BAB(8)

4 3 0
                                    

■ perasaan ini tak akan pernah berubah
Meski ada yg lain bersama ku sekarang
Percayalah,dan tetap setia.°

Matahari membangunkan ku,kepala ku masih sedikit pusing.

Aku melihat kesekelilingku masih diapertemen reno.

Aku mengehela nafasku berat,aku ingin segera bertemu reyhan,cowo itu pasti khawatir.🙁

"Udah bangun?"

"Eh,iya"

"Sekarang lo mandi gue nyiapin sarapan"katanya lagi

"Em reno..."

Dia berbalik dan memandang kearah ku
Aku menunduk.

"Iya"

"Makasih kamu udah bantuin aku"

"(Senyum) sama sama"

Dia pun meninggalkan aku,dengan sigap aku mandi.dikamar mandi aku masih saja memikirkan reyhan.

***

Keringat menetes dipelipisnya,rasanya dia akan menyerah,tidak dia tak akan menyerah.

Reyhan terbaring kelelahan di sofa membuat mamanya khawatir

"Rey,apa abet belum ketemu?"

"Belum ma"

"Hemmm,mama khawatir dengannya tapi kesehatan kamu juga harus diperhatikan,mama gak mau kamu sakit"katanya pelan

"Iya ma rey jaga diri"

"Yasudah kamu makan dulu nanti istirahat yah"

"Iya ma"

Reyhan pun menuju meja makan,dia melihat kearah jam tangannya.

Sudah 2 minggu ia mencari abet tapi tidak ketemu.dia merasa yakin wanitanya akan baik baik saja.

"Lo dimana sih?"itulah kata terakhir reyhan sebelum.tertidur pulas.

***

"Kenapa lo bisa ada dimobil merah itu dengan keadaan yg gak layak?"

Aku terdiam,mengingat kejadian itu membuatku agak takut.

"Gue tau ini berat buat lo tapi lo harus cerita ke gue biar gue bisa bantu"katanya meyakinkan.

"A,aku hemmm"

"Cerita aja gak papa"

"Aku dijual sama mama dan adik aku"kata ku dengan air mata yg mengenang

Reno terdiam dan sepertinya memikirkan sesuatu.

"Sekarang lo gak perlu takut disini ada gue buat lo,dan masalah tempat tinggal lo bisa tinggal disni sama gue atau lo gue kasih apertemen."katanya degan mimik serius

Aku kaget bagaimana bisa aku tinggal dengan lelaki yg aku belum kenal sepenuhnya

Apalagi setelah kejadian itu dimana cowo ini sangat bertingkah seperti orang gila.

"A..aku gak bisa..."

"Iya gue ngerti lo gak bisa tinggal sama gue,lo bisa tinggal diapertemen gue yg ada didekat sma kita"

"Emm,makasih"

"Sama-sama,btw nyokap gue ska ngomongin lo"

Aku melihat kearahnya,seperti tertarik mendengarnya

"Dia bilang kapan lagi dia bisa liat lo yah mungkin dia pengen punya anak cewe"kata reno dengan wajah datarnya

"Mama kamu bisa kok nganggep aku jadi anaknya,"kataku lagi

"Nyokap gue bakal seneng denger ini apalagi dari lo langsung"kata reno lagi

Aku hanya diam.

"Ouh yah kapan lo mau dianter keapertemen?"

"Emm,setelah kamu gak sibuk"

"Gak papa gue gak sibuk hanya untuk nganter lo"

"Iya"

"Besok gue anter"

Aku hanya mengangguk dan kembali lagi diam memikirkan semua masalah ini.

***

Dirumah kediaman lisabeth prawijaya.

"Ma,kira kira tuh anak pembawa sial itu bagaimana yah nasibnya"

"Haha,mungkin udah hancur dia sekarang dan banyak  duit "

"Duit hasil... teh"katanya sambil tertawa puas

Bibi yg melihat itu sangat khawatir dengan keadaan non lisa.

"Ya tuhan jagalah non lisa dimana pun ia berada jauhkanlah dia dari yg jahat amin"katanya sambil meneteskan air matanya

🕯🕯🕯






Wah gimana part ini

Jika yg belum follow akun wattpad ku langsung di folow yah
Ntar di folback.

Buat yang penasaran sama lisabeth dan reyhan ini silahkan tanya aja sama author dijawab kok.

Buat yang pengen tau kisah ini lebih mendalam langsung koment aja

Dan jangan lupa juga di VOTE sebanyak banyaknyaa yaaa🤗

AUTHOR SAYANG KALIAN DIMANAPUN♥

HAPPY READING🙇📗

SALAM MANIS MELISA L.K.🙋🙎

LISABETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang