RIUH

515 22 10
                                    

"Aaa sempittt." Hara mendorong Jungkook dan jimin yang ada disampingnya.

Mereka sedikit terkejut sampai membuka mata. "Ngapain sih pada disini aaa sempit banget tauu."

Jungkook bangun menggaruk perutnya dan duduk untuk mengumpulkan nyawanya. "Sempit banget emang dek?"

Jimin menguap melihat kedua adiknya.

"Iya banget." Hara langsung kembali berbaring memejamkan mata dan melebarkan kakinya di tempat Jungkook tadi.

Akhirnya mau tidak mau Jungkook ngalah, jadilah dia tidur disofa panjang yang berada dipojok ruangan.

Dengan mata sayupnya Jimin mendekat ke Hara untuk mencium kening dan pipinya.

"Selalu inget ya kalo kakak gak pernah mau jauh dari kamu."


***


Sesudah sarapan, mereka semua disuruh berkumpul di ruang tamu. Karena yang lain kecuali Hara sudah tau ini arahnya kemana, jadi ekspresi nya kontras sekali dengan Hara yang masih baik-baik saja. Hingga saat papa bilang..

"Mama dan papa------
Sudah gak bisa tinggal bersama lagi."

Bola mata Hara seketika naik melihat ke arah mereka.

"Mama sama papa akan segera bercerai." Lanjut papa.

"Pah?" Hara berdiri, "maksudnya apa? Hara gak ngerti."

"Hara, kamu tenang dulu, duduk dulu." Bujuk Hoseok. Hara kini sudah kembali duduk.

Mama ngedeket ke anak bungsunya. "Nak, maafin mama yah. Mama bikin kamu kecewa, maafin mama."

Hara masih mengatur nafasnya, perasaannya masih diambang. Masih belum bisa mencerna situasi.

"Sumpah ma, pa, kak. Aku gak ngerti. Aku gaktau. Aku bingung."

"Cerai? Kemarin baik-baik aja, loh. Ketawa-tawa." Hara melepaskan pelukan mama. "Apasih ini? Cerai apanya???"

"Kenapa kalian diem?" Hara bertanya kepada kakak-kakaknya. "Kenapa cuma aku yang bereaksi?"

Papa mendekat memegang pundak Hara "Nak--"

Hara menepis tangan papa.

"ENGGAK!" Teriakan Hara tidak pernah sengotot ini sebelumnya. Kakinyapun ikut menghentak.

"KALIAN GAK BOLEH CERAI!" Hara berlari menaiki tangga menuju kamarnya.

Mama langsung ikut ngejar Hara diikuti yang lain.

"Nak.. maafin mama, nak. Hara maafin mama, sayang." Mama mencoba membuka kenop pintu yang sudah dikunci oleh Hara berulang kali.

Papa dan yang lain juga berusaha dengan mengetuk pintu berulang kali.

"Hara, biarin mama sama papa jelasin dulu ke Hara, ya? Jangan gini sama kita, nak. Mama papa gak rela kamu benci sama kita, sayang. Hara bukain pintunya dulu.. ayo kita ngobrol bareng-bareng dulu, sayang."

Papa yang tidak pernah melihat anak bungsunya bersikap alot seperti ini pun malah merasa semakin bersalah.

"Dek, buka pintunya dulu mama papa mau jelasin semuanya ke kamu.. kita juga gak mau situasi ini, Ra. Tapi seengaknya dengerin dulu alasan mereka." ucap Yoongi.

"Mah, pah. Kayaknya untuk saat ini gak bakal berhasil ngebujuk dia. Kita harus ngertiin dia juga, dia pasti syok mah,pah. Ini terlalu tiba-tiba buat kita, apalagi buat Hara?" Ucap Namjoon.

"Iya, bener kata namjoon. Kita biarin Hara dulu buat tenang. Gak mungkin kan dia bakal dikamar terus? Selama apa sih dia dikamar? Kita juga punya kunci cadangan. Cuma untuk saat ini ada baiknya biarin dia dulu buat pahamin situasi." Jin mencoba sebisa mungkin mengerti keadaan adik bungsunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RATU | BTS SIBLINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang