BAB(6)

14 3 0
                                    

~ternyata takdir tak seburuk
Yg aku kira  
Begini rasanya jika
Diperhatikan walau hati tak karuan

Malam ini aku sangat sibuk menyiapkan baju untuk acara papanya reyhan

Aku pasti akan sibuk membantu persiapan acara malam ini

"Eh lisa apaan sih lo yg bener kek make up in gue gak iklas banget deh" kata vani

"Iya van ini lagi bener2 kok"

"Alah...awas aja yah ada yg kurang abis lo"

"Iya"

Saat sedang sibuk mengurus vani aku mulai berhayal akan disayang seperti vani

Mama yg ngeliat aku melamun mulai memarahiku

"Yg benerlah lisaa apaansih kamu ha ngayal yah mau jadi vani jan ngimpi kamu"

Aku menunduk dengan air mata yg ku tahan

"Yaudah sana kamu siap siap tapi jangan yg mewah pakai seperti pembantu"

"Iya ma"

Aku pun bersiap dengan kesedihan bukan kebahagiaan disaat baju yg aku jahit akan dipamerkan bukan atas namaku

Dan namaku malah di ganti dengan nama samaran namaku dipakai oleh vani

Rasa sedih ini sangat menganggu konsentrasiku.

Dengan pakaian ala kadarnya aku pun siap dan membawa baju baju yg sudah ku jahit

***
Sesampai dirumah reyhan aku terpukau karena kemewahanya

Disana banyak sekali tamu yg juga sama kastanya dengan orangtua reyhan.

Aku pun mengikuti mama dan vani yg sangat senang bisa diundang karena baju butik lisa yg memang sudah terkenal itu.

"Hai bu selamat datang dirumah kami"

"Iya jeng duh saya sangat merasa senang bisa diundang kesini"

"Iya tante"kata vani juga

"Iya ayo masuk,em kamu abet ikut saya membereskan baju baju itu yah"kata mama reyhan lembut

"Iya buk"sambil membalas senyuman mama reyhan yg menenangkan

Kami pun menuju ke tempat mempersiapkan baju pameran dari butik lisa.

"Sudah  berapa lama kamu kerja jadi pembantu".

Aku terdiam sebentar dan menatap mama reyhan dan tersenyum sedih

"Sejak orangtua saya meninggal buk"kata ku sambil menunduk

"Saya turut sedih ya,apa mereka memperlakukan kamu dengan baik?"

"Sangat baik buk saya sudah mengganggap nyonya dan rani seperti keluarga saya sendiri"tersenyum sedih

"Mulia sekali hati kamu nak,saya belum pernah melihat seorang yg hanya dianggap pembantu bisa mengganggap majikannya keluarga sendiri"

LISABETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang