t i g a p u l u h

71K 4.3K 265
                                    

Happy reading Fellas 💅

Adrian memandang tidak suka pria di depannya ini. Entah bagaimana pria itu bisa diundang ke pesta pertunangannya. Padahal, seingatnya ia tidak pernah mengundang pria tengik yang mencoba merebut Kiarra dari sampingnya. 

Revel memandang kedua pasangan itu dengan santai, meskipun di dalam hatinya sudah panas sekali melihat lengan Adrian yang sudah bertengger manis di pinggang ramping milik Kiarra. 

"Wah Revel, kau menemukan bintang utama kita malam ini" ucap Clara yang tiba-tiba muncul. 

Raut muka Kiarra menjadi datar, melihat kedatangan gadis itu. Kiarra masih menyimpan dendamnya kepada gadis itu yang sudah seenaknya menyebut Adrian sebagai kekasihnya. 

"Bisa kita bicara berdua?'' tanya Revel. 

Kiarra menampilkan raut wajah kebingungannya, Kiarra bisa merasakan rengkuhan Adrian makin mengerat pertanda bahwa dirinya tidak boleh mengiyakan ajakan pria itu. Namun, Kiarra adalah Kiarra jika tidak keras kepala kepada tunangannya. 

"Sebentar saja" bisik Kiarra kepada Adrian. 

"No, kitten aku tidak suka berbagi ingat?'' bisik Adrian dengan tajam. 

"Kebetulan sekali ada yang ingin kubicarakan berdua dengan Adrian. Apakah kau tidak keberatan bersama Revel terlebih dahulu?" Clara menyesap wine dengan sedikit sensual sambil menatap Adrian. 

"Nyonya Pratama?'' sambung Clara.

Kiarra sebisa mungkin tidak terpancing emosi. Sungguh, jika ruangan besar ini tersisa dirinya dan Clara ia ingin sekali menjambak dan menonjok wajah wanita ular itu hingga babak belur. 

Kiarra memasang senyuman manisnya "baiklah" jawabnya. 

Adrian menggeram pelan, gadisnya tidak menuruti perkataannya. Adrian meremas pinggal Kiarra membuat gadis itu tersentak. Gadis itu menatap Adrian seolah mengatakan jika semuanya akan baik-baik saja. Dengan berat hati, Adrian melepaskan rengkuhannya membiarkan tunangannya itu bersama dengan pria lain. 

Rasanya Adrian ingin menghancurkan bocah tengik itu juga. 

***

Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Meskipun langit sudah berganti gelap, suasana taman di Hotel Pratama masih indah dengan hiasan lampu-lampu yang menambah kesan romantis. 

"Kenapa kak?'' tanya Kiarra. 

Revel menatap Kiarra. Cantik. Hari ini Kiarra begitu cantik dibalut dengan dress warna putih yang sederhana namun tetap elegan. Lagi-lagi Revel dibuat jatuh ke dalam pesona Kiarra, dirinya semakin tidak ingin melepaskan gadis di depannya ini meskipun statusnya sudah naik menjadi tunangan orang. 

"Lo beneran sama dia?'' tanya Revel. 

Kiarra terdiam sebentar sebelum ia kembali tersenyum "iya kak" ucap Kiarra. 

Revel benci ini. Ia benci dimana dirinya seperti tokoh figuran yang tidak akan pernah mendapatkan hati dari seorang gadis yang ia cintai. Tokoh figuran yang hanya bisa tersenyum sambil merelakan gadis yang ia cintai bersama orang lain. 

"Lo bahagia sama dia?'' tanya Revel. Pria itu akan memastikannya, berharap Kiarra memohon dirinya untuk melarikan diri dari ikatan sialan ini, jika Kiarra benar-benar mengucapkannya maka Revel dengan senang hati membawanya. 

"Gue belum tau sih kalau soal itu. Gue cuma mau jalanin ini semua kayak air mengalir, gue akan belajar buat terima dia di hidup gue" jawab Kiarra. 

Revel mendadak gagu. Sudahlah ia benar-benar sudah tidak ada harapan lagi. Ia menghirup oksigen dengan rakus dan siap menyatakan perasaanya kepada gadis itu. 

MR. POSSESIVE  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang