orang mu...