BAB (5)

6 2 0
                                    

~menjadi asing
dimana kerja keras
Menuaikan hasil dan prestasi.

Pagi seperti biasanya aku mulai bersiap siap untuk berangkat

Aku melihat vani sudah rapi dan cantik dengan pakaian sekolah yg baru itu

Mereka berdua sudah selesai makan dan aku hanya bisa menahan rasa lapar dan hausku

"Eh,hari ini lo bisa pakai sepeda"kata vani

"Ha?beneran"

"Iya,tapi dengan satu syarat"

"Apa?"

"Malam ini lo harus bikin baju yg spesial dan menawan"

"Tapi ran,aku masih harus jaga butik pasti aku kecapean"

"Alah,banyak alasan kamu yah"kata mama ku tiba tiba

"Iya ma aku..."

"Gak ada alasan ikuti kata rani atau kamu gak boleh pakai sepeda dann kamu gak usah lagi tinggal di sini"kata mama dengan tajam

Aku terdiam dan hanya bisa menunduk aku menggangguk dan pergi meninggalkan mama dan vani

Diperjalanan aku tak bisa fokus kata kata mama dan vani terngiang2 di telinga ku

Tanpa ku sadari ada suara klakson yg sangat nyaring

Sepeda ku oleng dan

BRUKK

"Aww.."

Kaki ku berdarah karena terseret jalanan

"Lo gak ada mata yah atau lo budeg"

Aku melihatnya dan seperti tak asing bagiku

"Kenapa lo,kesambet gue tau gue ganteng dan yah banyak banget yah masalah dalam hidup lo sampai2 suara klakson mobil gue gak lo denger"katanya panjang lebar

"Maaf..."

Aku berusaha berdiri sendiri menahan perih di kaki ku yg terluka

Cowo ini bukannya nolongin malah berpidato aneh

"Sini gue bantu"katanya sambil memegang pinggang ku

Aku menatapnya tajam dan melihatnya sangat serius membawaku kemobilnya

"Em sepeda aku gimana?"

"Ah itu gampang tinggal kasi cek kelar"

"Apa semua yg kamu lakukan hanya dengan uang?"

"Maksud lo?"

"Aku bisa sendiri kok"

"Lo tenang aja gue bakal ganti rugi atas kaki dan sepeda lo,"katanya memgambil uang disakunya

"Nih cukup kan?"

Aku melihat selembar uang ratusan dan menatap cowo itu lagi

LISABETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang